-8-

216 47 3
                                    

Dengan langkah tergesa-gesa, ia menelusuri sepanjang koridor rumah sakit penuh dengan dokter dan perawat yang hilir mudik kesana kemari. Rasa khawatir dan gelisah terasa dihatinya, dibelakangnya terdapat 2 orang temannya yang mengikuti dirinya dengan perasaan yang sama, yakni khawatir dan gelisah.

Maniknya menatap keseluruh ruangan yang ia jumpai disepanjang koridor, sampai dimana maniknya menemukan sebuah ruangan yang mereka cari-cari, tanpa berpikir panjang pemuda yang paling depan membuka pintu ruangan tersebut kasar.

BRAK!

"TAEHYUN!, KAU BAIK-BAIK SAJA KAN?!."

Seorang pemuda manis yakni Taehyun, terjengit kaget saat pintu berserta suara teriakan yang pemuda itu lakukan. Taehyun yang sedang tenang duduk diatas bangsal rumah sakit dengan tangan yang menyuapkan sesendok salad buah, ia merasa kaget bahkan hampir tersedak.

Manik bulatnya menatap tajam kearah sang pelaku yakni temannya Choi Yeonjun, dengan napasnya yang masih tersengal-sengal, yeonjun masuk dan duduk di sofa yang terdapat diruang rawat tersebut.

"Yeonjun, kau ini membuatku terkejut!." Kesal Taehyun.

Kemudian masuklah dua orang pemuda tampan yakni teman mereka, Choi Beomgyu dan Choi Soobin. Mereka berdua masuk sembari menenteng sebuah plastik hitam dimasing-masing tangan mereka.

"Aku ini khawatir tahu!, Bahkan saat beomgyu bilang bahwa kau masuk rumah sakit, diriku langsung dibuat kalang kabut jadi aku kesini bersama mereka." Jelas yeonjun kesal.

"Yeonjun itu berlebihan, bahkan aku harus melewatkan kelas matematika." Cibir soobin.

Yeonjun mencebikan bibirnya, memaki-maki soobin didalam hatinya. Hei dia khawatir tahu!, Dan beomgyu bahkan bilang bahwa Taehyun pingsannya kemarin lalu baru saja bilang sekarang, bagaimana yeonjun untuk tidak panik?.

Taehyun itu teman lamanya, ia tak ingin Taehyun kenapa-napa Taehyun sudah ia anggap sebagai adik kecilnya.

"Jadi kalian semua membolos sekolah?." Tanya Taehyun penuh sidik.

"Tidak, kita semua sudah izin kepada guru masing-masing dan guru kami memperbolehkan kita untuk menjengukmu." Balas beomgyu.

Taehyun menghela napas lega, setidaknya teman-temannya tidak boleh membolos hanya karena dirinya, "kenapa kalian tidak mengabari ku?."

"Aku sangat panik tadi, jadi diriku tidak kepikiran untuk mengabarimu." Jawab yeonjun, Taehyun hanya menganggukkan kepalanya.

"Ah iya Taehyun, ini kami membawakan bingkisan untukmu." Ujar soobin sembari menunjukan plastik hitam itu kepada Taehyun begitu juga beomgyu.

Taehyun tersenyum, "kalian ini tidak perlu repot-repot."

SRAK!.

"Tapi terimakasih." Ujar Taehyun kala tangannya berhasil merampas dua kantong plastik hitam yang dipegang oleh soobin dan beomgyu.

Dua pemuda itu hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya, dengan antusias Taehyun membuka kantong plastik itu dan melihat isinya, matanya langsung terbinar, tangannya mengeluarkan dua kotak yang berada dikantong soobin, dan ia lanjut mengeluarkan sekotak dari kantong plastik beomgyu.

Dikotak milik soobin, didalam kedua kotak tersebut terdapat bermacam-macam donat warna warni disana, cantik sekali. Lalu tangan Taehyun beralih membuka kotak yang beomgyu berikan, matanya langsung terbinar, senyuman mengembang sehingga menunjukan deretan giginya. Didalam kotak yang beomgyu berikan, terdapat macam-macam kue macaron, beraneka warna pula, tampak cantik dan menggiurkan.

"Wah, tampak enak!, Sekali lagi terimakasih semuanya!."

Ketiga temannya membalasnya dengan mengucapkan kalimat 'sama-sama' secara serempak. Taehyun mengajak temannya untuk memakan makanan yang mereka bawa bersama.

Hikaru nara -beomtae ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat