Saat keterpaksaan dinobatkan sebagai putra mahkota karena menjadi satu-satunya keturunan terakhir yang masih hidup selepas perang---Eirene muak atas takdirnya, dia jadi tidak bisa hidup bebas, malah harus menggantikan kewajiban besar yang diemban me...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“Menakjubkan, baru kali ini pesta api unggun digelar dua kali dalam setahun dalam rangka sambutan murid baru.” Celetuk Dawn Holmes, sesekali jemarinya bermain tanah menciptakan istana pasir dalam sekali sentakan pelan. Ia beradu dengan Mylo Leach yang melakukan hal serupa—keduanya rival, saling membandingkan kelebihan istana masing-masing. Mereka berdua Senior Earth Signs, Silver Badge – Brown Onyx Stone tersemat di pakaian mereka.
“Kulihat pangeran itu datang bersama dua anak adipati dan seorang putri dari negara seberang.” Mylo mendesis. “Hey istanamu tidak punya benteng?”
Dawn merengut, dengan entengnya ia menghempaskan tangannya—melengserkan menara istana pasir Mylo hingga pemuda itu melayangkan tangannya geram. Untunglah tidak ada sesi baku hantam di antara keduanya kalau ada Alex sebagai orang ketiga dan penengah. Pemuda itu tengah menata kembali ranting-ranting pohon yang dikumpulkan Rhea dan Neith yang baru datang dengan membawa satu ikat ranting terakhir. Dua Elf dengan telinga runcing khas mereka itu mengumpulkan ranting dari sejak kemarin karena kalah taruhan. Bernasib sama seperti Theresa—senior yang ditumbalkan untuk memandu murid baru mendampingi Searle. Ketiga Elf ini selalu menjadi korban kecurangan Dawn dan Mylo yang bekerja sama agar tak kalah adu suit.
“Kudengar pangeran dan putra adipati itu untuk sementara waktu tinggal di paviliun kita,” Rhea Shixter bersuara, Elf berambut putih itu—saudari tiri Theresa, senior Air Signs. Keduanya juga merupakan rival yang jarang akur.
“Benarkah? Aku melewatkan apa saja selama pergi?” Alex terperangah, sepasang alisnya terangkat; dia tidak tahu, pasalnya baru datang sekitar tiga puluh menit lalu setelah menjalani misi di luar akademi selama tiga hari. Jangan tanya apa dia tidak lelah, baru pulang langsung ikut berpartisipasi menyiapkan api unggun membantu senior lain karena pemuda itu punya tingkat ability dan kemampuan regenerasi yang pesat. Alexanwolf Spenceremus, senior Water Signs, seorang—Werewolf.
Neith mengangguk membenarkan Rhea, “salah satu dari mereka menempati kamar—mendiang Senior Libra. Satunya lagi akan beristirahat di kamar Master Clyde yang menyewakan kamarnya secara gratis selama dia berdinas.”
