Buna harus memilih

2 4 1
                                    

Setelah waktu itu tidak masuk kerja beberapa hari, kini Kiran sudah kembali ke rutinitas nya seperti biasa. Hari ini bahkan ia membawa Miko ke kantornya, dikarenakan hari ini tidak ada yang menjaganya. Untungnya beberapa hari ini pekerjaannya sedang tidak terlalu banyak, sehingga setelah ia meminta izin pada Yuda untuk membawa Miko ke kantornya, yang tentu saja dipersilahkan dengan senang hati oleh Yuda. Jadilah hari ini Miko ikut dengan Kiran.

Dengan syarat yang telah dibuat oleh Kiran agar Miko jangan sampai mengganggu ataupun nakal saat dikantor, Miko yang sangat senang ketika akan ikut dengan bundanya mengangguk antusias, lantas mengacungkan jari kelingking nya untuk berjanji bahwa ia tak akan nakal disana.

Dan benar saja, ternyata Miko memang menepati janjinya, saat ini ia hanya duduk disebelah Kiran yang tengah menyelesaikan pekerjaannya, ia hanya duduk sambil memainkan mainan yang dibawanya. Padahal ada beberapa karyawan yang juga teman Kiran mengajak Miko untuk ke cafetaria membeli beberapa makanan, namun anak itu malah menggeleng, ia lebih memilih menemani bundanya saja katanya.

"Buna, udah selesai belum? " Tanya Miko, walaupun tangannya masih tetap memainkan mainannya.

"Mmm belum sayang masih ada sedikit lagi, tapi bentar lagi juga istirahat makan siang kok, nanti kita makan ya? Miko udah lapar? " Ucap Kiran tanpa menoleh kearah Miko.

"Sedikit bun" Jawab Miko polos.

"Tadi kenapa diajak temen bunda buat ke cafetaria gak mau kalo kamu udah lapar sayang? " Tanya Kiran yang kini sudah mengalihkan pandangannya pada Miko.

"Miko malu bun, belum kenal. Miko mau temenin buna juga" Jawab Miko.

"Bun, papa kemana? Kok ndak ada dali tadi? Padahal Miko mau main sama papa" Tambahnya.

"Wah ada yang kangen nih kayaknya" Ucap seseorang yang baru saja masuk ke ruangan Kiran.

"Papaaaa" Pekik Miko senang ketika melihat kedatangan Yuda. Ia langsung berlari ke arah Yuda yang masih berdiri di dekat pintu. Sontak hal itu membuat beberapa teman satu ruangan Kiran keheranan.

"Kalian gak usah kaget, Miko ini memang sudah biasa panggil saya papa" Ujar Yuda ketika melihat wajah penasaran dari beberapa orang itu. Mereka hanya tersenyum lantas mengangguk.

"Miko mau ikut papa gak? " Tanyanya pada Miko yang sudah berada di gendongannya.

"Kita beli makanan yuk? Nanti papa beliin Miko eskrim mau? Sekalian nunggu buna kamu disana?" Ajak Yuda, Miko melirik ke arah Kiran bermaksud meminta izin, setelah mendapat anggukan dari Kiran lantas anak itu tampak girang.

"Tapi Miko jangan nakal ya, nanti sebentar lagi bunda nyusul kesana" Ucap Kiran.

"Iya buna"

Waktu istirahat sudah tiba, Kiran berjalan menuju cafetaria yang berada di depan kantornya untuk menyusul Miko dan juga Yuda. Suara lonceng di pintu berbunyi ketika Kiran masuk, ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Miko, dan pandangannya langsung menemukan Miko yang tengah duduk di kursi yang berada di pojok bersama Yuda, mereka nampak tengah menikmati sepiring brownies, dengan Miko yang memegang satu cup eskrim.

"Buna" Miko melambaikan tangannya ketika melihat Kiran.

"Buna ayo sini" Ucapnya lagi, lalu Kiran berjalan menghampiri mereka.

Mereka mulai memakan makanannya dengan keadaan hening, hanya ada celotehan dari Miko sedari tadi. Yuda tampak sedang memikirkan sesuatu, dilihat dari caranya yang sedari tadi memainkan makanannya.

"Mas kenapa kok kayak yang lagi bingung gitu? Mikirin apa? " Tanya Kiran yang sedari tadi hanya melihat Yuda memainkan makanannya.

"Mmm.. Sebenarnya mas mau ngomong sesuatu sama kamu... " Yuda menjeda ucapannya, lalu menarik napas sebelum akhirnya mulai bersuara.

Lost [End]Where stories live. Discover now