-22-

127 30 4
                                    

Sudah terhitung seminggu lamanya Taehyun tinggal bersama beomgyu. Dan jika boleh jujur

Beomgyu senang Taehyun ada bersamanya.

Beomgyu merasa ada teman, ia tak lagi merasa kesepian, pemuda itu telah mengubah kehidupannya yang begitu monoton dan mewarnai dunianya yang hitam putih. Beomgyu senang dan bahagia dengannya, bahkan Taehyun pun terlihat demikian.

Beomgyu selalu menikmati moment-moment dirinya dengan Taehyun, pemuda itu selalu saja memiliki alasan untuk dirinya tertawa, bahkan pemuda itu telah membawanya kembali di kehidupannya.

Namun ada hal yang janggal bagi beomgyu, Taehyun pemuda itu tampak berusaha menutupi keberadaannya. Bahkan pemuda itu sudah beberapa hari membolos sekolah, ia heran dan jika boleh jujur ia menaruh sepercik curiga kepada Taehyun.

Ia pernah mengajaknya bercerita apa yang sedang terjadi pada dirinya? Beomgyu mengingat kembali saat ia mengajak Taehyun bercerita tentang alasan  kenapa ia tak ingin sekolah apalagi kala Taehyun menyuruhnya untuk tidak memberi tahu keberadaannya.

"Taehyun, apakah aku boleh bertanya?" Tanya beomgyu sontak membuat tawa Taehyun terhenti ia menatap manik beomgyu dengan tatapan yang sulit didefinisikan.

"Tanya apa beomgyu?" Ujarnya

Beomgyu menghela napas, "itu yang tadi, bukankah kau punya hutang penjelasan kepadaku?"

"Ah itu..." Taehyun menjeda ucapannya, ia menundukkan kepalanya, dan matanya menatap sendu lantai apartemennya.

"Beomgyu, maaf. Aku tidak bisa menceritakan semuanya sekarang. Aku masih butuh waktu." Ujar Taehyun

"Tak apa, aku mengerti. Apakah kau ada masalah Taehyun?" Tanya beomgyu, jujur saja ia penasaran.

Taehyun sempat terdiam, apakah ia harus jujur? Tetapi ia masih belum siap jika ada seseorang yang tahu tentang dirinya terlebih lagi penyakitnya. " Ya benar, aku sedang ada masalah, tapi maaf aku tidak bisa menceritakannya sekarang."

Beomgyu mengangguk mengerti, "tak apa Taehyun, tapi  jika kau punya masalah dan kau lari seperti ini, maka akan ku bilang bahwa caramu salah."

Taehyun tersentak kala beomgyu mengatakan hal itu, "kau benar tak seharusnya aku kabur dari masalah."

"Kau harus bertanggung jawab Taehyun, seberat apapun masalahmu kau tetap mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikannya, lari dari masalah seperti ini tak akan menyelesaikan segalanya Taehyun. Tapi jika kau memang sedang membutuhkan ketenangan sejenak, kau berhak mendapatkannya. Aku tahu kau lelah, Taehyun." Ujar beomgyu.

Mendengar itu Taehyun tersenyum masam, "kau benar beomgyu, aku merasa seperti seorang pengecut. Aku sama sekali tak mempunyai keberanian yang cukup, sehingga aku lari dari masalah itu."

Entah kenapa beomgyu merasa kesal dengan penuturan Taehyun barusan, "maaf Taehyun, aku tak setuju dengan ucapanmu itu."

Mendengar itu Taehyun mengernyit bingung, "kenapa?"

Beomgyu menghela napas sejenak dan menatap manik bulat milik Taehyun serius, "kau bukanlah pengecut. Hanya saja kau belum siap menghadapi semuanya, dan aku yakin kau sudah berusaha menghadapi masalahmu dengan sekuat tenaga sebelumnya. Kau sudah berani Taehyun, hanya saja kau lelah, dan kau membutuhkan istirahat."

Taehyun sedari tadi hanya diam, lantas ia bersuara, "bagaimana bisa kau menyimpulkan seperti itu beomgyu?"

Beomgyu tersenyum tipis, "aku bisa melihatnya, matamu menjelaskan segalanya. Kelelahan, stres, dan frustasi. Aku melihat semua itu Taehyun." Ujarnya dan berhasil membuat Taehyun terdiam kembali.

Hikaru nara -beomtae ✓Where stories live. Discover now