Saat keterpaksaan dinobatkan sebagai putra mahkota karena menjadi satu-satunya keturunan terakhir yang masih hidup selepas perang---Eirene muak atas takdirnya, dia jadi tidak bisa hidup bebas, malah harus menggantikan kewajiban besar yang diemban me...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“Ouh, jaga pandanganmu dan tetap fokus, nona.” Tegur Regan, ketika seorang gadis hampir menabraknya lantaran terpesona begitu seorang pemuda aristokrat terlihat melewati koridor asrama putra dengan didampingi Senior Mylo.
“Aura seorang pangeran yang rupawan nan menawan memang mampu memikat setiap pasang mata yang menatap tiap kali di sekitar jarak pandang. Sesosok ksatria muda yang digandrungi semua kalangan, dan kisah ekspedisinya yang dijadikan teladan pencapaian. Menjelma serupa selebritas yang popularitasnya kian tenar sejak kepulangannya ke tanah air. Pun menggiring opini publik ketika mendaftarkan diri berguru di akademi dengan menolak mentah-mentah undangan resmi institut bangsawan tersohor sekelas AI, beralibi terbiasa beradaptasi bebas dari fasilitas.” Celetuk Aries, sembari memasukkan kedua tangannya ke saku rompi.
“Sssttt, jaga lisanmu.. Akan menyulitkan jika sosok yang kau bicarakan mendengar lalu tersinggung,” peringat Zishan, menasihati sesekali bercelingak-celinguk memastikan tidak ada orang selain ketiganya yang tengah berjalan santai menuju lapangan.
“Tch, biarkan saja dia mendengar. Apa yang bisa dia lakukan, bahkan hukum kerajaan dan otoritasnya tidak berlaku di sini.” Regan mencibir sinis. Rumornya ia digadang-gadang merupakan kandidat calon senior dari Fire Signs ditinjau berdasarkan kemampuannya yang paling unggul.
Aries mengedikkan bahu enteng. “Yah, karena datang sedikit terlambat dari awal ajaran tahun baru, mereka jadi memiliki privilege khusus. Selain menginap di paviliun senior dan master, bahkan acara api unggun tahunan jadi digelar dua kali dan menjadi rekor sejarah akademi. Tapi berhubung pangeran itu sudah dipindahkan ke asrama putra Fire Signs, itu artinya ada kemungkinan akan ada pengujian tingkatan tahun kelasnya hari ini. Aku jadi penasaran, sejauh mana kemampuannya. Bukannya meragukan, namun jika belum dilihat secara langsung rasanya aku kurang takjub jika hanya mendengar cerita-cerita ekspedisinya.”
“Ah kalian sama saja seperti mereka yang terus-terusan membicarakan pangeran. Dibanding itu, aku malah heran kenapa kita masih bersantai-santai hingga pukul setengah sepuluh sekarang. Master Darka sama sekali tidak kelihatan, pun tidak ada kabar yang menyatakan bahwa dirinya tidak bisa mengajar karena dinas dadakan. Bukannya apa-apa, dia menakutkan kalau tiba-tiba datang dan memberikan pengajaran yang lumayan sulit diikuti siswa kurang mahir sepertiku. Benar-benar menegangkan,” Keluh Zishan, merinding.
“Yah, maklum saja. Master Braiden sedang pulang ke kampung halaman, Master Clyde sedang dinas jauh dari akademi, Fire Signs tidak punya senior penanggung jawab, sedang Master Darka selaku pemegang dua elemental jadi bertanggungjawab mengondisikan dua signs seorang diri. Pasti melelahkan, itulah yang membuatku mengaguminya. Dia ksatria gadis muda yang luar biasa,” puji Regan membela.
Aries terkekeh, “ada benarnya juga, mungkin saja master sedang disibukkan oleh banyak hal, termasuk—mempersiapkan ujian sang pangeran, mungkin. Nikmatilah, setidaknya kita masih bisa berehat sejenak, toh ini kan akhir pekan. Biasanya memang tidak sepadat hari-hari biasanya,”
