part 4

591 44 10
                                    


Sebelum baca jangan lupa votenya😊
Wajib!!!!!😊😁😑

Maaf telat up karena lagi maraton cerita guys 😁😁🙏🙏

Zee dengan tergesa-gesa masuk ke dalam kamar,
" Aras " Panggil zee dengan panik,
Namun ia tak mendengar Jawaban dari Aras , lalu dengan capat zee mencari Aras ke kamar mandi,
Tok... Tok... Tok...
" Arasss " Panggil zee namun nihil, tak ada jawaban dari sana,
Sampai tak lama tiba-tiba Aras datang dari Arah balkon,
" Arasss, kamu kemana aja? " Tanya zee khawatir, sembari memeluk Aras ,
Aras tak membalas pelukan dari zee,
Sebenarnya Aras memikirkan semua perkataan riana yang ia dengar dari dalam kamar tadi,
Ucapan riana benar, hubungan mereka termasuk hubungan yang tabu, dan sedikit aneh, di tambah lagi gelar zee yang notobenya adalah seorang CEO, tentu saja akan membutuhkan seorang keturunan,

" Tuan zee, saya lelah, saya ingin istirahat " Ujar Aras,
Seketika zee melihat wajah Aras yang terlihat sedih,

" Kamu marah sama aku? " Tanya zee
Aras tersenyum terpaksa lalu menggeleng,
Aras pun pergi dari hadapan zee menuju ranjangnya,
Zee menghela nafas lelah, ia lebi suka  Aras menjadi cerewet saja daripada harus menjadi pendiam dan tak mau mengatakan apapun yang sedang ia fikirkan,

Terlihat aras tidur dengan membelakangi zee, sedangkan zee sejak tadi hanya diam saja berbaring di samping aras yang membelakangi nya,
Zee terus melihat ke arah Aras, ia bingung harus bagaimana,
Namun tak lama aras mengganti posisinya menjadi terlentang, karena sebenarnya aras sejak tadi tdak tidur, ia hanya diam saja dengan mata terbuka,

" Arass" panggil zee,
Seketika aras melihat pada zee,
" Kenapa anda belum tidur tuan? " Tanya aras
" Gimana aku bisa tidur, sedangkan kamu lagi marah sama aku " Jawab zee,
" Saya tidak marah tuan " Ujar Aras
"Aras... " Panggil zee lagi,
"Iya " Jawab Aras,
" Kamu jangan pernah dengerin kata kata riana tadi ya ras " Ujar zee,
Aras hanya diam saja,
Zee perlahan mulai mendekat pada Aras, ia menatap mata indah Aras, begitu juga dengan Aras, ia candu akan tatapan zee yang sangat mengintimidasi itu namun terkesan sayu, dan sedetik kemudian zee mulai naik ke atas tubuh Aras,
" Kamu percaya kan ras sama aku " Ujar zee dengan tatapan sayunya,
Aras hanya mengangguk, seakan tau apa yang akan zee lakukan berikutnya Aras pun menutup matanya ,
Zee tersenyum melihat itu, lalu zee juga menutup matanya, ia mendekatkan bibirnya pada bibir pink mungil Aras,
Namun tiba-tiba handphone milik zee berbunyi tanda panggilan,
Aras pun kembali membuka matanya begitu juga dengan zee,
" Hmmmm " Seru zee

" Angkat saja tuan, takut itu sesuatu yang  penting " Ujar Aras,
Zee pun dengan malas beranjak dari atas tubuh Aras, lalu kemudian ia mengambil handphonenya yang berada di meja kecil di samping ranjang Aras,

" Aku angkat telfon dulu ya " Ujar zee
Aras tersenyum lalu mengangguk,
Zee pun pergi menuju balkon kamar Aras,

Aras hanya melihat kepergian zee,
Lalu Aras kembali memikirkan perkataan zee tadi, namun ia juga sedikit ragu pada zee,
Kehidupan zee tidak selalu bersamanya,
Di Luar sana zee berbaur dengan banyak orang, bahkan gadis-gadis cantik pun tak jarang mengelilinginya, tidak mungkin fikiran seseorang itu akan terus lurus dan tak ada lika-liku nya, dan pastinya fikiran zee pun juga ingin merasakan sesuatu yang berbeda,

Aras tersenyum terluka ia mulai menyadari bahwa sesungguhnya zee adalah seseorang yang sulit ia gapai, namun ia memaksakan, tak ada yang tau perasaan seseorang, begitupun juga Aras yang terus bertanya-tanya apakah zee juga tulus mencintainya ataukah hanya mengasihani nya?

Aras mulai memejamkan matanya ingin menghilangkan semua fikiran negatifnya untuk zee,
Perlahan Aras mulai terlelap dari tidurnya dan terus menuju alam mimpi,

ARAS 2Where stories live. Discover now