kembali ke pesantren

137 7 1
                                    

Pukul 10:00  aku telah sampai ke pesantren,tepatnya baru memasuki pesantren
Aku pun mempersiapkan diri dan mentalku, untuk bertemu guz ikrom.

***
Aku dan bunda masuk ke ndalem,untuk bertemu dengan keluarga ndalem,dan menjawab lamaran guz Ikrom 2 Minggu lalu.
Aku memasuki ruang tamu ndalem dengan jantung deg-deg an.

Abah dan umi menyambut kedatangan kami,di ruang tamu ndalem lengkap semua keluarga berkumpul.
Aku pun duduk di samping umi dan juga bunda,ayah duduk di samping abah.
Mereka semua sibuk mengobrol, sementara aku hanya diam seribu bahasa,tanpa berniat untuk bicara.

Tak lama kemudian mbak ndalem mengajak kami untuk makan siang.

***
Setelah makan siang,kami pun akhirnya kembali berkumpul di ruang tamu.

Abah memulai pembicaraan pada kali ini,...

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh,......."

"Wa Alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh,....."ucap kami serempak yang ada di dalam ruangan tersebut.

"Baik sebelumnya, saya ucapkan terima kasih untuk bapak dan ibu yang sudah mau hadir menerima undangan saya untuk tujuan saling menjalin silaturahim,kemudian yang kedua,saya selaku orang tua dari Muhammad Ikrom,ingin menyampaikan niat baik kami,yaitu melamar adinda Nia arwinda,untuk di jadikan sebagai istrinya,....
Jadi apakah adinda dan keluarga menerima,....?"
Aku yang berada di ndalem juga terdiam seribu bahasa,ayah pun menjawab pertanyaan Abah

"Terima kasih untuk ustadz atas undangannya,saya sebagai orang tua dari Nia arwinda merasa tersanjung dengan lamaran ustadz,namun sebelumnya adalah baiknya jika kita tanyakan kepada adinda sendiri,...
Bagaimana Nia apakah engkau menerima lamaran dari ustadz,....?" Tanya ayah
Aku yang sejak tadi diam seribu bahasa pun mengangkat kepala,lalu melihat ke sekeliling,dan ku dapati di samping ustadz Ridwan ada ustadz Faiz di sana,entah kapan dia datang,aku pun kembali menunduk lalu menatap ayah,ayah menganggukkan kepalanya

"Bagaimanapun keputusan orang tua saya,itulah yang terbaik ustadz,...."jawabku

"Kami menerima lamaran pak kyai....."jawab ayah
Seketika kata Alhamdulillah terucap dari dalam ruangan tersebut,aku sempat memandang ke ustadz Faiz,dan benar ada raut berbeda darinya yang entah apa artinya.

Setelah tanggal pernikahan di tentukan,kami semua pun kembali ke tempat masing masing,pernikahan akan di lakukan di hari kelulusanku.
Rasanya tak sabar ingin duduk di pelaminan dengan orang tersayang,namun di lain sisi aku masih ada secuil rasa kepada ustadz Faiz.

***
Tak terasa hari libur telah usai,mulai hari ini aku kembali aktif sekolah.
Kegiatanku masih seperti biasanya dan tak ada yang berubah.

Hari hari ku lewati tanpa adanya sedikitpun kekecewaan,aku juga sudah mulai melupakan dan mengikhlaskan ustadz Faiz mungkin jodohku memang guz Ikrom,maka aku akan menerimanya dengan senang hati.

Aku dan guz Ikrom semakin dekat,namun masih di batas wajar. Bahkan guz Ikrom sering membelikan ku beberapa camilan,atau juga coklat,namun melalui perantara para santri.
Sifat hangat yang di berikan guz Ikrom membuatku melupakan ustadz Faiz,dan bisa menerima guz Ikrom seutuhnya,lagipula ustadz Faiz juga sudah tidak mengajar di Al Husna.

***
Tak terasa sudah 2 bulan sejak lamaranku dan guz Ikrom terjadi,selama itu juga ustadz Faiz tidak ada di pesantren ini,ada yang bilang jika ustadz Faiz di pindah tugas,mungkin ini juga jalan bagiku yang di tunjukkan oleh Allah.

Hari hariku masih sama seperti biasanya,siang ini aku di panggil bunyai ke ndalem,mungkin fitting baju pikirku.

Ustadzku cinta pertama ku Where stories live. Discover now