🌤 Complicated 🌤

311 59 3
                                    

Semuanya terjadi begitu tiba-tiba. Tanpa direncana. Oh, mungkin hanya ayahnya saja yang merencanakan niat busuk untuk membawa perempuan simpanannya masuk ke rumah saat ibunya sedang tidak ada.

Minjeong jadi berpikir apakah dirinya ini mirip ayahnya? Dia juga melarikan diri dari rumah saat ibunya sedang sibuk mengurus neneknya di rumah sakit.

Tapi mana mungkin mirip? Ayahnya dengan sengaja melakukan hal menjijikkan begitu, sementara Minjeong tidak melakukannya. Dia saja hanya ketiduran di rumah Jaemin, dan tanpa disengaja.

Lagipula, ayahnya kan jelas-jelas bersalah, dia berselingkuh. Sementara Minjeong tidak berselingkuh dari siapapun.

Ayahnya sudah sempat memohon-mohon sedari tadi agar Minjeong tidak menghubungi ibunya untuk cepat pulang. Tapi Minjeong mana peduli. Ibunya harus tahu tentang ini, maka dengan begitu mereka berdua akan lebih cepat bercerai.

"Jangan hubungi ibumu, Minjeong. Ayah mohon. Biarkan saja ayah kali ini. Ini tidak akan terjadi lagi. Ayah janji."

Minjeong menatap nyalang pada ayahnya yang sedang meracau, mungkin masih belum pulih dari mabuk.

"Terlambat. Ibu sudah turun dari bus dan akan segera ke sini."

Ayahnya menatap memohon lagi. "Tolong, Minjeong. Jangan lakukan apapun. Hapus juga foto yang kamu ambil tadi. Nanti ibumu bisa sakit jika melihatnya."

Minjeong mendengus, namun sejujurnya dia juga agak bergetar. Dia tadi tanpa pikir panjang mengambil ponsel dan memotret kelakuan tidak pantas ayahnya dan selingkuhannya, sebelum perempuan itu kabur terbirit-birit.

Sekarang dia menjadi trauma, hingga mual sekali rasanya. Beruntungnya Jaemin menggenggam tangannya sedari tadi, mungkin sadar jika Minjeong sedang tidak baik-baik saja.

"Sakit? Ibu saja bisa marah-marah setiap hari selama ini dan masih baik-baik saja sampai sekarang. Ayah pikir aku bodoh? Ibu tidak akan sakit semudah itu. Apalagi dia sudah tahu ayah berselingkuh sejak lama."

Jaemin menatap sedih pada Minjeong yang dipenuhi amarah dalam dirinya. Ini tidak seperti Minjeong yang selama ini bersikap manis padanya. Tapi apa mau dikata? Kalau Jaemin ada di posisi Minjeong, dia juga pasti akan melakukan hal yang sama.

Tidak berselang lama, mungkin hanya butuh 10 menit sampai akhirnya ibu Minjeong datang. Belum sempat Minjeong memberitahu detail kronologinya, tapi ibunya sudah lebih dulu menampar ayahnya tanpa ampun.

Baik Minjeong maupun Jaemin hanya bisa membelalak kaget.

"Apa-apaan kau ini?" Ayahnya marah, namun matanya masih mengantuk.

Kelihatan sekali kalau dia menenggak banyak alkohol tadi malam. Mungkin juga ayahnya dan perempuan itu berpesta bersama sepanjang malam.

"Sudah cukup aku tahu kamu berselingkuh di luar sana. Apa harus kamu memperlihatkannya di depan Minjeong?"

Ibu Minjeong memberikan tamparan satu kali lagi. Amarahnya sudah mencapai puncak kepala.

"Aku selalu menutupi semuanya di depan Minjeong. Tapi ini balasanmu padaku? Kamu benar-benar ingin mengakhiri pernikahan ini?"

Ayah Minjeong berdecak kesal, matanya kini membuka agak lebar. "Tidak ada Minjeong tadi malam. Aku sudah mengecek di kamarnya."

"Mana mungkin kamu tahu ada Minjeong atau tidak? Kamu saja mabuk begini." Protes ibu Minjeong lagi.

Sekali lagi ayah Minjeong terpancing emosinya. "Aku memang mabuk, tapi aku masih punya mata. Dia tidak ada di rumah semalam. Dia baru masuk ke rumah pagi ini."

Ayah Minjeong lantas menatap Jaemin dan mengacungkan telunjuknya. "Ini. Dia datang dengan pemuda ini."

Baik Minjeong ataupun Jaemin membelalak. Genggaman tangan mereka berdua terlepas begitu saja saat ibu Minjeong ikut melihat ke arah mereka.

Melt My Cold Heart • Jaemin x Winter ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang