benar benar berubah

242 6 0
                                    

Sembari berjalan bunda bertanya,..
"Mukena dari siapa Nia,....?"tanya bunda kepadaku
"Nggak tau bunda,ini di kasih kado sama seseorang misterius,sama gamisnya juga,..."jawabku
"Kapan di kasihnya,..?"tanya bund lagi
"Pas ulang tahun bulan kemarin bun,..." Jawabku
"Yaudah,yang penting hati hati,jika menerima sesuatu,dari seseorang yang tidak di kenal,...."bunda mengingatkanku
"Iya bunda, Nia pasti hati hati,tapi karena yang di kasih juga hal baik,maka Nia terima,..."jawabku lagi
"Iya,..."

***
Sesampainya di asrama,aku pun kembali membuka Al Qur'an,sembari murojaah,bunda melihat semua isi lemari ku,mulai dari gamis,hijab hingga,cadarku,bunda bilang besok akan dia kirimkan cadar dan gamis,karena gamisku sudah banyak yang pudar,maklum selama mondok,aku tak pernah lagi keluar, untuk membeli sesuatu,aku hanya fokus,pada hafalanku saja,mungkin,menurut bunda gamisku sudah pudar, tapi menurutku masih bagus semua.setelah berbincang dengan bunda,aku memutuskan,untuk mengambil makanan di dapur umum, sebenarnya umi menyuruhku untuk makan di ndalem,tapi aku hanya mengambilkan untuk bunda ,saja, menurutku sekarang lebih nikmat makan makanan yang ada di dapur umum,

***
Setelah dari dapur umum aku pun memutuskan untuk kembali ke kamar,sambil membawa makanan untuk bunda,dan juga untukku, sesampainya di kamar,aku pun memberikan makanan untuk bunda,dan mengambil makananku.
Bunda melihat dengan tatapan berbeda,
"Kok makanannya beda,..."tanya bunda saat aku menyantap makananku.
"Ini kan dari dapur umum Bun,klo itu tadi dari ndalem,aku takut bunda gak mau makanan,dari dapur,..."jawabku,karena bunda makan di rumah dengan berbagai menu,sedangkan di dapur umum hanya menyediakan dua menu saja,menuju hari ini adalah sambal tempe,dengan tumis kangkung.
"Ini makanan kamu setiap hari,...?"tanya bunda lagi
"Iya bund,..."jawabku,,bunda kembali menatapku
"Ini makan punya bunda aja,..."suruhnya
"Nggak Bun,makasih..."jawabku lagi,lalu aku menghabiskan makananku,begitupun bunda.

***
Aku pun mengembalikan piring ke dapur umum,untuk di cuci,lalu kembali ke asrama,melanjutkan menghafal karena hari ini aku menyetor hafalan juz 2,selama 6 bulan di sini,aku sudah menghafalkan 3 juz.

***
Sesampainya di asrama,aku kembali membuka Al Qur'an ku,bunda tidur, katanya capek,maklum,karena juga baru sampai. Aku melanjutkan menghafal Al Qur'an,jika tak hafal,maka bisa di hukum ustadz Faiz aku,di kamar,hanya ada aku dan bunda,karena ayah tadi memutuskan pulang setelah mendapatkan telepon dari karyawannya,karena ada klien penting yang datang besok pagi.

***
Tak terasa,waktu sudah menunjukkan Ashar,adzan ashar pun telah di.kumandangkan,tanda kami harus menunaikan ibadah.aku pun membangunkan bunda,yang masih terlelap,setelah bunda bangun,dan mencuci muka,aku pun mengajak bunda untuk berjalan ke musholla beriringan dengan bunda, setelah sampai di musholla,aku dan bunda mengambil shaff depan.

***
Setelah sholat ashar,aku pun melanjutkan rutinitas seperti biasa, yakni mencuci baju,dan membersihkan kamar,dengan cara menyapunya,dan mengambil sampah sampah yang berserakan,karena di buang sembarangan oleh santriwati yang sering lewat,setelah semua selesai,seperti biasa,aku pun duduk di depan kamar,sembari memegang satu buah kitab,kali ini yang ku bawa kitab tafsir,bunda tadi pamit beli makanan katanya di alfamini,buat cemilan katanya.

***
Tak lama setelah bunda kembali,adzan Maghrib berkumandang,aku dan bunda pun melaksanakan ibadah Maghrib di musholla,kemudian,lanjut setor hafalan seperti biasa, hingga waktu isya tiba,kemudian melanjutkan sholat isya,setelah sholat isya,aku pun kembali ke asrama,lalu mengambil kitab tafsir,dan hadist.
"Mau ke mana Nia,..."tanya bunda
"Mau ke kelas bunda,..."jawabku,bunda sempat bengong,mungkin karena baginya waktu sudah larut
"Pulang jam berapa,..?"tangannya lagi
"Jam 23;34,bunda takut,klo takut nanti,Nia suruh ustadzah Zahra nemenin,..."jawabku lagi
"Nggak,kok malam sekali Nia,..."
"Udah biasa bunda,...."jawabku lagi
"Yaudah bunda,Nia ke atas dulu, assalamualaikum,..."aku pun pamit ke atas...
Saat di tangga naik,aku bertemu ustadaz faiz..

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Where stories live. Discover now