bertemu kembali dengan sang guru

134 6 0
                                    

Di dalam kamar,aku di temani oleh Aulia,
Salah seorang teman yang baru ku kenal namanya kemarin sore.
Dia anak yang baik,humoris dan juga ramah.
Aku hanya berharap,dia adalah orang yang bisa menemaniku saat ini.

***
Setelah isya,seperti biasanya aku mengikuti pelajaran pesantren,dan juga murojaah serta ziyadah hafalanku Semuanya berjalan seperti biasanya.

Di pesantren Dzulhijjah tidak ada bedanya dengan Al Husna,semuanya sama perbedaanya hanya pada beberapa bangunan dan ustadz serta ustadzahnya saja.

***
Pukul 03:00 aku terbangun,seperti biasanya aku akan mandi pagi  untuk menunaikan tahajjud.
Di pesantren ini,siswi tidak di wajibkan sholat tahajjud.

Aku pun sholat seperti biasanya di kamar,
Guna bermunajat kepada Allah,meminta petunjuk bagaimana baiknya.

Setelah sholat,aku memutuskan untuk mengetuk pintu santriwati,untuk segera menunaikan sholat shubuh.
Namun,sebelum aku mengetuk pintu santri aku memutuskan untuk membangunkan Aulia,untuk meminta tolong menunjukkan ku ke beberapa pintu santri.
Karena aku santri baru di sini,jadi aku belum mengenal secara detail pesantren ini.

Aku dan Aulia mengetuk pintu santriwati.
Semua santriwati di sini,ternyata sangat mudah untuk di bangunkan.
Mengetuk sekali saja mereka sudah membuka pintu.
Bersyukur aku,karena mereka semua menanggapi diriku dengan baik.

Setelah semua santri berhasil di bangunkan,adzan shubuh pun berkumandang.
Menandakan sholat subuh akan segera di laksanakan.

Aku dan Aulia pun ke musholla,di susul beberapa santriwati yang ingin berkenalan dengan diriku yang masih baru.

Setelah sholat subuh,aku menyetorkan hafalanku.
Aku masih berharap bisa melihat ustadz Faiz,tapi nihil dia tak ku temukan di dalam musholla.
Apakah ustadz faiz kembali ke Al Husna,
Ataukah dia sudah menikah.
Ah entahlah

***
Pagi menyambut,aku memulai hari di Dzulhijjah.
Hari ini aku masuk ke sekolah baru.

Aku berjalan menyusuri lorong menuju ndalem.
Karena umi Halimah menyuruhku,untuk ke ndalem sebelum ke sekolah.
Sesampainya di ndalem,aku pun segera masuk sembari mengucapkan salam.
Aku pun segera masuk setelah umi memperbolehkan ku masuk ke ndalem.

"Nia,bagaimana di sini,apakah kamu nyaman,....." Tanya Bu Halimah

"Nyaman Bu,....eh umi,......" Ucapku.

"Gak papa nak,kamu panggil ibu juga boleh,....." Jawab Bu Halimah.

"Yasudah ayo,ibu antar kamu ke sekolah ya,....." Bu Halimah menjawab.

"Iya Bu makasih,....." Aku memanggil umi Halimah dengan sebutan ibu,karena memang dia tadi memperbolehkan.

"Ayo,...." Bu Halimah menuntunku menuju ke sekolah.

Sembari berjalan,Bu Halimah mengajakku berbicara banyak hal,tentang semua teman lamaku.
Dia juga bercerita jikalau dia memiliki seorang anak laki lakinya.
Yang rela mengajar di tempatku mondok dahulu,karena tak mau mengajar di pesantren umi sendiri.
Aku jadi mengerti, kenapa ustadz Faiz Selama ini berada di Al husna,karena mungkin dia tak ingin di anggap tinggi di pondoknya sendiri.

***
Sesampainya di depan kelasku,umi mengetuk pintu.
Ustadz yang berada di dalam pun segera menunduk dan mempersilahkan umi masuk.
Umi masuk ke dalam kelas di iringi diriku.

"Assalamualaikum semuanya,......"sapa umi

"Wa Alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh,....." Jawab mereka serempak

"Baik,umi akan memperkenalkan salah satu teman baru kalian,sini nak ayo perkenalkan diri,......" Suruh umi,aku pun mendekat kemudian memperkenalkan diriku.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh,......" Sapaku kepada semua santri

"Wa Alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh,....."jawab mereka

"Perkenalkan,nama saya Nia arwinda,saya anak pindahan dari pesantren Al Husna,....."aku sedikit memperkenalkan diri

"Baik,saya permisi dulu,......" Umi pun keluar.

"Silahkan di lanjutkan perkenalannya Nia arwinda,....." Kata seorang ustadz muda yang mengajar di sini.

"Sudah ustadz,....."jawabku

"Umur,hobi,nama panggilan,kan belum kamu lengkapi,.. . " Omong seorang ustadz yang belum kutahu namanya itu.

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Where stories live. Discover now