semuanya masih semu

138 10 0
                                    


"Kamu itu seperti fi'il Mahdi yang menyamar sebagai fi'il amar,iya kamu kan masa depanku,....."
(Nia arwinda)

***
Setelah peristiwa pelantikan kemarin,aku pun memutuskan untuk tidak lagi mencari masalah.
Karena,sudah cukup nakal ku.

Hari ini,aku seperti biasanya akan berangkat ke sekolah.
Aku hari ini berangkat bersama dengan sarah,karena memang kamar kami bersebelahan.

Kami pun juga sekelas,jadi aku memutuskan untuk berteman baik dengan adik ustadz musa itu.
Iya,ustadz yang kemarin namanya adalah
"Musa Harun Ar-Rasyid"
Salah satu guru matematika yang cukup populer di pesantren ini.
Dia adalah salah satu santri yang pernah belajar di pesantren ini,namun dia sudah lulus dan kembali mengajar di sini.
Dia populer karena kepandaiannya,dan juga karena dirinya bisa mendapatkan beasiswa full selama mondok di sini.
Mungkin,karena hal itu juga viona dan teman temanya mencari masalah denganku.

Adiknya ustadz musa bilang,jika viona memang pernah bilang suka ke ustadz musa namun,di tolak oleh ustadz musa.
Mungkin viona cemburu denganku kemarin tapi,aku kan cuma bercanda.
Dan tak mungkin aku mencintai ustadz musa.
Karena,hanya ada dua yang masih sama di dalam hatiku.

Tak terasa,kami sudah sampai di sekolah.
Hari ini jam pertama nya adalah bahasa Indonesia.

***
"Jam pertama siapa yang mengajar sar?,....." Tanyaku kepada Sarah.

"Biasanya sih gus Al tapi,beliau sedang di Kairo.jadi,mungkin kakakku yang masuk,...." Jawabnya.

"Nama lengkap Gus Al siapa sar?,...  " Tanyaku kepada Sarah

"F.Al mumtadz,itulah nama Gus Al tapi,kami selalu memanggilnya Gus Al,...."jawab Sarah

"Hmmm, huruf F itu kepanjangan nya apa ya?,...."tanyaku lagi

"Di antara kami semua tak ada yang tau kepanjangan dari huruf F itu Nia,...."Jawab Sarah

"Oooo yaudah deh gak papa,....." Jawabku lagi

"kenapa kamu kok nanyain soal Gus Al,apakah kamu kenal?,....." Tanya Sarah kepadaku,

"Eh,enggak kok,tapi kayak gak asing aja gitu namannya,......" Jawabku lagi .

Tapi,memang aku rasa gus Al yang di sebut oleh siswa itu aku pikir adalah seorang ustadz faiz.
Namun,aku masih harus memastikanya,karena aku juga masih merasa ragu.

Aku akan mengabdi di sini,karena Sarah tadi bilang kalo Gus Al akan pulang setahun sekali, yakni setiap hari raya idul Fitri.
Meskipun aku sebentar lagi lulus,tapi setelah lulus aku akan mengabdi demi menemukan orang yang ku cintai tersebut.

Aku berjanji pada diriku jika sekali ini aku mendapatkan ustadz Faiz,maka akan aku pertahankan dia tak akan pernah aku lepaskan.
Akan aku jaga dia dengan sepenuh hatiku.

***
Tak terasa,kami pun sudah sampai ke kelas,dan akan segera melanjutkan pelajaran.
Tak lama,seorang guru datang dan pelajaran hari ini pun di mulai.

Kami semua belajar dengan keheningan,tanpa adanya suara sedikitpun.

Mencatat lembar demi lembar buku yang sudah di berikan oleh ustadzah dan meneliti setiap makna yang di ajarkan.

Ya,.....kami santri tidaklah membutuhkan banyak sekali ilmu.namun,kami lebih banyak meninggikan adab dan meskipun ilmu yang sedikit kami akan membagikan ya demi ridho seorang guru.

Pelajaran pertama pun selesai,kami pun melanjutkan pelajaran ke dua,kli ini yang masuk ke kelas adalah ustadz yang tak ku ketahui namanya.

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Where stories live. Discover now