part 13

402 46 4
                                    

" Riana? " Ujar Aras

Zee terbelalak saat tau ternyata itu adalah Aras yang datang,

" A-aras" Ujar zee sembari menghampirinya,

" Maksud tuan ,riana siapa? " Tanya Aras,

"Kamu pasti salah denger deh, mana ada aku nyebut nama riana? " Ujar zee berbohong,

" Tapi tad-" Ucapan Aras terhenti saat tiba-tiba zee memeluknya dari depan dengan kepala zee yang ia sandarkan pada bahu Aras ,
Zee memikirkan ucapan riana tadi,
Saat ini ia merasa di lema, antara harus memilih Aras dan menolong kakknya dengan syarat yang di ajukan riana tadi,

" Apa anda lelah tuan?, mau saya pijit? " Tanya Aras,

Zee menggeleng dengan masih posisi seperti itu,

" Biarin kita kek gini dulu Aras, aku kangen kamu " Ucapan zee,

Aras bingung dengan ucapan zee, mengapa zee mengatakan merindukannya padahal sudah setiap hari mereka bertemu,

" Jika ada masalah berbagai lah dengan saya tuan, " Ujar Aras,

" Arasss... " Panggil zee

" Iya? " Jawab Aras lembut,

" Aku butuh asupan " Ujar zee,

"Asupan? " Tanya Aras bingung,

Lalu tiba-tiba zee pergi ke mejanya mengambil sebuah kertas dan spidol lalu menuliskan sesuatu di Sana,
Aras hanya diam di tempat dengan perasaan bingung, entah apa yang sedang zee lakukan di Sana,

" Untuk apa tuan? " Tanya Aras

zee pun membawa kertas itu ke pintu ruangannya lalu menempelkan nya di depan pintu tersebut
Dengan tulisan, "jangan ganggu saya, sedang sibuk pribadi"

Lalu setelah itu ia kembali menghampiri Aras, dan dengan cepat tangannya menangkap pinggang Aras,
Zee menarik Aras ke dalam kamar khusus yang ada di dalam ruangannya itu,

Aras yang mengerti maksud zee pun hanya diam saja menerima perlakuan zee,

Zee sedikit mendorong Aras pada tembok dengan kasar namun tangannya melindungi kepala Aras agar tidak terbentur,

Zee melahap habis bibir Aras,
Aras hanya pasrah saja, ia hanya bingung ada apa dengan zee saat ini, tidak seperti biasanya, hari ini Aras sedikit kewalahan untuk menyeimbangi ciuman dari zee,

Setelah itu zee menggiring Aras pada ranjang yang ada di kamar pribadi zee,
Zee hari ini sedikit lebih ganas dan terkesan rakus,

" Eeehhhmmmm" Lengguhan Aras pun mulai terdengar, itu semakin menaikkan libido zee,

Zee membuka satu persatu pengancing baju Aras

"Aras... Aku... Mau sekarang, apa boleh?" Tanya zee,

...

" Engga gak boleh," Ujar aron pada Nara yang sejak tadi merengek meminta permen,

" Kakak alon, Nala pengen pelmen hikkss.... " Tangisan Nara semakin menjadi setelah aron melarangnya memakan permen yang ia inginkan itu,

Karena kesal aron pun memilih hendak meninggalkan Nara di ruang televisi itu, namun Nara menarik tangan aron sehingga aron kembali terduduk,
Lalu dengan cepat Nara duduk di pangkuan aron dengan posisi saling berhadapan,
Aron sangat kaget dengan apa yang di lakukan Nara saat ini,

" Kakak alon pengen permen hikksss... " Permohonan Nara,

Aron terdiam, ia menelan ludahnya susah payah karena ia merasa ada yang mulai baper di bawah sana, karena Nara sangat pas menduduki area privasi Aron,
Terlihat Nara pun juga sedikit tidak nyaman duduk di pangkuan Aron tersebut, Nara terus menggerakkan tubuhnya karena posisi yang tak nyaman,
Sedangkan karena gerakan Nara,aron semakin merasa di bawah sana semakin berdiri saja,

ARAS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang