Miko juga butuh sosok ayah

9 3 1
                                    

Sore hari sepulang kerja Kiran menghampiri Miko yang kata Narda sedang tidur dikamarnya. Nampaknya bocah itu kelelahan setelah bermain seharian bersama teman-temannya. Hari ini Kiran pulang terlambat,karena tadi ada yang harus ia selesaikan terlebih dahulu. Untungnya Narda yang pulang lebih dulu langsung menjemput Miko dirumah tetangganya, karena tetangga yang menjaga Miko juga memiliki anak seumuran Miko, jadilah Miko senang jika dititipkan disana karena ia bisa bermain dengan teman-temannnya juga. Lantas Kiran duduk dipinggir kasurnya sembari mengelus pelan rambut Miko.

"Anak bunda pasti capek ya seharian main sama temen-temen" Gumam Kiran sembari terus mengelus kepala Miko. Seketika Kiran teringat pada saat hari dimana Miko berulang tahun.

Flashback on

"Bunaaa..." Panggil Miko lalu berlari menghampiri kiran yang saat ini tengah mengobrol bersama kedua orang tuanya dan kedua orang tua Haikal.

"Kamu kenapa hmm? Kok nangis? " Tanya Kiran lalu menangkup kedua pipi Miko sembari menghapus air mata yang mengalir di pipinya.

"Tadi, temen-temen tanya sebenalnya ayah Miko itu yang mana. Telus meleka bilang masa ayah Miko ndak tinggal sama Miko sama buna" Jawab Miko yang masih sesenggukan.

"Telus meleka bilang kalo Miko bohong, Miko itu ndak punya ayah, meleka telus ledekin Miko" Tambahnya.

"Miko sedih buna, Miko ndak mau diledek telus sama temen-temen. Miko ndak mau temenan sama meleka lagi" Ucap Miko lagi lalu menyeka air matanya sendiri.

"Sayang, jangan sedih dong, sini dengerin bunda ya. Walaupun ayah Miko gak tinggal sama kita, tapi Miko harus tau kalo ayah pasti sayang sama Miko. Dimanapun ayah berada dia pasti selalu sayang sama Miko. Miko gaboleh marah sama teman-temannnya ya, walaupun mereka bilang gitu, tapi Miko jangan marah ya? Miko kan anak baik, mungkin aja temen-temen Miko cuma main-main, nanti juga mereka baik lagi sama Miko mereka gak akan ledekin Miko lagi"

"Miko harus sabar ya. Miko kan anak baik jadi gaboleh marah-marah. Gimanapun juga mereka itu temen-temen Miko. Ya sayang? " Ucap Kiran lalu Miko kembali menyeka air matanya.

"Iya buna" Miko mengangguk paham.

Sedari tadi ternyata Tian dan juga Yuda memperhatikan anak-anak itu ketika mereka mengejek Miko. Setelah melihat Miko yang menangis lalu mereka menghampiri anak-anak yang tengah berkumpul itu.

"Halo, om boleh ikut kumpul gak? " Tanya Tian anak-anak itu lalu mengangguk.

"Tadi kenapa Miko malah nangis? " Tanya Yuda yang juga ikut bergabung.

"Mmm tadi, mereka ledekin Miko om, katanya Miko gak punya ayah. Terus masa ayah Miko ada 2 dan gak tinggal sama Miko sama bunda nya,itu kata mereka om terus Miko nangis" Adu seorang anak perempuan yang duduk di belakang.

"Ohh gitu ya. Kalian tau gak kalo temenan itu gak boleh ledek-ledekin temennya gitu, sama temen itu harus baik gaboleh bikin temennya nangis, kalo nanti Miko gak mau main sama kalian lagi gimana? " Ujar Tian lalu anak-anak itu menunduk.

"Lagian emang bener kok, Miko itu punya 2 ayah, eh 3 Ayah, miko itu paling kaya karena memiliki 3 ayah sekaligus. Walaupun gak tinggal bareng tapi semua ayah Miko sayang banget sama Miko" Tambah Yuda.

Lost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang