10 || Singgah

31 4 5
                                    

_ada saatnya melepaskan seseorang juga sebuah keharusan, bukan karena sudah gak ada rasa. tapi bertahan namun serasa sudah gak dianggap, buat apa._

Happy Reading !

Seorang gadis tengah melamun menatap air hujan yang sedari tadi tidak ingin berhenti, gadis lain yang melihat itu hanya bisa menghela nafas panjang dan menepuk bahu temannya.

"Wih tumben tumbenan mampir cafe, ada apa gerangan si kawan?" Tanya clara kepada Anna.

"Gakpapa abis balik dari Bandara sekalian aja mampir ke cafe" Jawab Anna masih menatap keluar jendela.

"Loh? Ngapain ke bandara siapa yang mau pulang" Ucap clara kepada Anna.

"Punya masalah nggak usah di Pendem sendiri" Ucap Clara membuat Anna menatapnya kesal.

Clara melihat ke bawah ia melihat kaki Anna terluka dia curiga dengan gadis satu ini, pasti ia sedang ada masalah.

"Engga gak ada masalah" jawab Anna.

"Bullshit setiap orang punya masalah, termasuk kamu ann, tau ni pasti Arga Arga lagi kan" Ucap clara

Anna malah menghela nafas panjang.

"Ra menurut kamu wajar gak sih, mikirin orang yang jelas jelas gak ada hubungan apa apa sama kita?" Tanya Anna berharap mendapatkan pencerahan dari Clara.

"Gak tau juga si, kalo aku jawab iya juga pasti ujung ujung nya kamu bakal curhat lagi naa," Jawab Clara

"Dahlah menyesal curhat sama kamu Ra" jawab Anna seraya memutar bola matanya malas.

"Gimana ya ann, aku juga binggung mau jelasin kalau menurut aku ya Arga itu kek nya sayang sama kamu ann, tapi gak tau sayang nya sebagai apa dulu" jelas Clara serius.

"Masa si?" Tanya Anna.

"Lah ila si tolol ya gak percaya" jawab clara  entah mengapa menjadi kesal dengan Anna.

"Makanya cari cowo lain, jangan kamu nunggu satu nama yang belum pasti, dan rela nolak ribuan cowo di luar sana yang jelas jelas suka sama kamu" jelas Clara kembali.

"Salah ya aku berharap kisah ini bakal selamanya, tau gak si Ra rasanya gak rela aku harus lepasin dia kuliah di luar negeri" jawab Anna pada clara

"Eh si anying, kamu mau larang dia buat belajar, lagian ke luar negeri kalo kamu emang jodoh sama Arga dia bakal balik ann udah deh gak usah sok sok sadgirl" Ucap clara menatap Anna.

"Ih gak gitu rasanya tu kek beda, gak enak aj gitu" Ucap Anna sambil mengarahkan tangan nya pada dadanya.

Clara heran kepada Anna masih masih nya dia berharap dengan cowo yang jelas jelas gak pasti, dia sudah lelah untuk menasehati nya untuk move on dan mencari yang lainnya.

"Terserah terserah kau Anna cape aku nasehatin kamu terus, tapi kamunya masih ngeyel ann"

"Lagian ann se istimewa apa si, sampe sampe segitunya kamu suka sama dia" tanya clara pada Anna 

"Kalo di ceritain ya Ra dia itu cowo yang bener bener special, dia baik tapi kadang keras kepala, kadang fast respon kadang juga slow respon dia adalah penyebab luka sekaligus penyembuh luka tapi ra dia punya sifat yang gak bisa aku temuin dari cowo lainnya"  jelas Anna panjang lebar.

"jangan terlalu berharap, dia datang hanya untuk singgah ann. bukan untuk menetap jadi stop berjuang Ann takutnya kamu nyesel di akhir" Ucap Clara menasehati Anna.

"Tapi ra, perasaan ini udah ga terlalu dalem jadi Anna harus semangat berjuang ayoo pasti bisa buat Arga peka ayo semangat!"

"T E R S E R A H" Ujar Clara dan pergi nyelonong begitu saja meninggalkan Anna.

Anna pun menyusul Clara dengan cara berlari, namun dia jatuh karna memang kaki nya sedang sakit makanya ia jatuh, rara yang melihat Anna jatuh seketika menghampiri Anna dan membantunya untuk bangun lalu duduk di kursi yang sudah di sediakan cafe itu.

"Napa ni kaki?! Bisa Ampe lecet parah kek gini" tanya clara kepada Anna.

"Hehe, gakpapa kok cuma lecet biasa doang elah" jawab Anna.

"Jawab jujur deh ann, gak usah bohong gitu Napa"

"Tadi lari lari jauh si dari rumah lecet deh kaki nya" Jelas Anna pelan pelan takut jika Rara  nanti ngoceh marah padanya.

"berani bohong, awas naa tampar dah serius ini."  Tebak Clara.

"Enggak sumpah, serius"

"Jangan boong bego!." Ucap Clara sambil menoyor kepala Anna 

"Iya deh, tadi lari, karna pake sendal terus sendal nya putus terpaksa lari ga pake alas jadi gini deh." Jujur Anna.

"Ngejar apaan." Tanya Clara membuat Anna bungkam seribu bahasa.

"I-itu ngejar, Cakra iya, dia tadi ngambil barang aku ga dibalikin terus aku kejar, biasa masalah adek Kakak."

"Gak mungkin, ngejar Cakra Ampe separah ini lukanya, kemungkinan ini kamu lari jauh ni."

"Tadi, ngejar waktu buat ke bandara, nyari taksi susah, alhasil lari beberapa menit baru Nemu taksi." Jujur Anna.

"Kan, udah gak asing sama sikap kamu ann, gak bisa diem aja gitu."

"Ya gak bisa Ra, Arga udah mau berangkat masa iya aku ga bilang salam perpisahan si."

"Ya gak usah kek gini juga, yang sakit kan kamu Anna!"

Rara mengecek luka yang berada di kaki anna, luka nya lumayan parah tapi luka itu sudah di obati. Tapi entah rara tidak tau di obati oleh siapa.

"Hmmm yaudah, tunggu sini aku buatin coffe buat kamu sama cemilan, anteng di situ ann Jan pecicilan" ucap rara mewanti-wanti Anna.




+++++++




Balik lagi sama author ahaha.
Oh ya author baru up Sekarang karna lagi sibuk aja si <3

Makanya baru up Sekarang

Hei author mau ucapin minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin yaaaaaa 🙏♥️


Inseparabile [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang