part 16

341 40 4
                                    

Waktu terus berlalu dengan begitu cepat, hari ini adalah ke 3 minggu saat kepergian zee dan yang lain ke New York dn juga harapan aras bisa sadar saat itu,
Namun nyatanya Kini Aras masih terpejam tanpa ada tanda-tanda ia akan bangun,

Bahkan sekarang aras sudah di pindahkan ke ruang VIP, siang malam deen dan nara menjaganya, sembari menunggu perkembangan berita dari New York, dan untungnya hari ini juga adalah hari ke 2 persidangan tentang kasus nick di sana,

Malam ini terlihat Nara yang tengah bermain rangkaian puzzle di sofa, sedangkan deen tadi izin keluar untuk membeli makanan untuknya dan nara,

" Hmmmm... Nala bosen, tiap hali mainan ini telus " Ujar nara sedikit kesal,

Akhirnya ia pun menggulingkan tubuhnya pada karpet lantai berbulu itu,

Lalu mata bulatnya pun melihat ke atas tertuju pada aras yang tengah koma,

" Paman alas gak capek ya, setiap hali tidul? " Ujar Nara,

Lalu Nara pun beranjak dari tidurnya, dan berjalan keluar dari ruangan aras,

Saat ia keluar terdengar suara keributan di ruangan sebelah, karena penasaran akhirnya ia pun menghampiri ruangan itu,
Ia sedikit mengintip nya dari sela sela pintu,

Terlihat di dalam ada 1 orang dokter dan 1 orang suster dan juga ada pasien seorang anak kecil laki-laki yang mungkin 2 thn lebih tua umurnya dari pada Nara, dan juga seorang wanita cantik seumuran mamah Nara,
Pasien anak kecil itu terlihat terbalut perban di  kepalanya, dan di pipinya,

"Sebagian data pasien ada di laptop ini dok, maaf saat itu saya lupa untuk memindahkannya pada komputer rumah sakit " Ujar seorang suster,

Mata belok milik Nara memperhatikan mata anak kecil itu yang baginya tak asing, yah mata itu mirip dengan milik aron, hitam pekat dan juga tajam,
Tanpa sadar Nara berjalan menghampirinya karena hipnotis mata indah miliknya yang mirip seperti punya Aron,

Di saat Dokter, suster dan Ibu dari anak itu berdebat Nara masuk dengan diam diam,
Ia menghampiri anak kecil itu,

" Hai kaka, nama aku Nala" Ujar Nara pede,

"Anak kecil itu hanya menatap heran pada Nara,

" Aku suka kakak hihihi " Ujar Nara
Maksud Nara di sana adalah ia sekedar menyukainya dan ingin berteman dengannya,

" Nama kaka siapa? " Tanya Nara namun tidak ada jawaban,

" Kaka tidak mau menjawab ya?, kaka mau mainan puzzle tidak? " Tanya Nara lagi, lagi lagi anak itu tidak memberikan respon,

Nara menghela nafas lelah, lalu melihat sebuah laptop di atas meja samping ranjang anak laki-laki itu,

Nara pun turun dari ranjang itu lalu menghampiri laptop itu,

" Hmmm ini tidak bisa di buka" Ujar Nara,

Nara melihat mereka masih berdebat akhirnya ia pun memutuskan untuk mengotak atik laptop tersebut,

Dan tak begitu lama, akhirnya suara notif terbukanya kunci sandi pun berbunyi,
Sepontan mereka melihat pada Nara dengan wajah heran,

Nara melihat pada mereka lalu tersenyum,

" Sudah " Ujar Nara,

Yang lain hanya diam membisu dengan ulah Nara, begitu juga dengan anak laki-laki itu,

Tak lama dari pintu terdengar seseorang yang masuk,

" Nara... " Panggil seseorang itu yang ternyata adalah deen,

Deen merasa tidak enakan pada orang-orang yang ada di Sana, akhirnya ia pun menghampiri Nara,

" Nara, paman mencari mu kemana-mana, ayo pergi " Ujar deen sembari menggendong Nara,

ARAS 2Where stories live. Discover now