perhatian guz Ikrom

231 7 0
                                    

Tak terasa,sudah seminggu libur,aku juga sudah menjalankan tugasku sebagai abdi ndalem,setiap hari,aku selalu bangun pukul 03:00 untuk menunaikan sholat tahajjud,kemudian mandi,dan mengerjakan pekerjaan di dapur ndalem,seperti mencuci piring,atau memasak nasi,karena memang baru itu yang aku bisa.

***
Saat ini,aku tengah duduk di depan kamarku,di sebuah kursi kayu panjang,sambil memegang Al Qur'an,keseharian ku memanglah tak lepas dari Al Qur'an,alasanku tak pulang,juga karena,tak ingin lagi kembali bertemu dengan teman teman lamaku,biarlah apa yang mereka bilang,dahulu memang aku,menolak keras di pondokkan,tapi seiring berjalanya waktu,aku pun semakin senang berada di pondok,sekarang semua sosial media ku aku hapus,dan memperbarui akun,karena akun lamaku,tak ada yang memakai hijab,justru semua mengumbar aurat.
Ya,jika di bedakan dengan aku yang sekarang, memang sangat berbanding terbalik.

***
Hari ini,aku di tugaskan belanja ke pasar,bersama ning nizza,Ning nizza,adalah kakak dari guz ikrom,anak dari kyai Harun,pemilik pesantren Al Husna ini,ya,pesantren ini namanya Al Husna,setelah 3 bulan mondok,baru aku tahu namanya Al Husna,kyai memiliki 6 anak,pertama,Ning Nesya,kedua guz Fatih,ketiga guz ahlan,ke empat Ning nizza,kelima guz Ikrom,dan terakhir Ning khaira.

***
Sepulang dari pasar,aku dan Ning nizza,langsung menuju ke dapur ndalem, untuk memasak makan siang hari ini,hari ini di dapur hanya ada 4 orang,karena yang lainya masih libur.
Setelah memasak, aku memutuskan untuk kembali ke kamar,aku pun membaringkan tubuh,karena hari ini,aku tidak sholat,karena tadi baru dapat.

***
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16:32 sangat cepat waktu berlalu,aku pun pergi ke WC untuk mandi,hari ini aku tidak ke ndale,karena tidak kuat,jika harus memasak,karena perutku rasanya sangat nyeri,setelah mandi dan memakai cadar,aku pun ke alfamini,untuk membeli penambah darah,dan kin***i,karena jika tanpa obat tersebut,aku tak akan bisa kemana mana.

***
Malam ini ustadzah Zahra menemaniku,badanku drop,mungkin karena kecapean,jadi aku demam, ustadzah Zahra memanggil,Abah dan umi,kepalaku rasanya pusing seperti berputar putar,rasanya tubuhku seperti di angkat seseorang,entahlah,setelah itu,aku tak merasakan apapun lagi.

***
Sinar matahari terasa menyengat,tanda hari sudah pagi,saat ku lihat di sekelilingku ternyata aku berada di rumah sakit,ku lihat di sebelahku ada umi,dan di sopa ada guz ikrom,apa yang terjadi padaku,saat menggerakkan tanganku,umi terbangun,
"Nia,udah bangun,...?" Tanyanya
"Apa yang terjadi umi,...?" Tanyaku lagi
"Kamu semalam pinsan,Ikrom yang membawamu,ke rumah sakit,..."ujar umi
"Maaf umi,Nia merepotkan,..."jawabku
"Nggak papa nak,yang penting kamu sehat,..."jawab umi
"Syukron umi,..."jawabku lagi
"Iya nak,cepat sembuh ya,..."jawab umi sambil mengelus rambutku,aku jadi kangen bunda,

***
Siang ini,bunda dan ayah datang,bunda bertanya ada apa,umi menjawab,aku semalam demam tinggi,lalu bunda bertanya apakah aku sedang dapet,maka di jawab sama umi jika iya,bunda memaklumi,karena memang jika di rumah mungkin lebih oarah dari ini.bunda membawakan ku gamis,hijab beserta cadar,kemudian aku di suruh bunda ganti,karena dari semalam aku memakai gamis yang sama.

***
Setelah bunda datang,guz Ikrom dan umi pamit pulang,karena nanti sore memang harus mengajar.
Tak lama setelah umi dan guz Ikrom pulang, ustadz Faiz menjengukku,sudah lama aku tidak melihat dia di pondok,entah ke mana,dan bru ini lagi dia datang,dia membawa parcel buah dengan pita warna pink,dan hiasan bunga yang warnanya sama dengan yang ada di dalam kotak misterius saat itu,apa jangan jangan..

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang