pernyataan cinta guz ikrom

234 4 0
                                    

Jangan jangan yang memberikan,kado itu ustadz Faiz,tapi apa iya,ah,mungkin hanya kebetulan pikirku.
Ustadz Faiz menanyakan kabarku,bunda menjawab belum terlalu pulih

***
Setelah tiga hari di rawat di rumah sakit,aku di perbolehkan pulang ,selama di rumah sakit,guz Ikrom dan umi adalah orang yang paling perhatian kepadaku,bunda juga menungguiku,dokter menyarankan agar aku sering meminum,atau mengompres bagian perut dengan air hangat,agar tidak keram.

***
Hari ini seperti biasa,rutinitas ku yakni memasak di ndalem,tiba tiba guz Ikrom datang
"Nggak usah dulu masak Nia klo masih sakit,..."serunya
"Gak papa guz,udah sehat,..."jawabku
"Ekhem,gak usah sok romantis deh guz,di depan jomblo,..."sahut mbak nela
"Iri aja mbak,..."jawab guz Ikrom sewot,lalu berlalu pergi entah kemana,tak lama kemudian ustadz Faiz datang
"Masak apa mbak,...?"tanyanya
"Masak sayur, sama nasi,ustadz,ustadz mau bantu,...?"tanya mbak nela,di luar dugaan,dia duduk di hadapanku,dengan mengambil kembang kol,lalu memotongnya,di luar dugaan,ternyata dia bisa memotongnya,aku mengiris bawang merah,tapi ya serasa kayak di siksa,karena nangis,
"Mbak,ada lilin nggak,...?"tanyanya
"Buat apa tadz....?"jawab mbak nela
"Ini ada yang nangis,ntar di sangka saya ngapa ngapain dia,...."jawab ustadz Faiz
"Ada tadz klo gak salah,..."jawab mbak nela   sambil mencari lilin,
"Nih ada tadz,..."mbak nela memberikan lilin Kepada ustadz Faiz,lalu ustadz Faiz menyalakan lilin,dan di letakan di sebelahny,
"Sini,saya yang iris,ntar kalo kamu yang iris nanti,nangis lagi,di kira saya kdrt,..."jawab ustadz Faiz seraya terkekeh
"Gimana kdrt tadz,orang di Halalin aja belum,..." Sahut mbak nela
"Nunggu lulus mbak,tapi jangan kdrt mbak,di halusin aja,...."jawabnya enteng yang sukses membuatku ingin mencubit ginjalnya, ustadz Faiz mengambil  alih bawang di hadapanku,kemudian dia memberikanku,daun seledri yang tadi dia iris untuk ku cincang.
"Mbak,...?"tanya ustadz Faiz,
"Apa,mau tak getok sama panci,...?" Jawab mbak nela
"Gimana kalo aku pindah mbok,...?"tanyanya,hah dia mau pindah,ke mana, klo dia pindah siapa yang menyimak hafalanku,
"Kenapa pindah tadz,...?"tanyaku
"Kenapa,takut kangen ya,sama saya,...?"jawabnya sambil menarik turunkan alis,
"Enggak,truss yang nyimak hafalan siapa tadz,..."jawabku
"Nggak pindah,saya cuman nanya sama mbak nela,..."jawabnya lagi
"Yo jangan pindah tadz,nanti ada yang kangen,...."jawab mbak nela,sambil terkekeh,memasak kali ini cukup senang karena di selingi candaan oleh ustadz Faiz,jadi beliau memang di epan santri tampak garang tapi klo di ndalem bobrok,begitulah kata mbok nela,o ya,mbok nela ini dulunya santri di sini,usianya sekarang menginjak 27 tahun,masih mengabdikan diri di ndalem ini sejak 7 tahun lalu katanya.

***
Tanpa terasa waktu bergulir,sudah satu setwngah tahun akui mondok di sini,tahun ini aku lulus,sekolah hubunganku dan guz Ikrom masih hanya sebatas teman,tidak ada tanda tanda kepastian darinya.
Hari ini guz Ikrom mengajakku ke taman belakang,karena ini waktu libur,jadi sepi aku pun menemuinya,
"Assalamualaikum guz,..."sapaku
"Wa Alaikum salam,..."jawabnya
"Ada apa guz,...?"tanyaku setelah aku duduk
"Gini,hmmm to the point aja ya,...."
"Maukah engkau menjadi pasanganku,dunia dan akhirat,menemani langkahku,dan menyempurnakan ibadahku,,....?"tanya guz Ikrom seraya mengeluarkan sebuah cincin,apakah harus secepat ini,apakah benar guz Ikrom mencintaiku......

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Where stories live. Discover now