20. Different

149 19 19
                                    

****
"jangan berusaha memeluk sesuatu yang sudah kamu perkirakan nggak akan sanggup kamu peluk."

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<33

"KHANZA!" teriak Dafa kencang agar gadis yang Ia panggil mendengarnya.

Gadis cantik itu menoleh ke belakang asal sumber suara yang Ia dengar. Tiupan angin dari tengah lapangan berhembus menerpa wajah mulus milik sang gadis yang membuatnya sedikit mengerjapkan mata.

Di sisi lain pupil mata Dafa membesar memandang gadis bernama Khanza itu dari tempatnya berdiri sekarang. Dafa mulai melangkahkan kakinya, mendekat ke arah berdirinya gadis yang Ia panggil namanya tadi.

"Maaf, ada apa Daf?" Khanza bertanya dengan suaranya yang khas, yaitu terdengar begitu lembut ditelinga siapapun yang mendengarnya dan sangat candu bagi Dafa.

"Aku mau bicara sebentar sama kamu boleh?"

Khanza sekilas mengerutkan keningnya sesaat berucap, "Boleh."

Mereka menuju kursi yang berada dibawah pohon mangga tepat dipinggir lapangan SMA.

Perasaan sedikit gugup dirasakan Dafa antara bingung mau memulai pembicaraan tentang apa dan apa yang harus Ia lakukan saat ini untuk menghilangkan keheningan antara mereka berdua. Karena tujuannya dari awal hanya ingin mengobrol saja dengan Khanza, namun kenapa sekarang mulutnya terkunci seperti orang bisu.

Dafa berdehem untuk menghilangkan kegugupan, "Khanza"

"Iya?"

Mata Dafa melirik buku yang dipegang oleh Khanza, "Kamu bawa buku apa itu?" tanya Dafa basa basi.

Khanza melihat bukunya, "oh, ini buku catatan biologi, tadi abis dipinjem temen trus pas ketemu dia balikin ke aku." jelasnya.

Seketika ide cemerlang terlintas dalam pikiran Dafa, "Khanza aku boleh minta tolong sama kamu?"

"Minta tolong apa Daf?" tanya Khanza penasaran.

"Minta tolong buat ajarin bab tentang sel tumbuhan sama hewan itu lo, soalnya kemarin waktu Bu Susi jelasin aku kurang ngerti hehe," ucapnya berharap.

Ini adalah kesempatan yang pas untuk Dafa bisa lebih dekat lagi dengan Khanza. Harapan Dafa semoga Khanza mau membantunya.

"Boleh kok, kapan aja kalau kamu butuh bantuan aku Insyaallah siap bantu, apalagi soal pelajaran." ujar Khanza dengan senang hati.

Wajah Dafa langsung berbinar mendengar pernyataan dari Khanza, "Beneran?" tanyanya memastikan.

"Iya Dafa."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEYSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang