33. Gregetan

9.6K 708 32
                                    

Kalau dipikir-pikir lagi, nikah muda anak enaknya juga.

Rere Reina.

Chapter thirty-three - title - gregetan.

Mungkin sudah ada seminggu sekolah ditutup karena libur kenaikan kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mungkin sudah ada seminggu sekolah ditutup karena libur kenaikan kelas. Sekolah yang sibuk mengurus pendaftaran siswa baru dan perkuliahan pun mungkin juga sama sibuk mendata siswa-siswi yang lulus SNMPTN.

Hari ini ketiga wanita cantik sudah membuat perjanjian untuk bertemu, siapa lagi kalau bukan Rere, Nanda dan juga Farida. Ketiganya bertemu di sebuah cafe.

Katanya Nanda dan Farida mereka ingin jalan-jalan sebelum Rere pindah ke Bogor. Nyatanya semua itu hanya kebohongan semata yang Rere buat, tapi mau gimana lagi? Ini sudah rencananya dari awal bersama Rey.

Mereka berkumpul saling memandang dengan aneh, rasanya seperti tidak ada semangat dalam diri mereka masing-masing. Sedih iya senang juga iya.

“Kalian jangan sedih dong, nanti Rere bakalan balik lagi ke Jakarta kok. Sekolah doang di Bogor, Rere kan pengen pinter.” Ucap Rere yang membuka suara duluan.

“Tapi Re, kalau lo pergi tinggal gue sama Nanda aja. Lagian nanti gue bakalan kuliah di LA. Kepisah lagi kan kita, gimana gue gak sedih coba?” ujar Farida lesu mengaduk-aduk minumannya.

Nanda menghela napasnya dengan berat. “Kalau kalian pergi gue sama siapa anjir? Gue bakalan kuliah di Jakarta gak boleh keluar negeri. Orangtua gue masih trauma sama kasus Kaka gue yang kuliah di Bandung.”

“Ckk itu mah Kaka lo aja yang begitu, udah tau kota orang tapi masih aja bikin masalah.” Decak Farida pada Nanda.

Singkatnya, dulu kakaknya Nanda berkuliah di Bandung. Awal masuk sampai semester 4 masih baik-baik saja tapi saat semester berikutnya kakaknya sering ikut balapan sampai tertangkap polisi, dan lebih parahnya kakaknya positif menggunakan narkoba.

Itulah yang ditakutkan oleh keluarga Nanda jika melepaskan putri satu-satunya kuliah di luar kota. Balik lagi ke mereka, sambil makan wajah mereka sudah terlihat lebih ceria.

Rere memakan sambil memikirkan bagaimana caranya agar bisa kembali kumpul dengan kedua sahabatnya? Mungkin pikirannya menuju ke anaknya, apa kedua sahabatnya akan menerimanya jika tau suatu saat nanti?

Entahlah semoga saja iya. Farida kembali menatap satu persatu sahabatnya itu.

“Gue gak mau ya kalian lupa satu sama lain, pokonya kita harus bareng terus sampai nenek-nenek. Terus punya anak, sampai suami harus bareng!”

“Biar nanti pas malem pertama kita bareng juga hehehe.” Tutur akhir Farida membuat keduanya tertawa kecil.

“Ya kali nanti pas mau proses pembuatan kabar-kabar dulu anjir, gak lucu sumpah.” Ucap Nanda tertawa kecil.

Geofrey Where stories live. Discover now