🐥 Too Whipped 🐥

407 69 6
                                    

Headset di telinga, tatapan yang berbinar bahagia, dan sudut bibir yang terangkat ke atas. Minjeong lagi-lagi sedang mendengarkan lagu cinta. Kakinya ikut bergoyang-goyang mengikuti irama lagu.

Minjeong berada di halaman belakang sekolah, baru saja selesai makan siang. Sebenarnya Minjeong ingin langsung masuk kelas tadi, tapi Ningning sedang membeli minuman dingin, jadi Minjeong menunggunya di sini sambil senyum-senyum sendiri.

Sebelumnya, Minjeong tidak mengerti mengapa orang yang jatuh cinta bisa sering bengong sendiri sambil tersenyum atau tertawa seperti orang gila. Tapi sepertinya Minjeong sekarang sudah tahu alasannya, atau mungkin juga Minjeong yang jadi gila.

Lagu Right There milik Ariana Grande masih mengalun dengan indah di telinganya.

Boy you make me feel so lucky
Finally the stars align
Never has it been so easy
To be in love and to give you this heart of mine~

Minjeong teringat saat-saat bersamanya dengan Jaemin. Manis sekali. Bahkan lebih manis daripada es krim yang kadang dia ambil diam-diam dari minimarket ibunya.

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri, Minjeong? Ada kabar baik apa?" Ningning baru saja kembali dan duduk di sebelahnya.

Tapi Minjeong hanya menjawabnya dengan senyuman yang makin lebar. Malu hendak menjawab.

"Kamu baikan dengan ibumu, ya?" Tebak Ningning yang sungguh amat sangat meleset.

Minjeong mendengus pelan. "Mana mungkin?"

"Lalu kenapa?"

Minjeong menggaruk kepalanya pelan. Entah mengapa dia jadi gemas sendiri karena Ningning tidak bisa membaca raut wajahnya yang sudah sangat jelas sedang jatuh cinta.

Tapi saat melihat tatapan Ningning yang sangat polos, Minjeong jadi tidak tega memaksa Ningning untuk menebak. Mungkin saja dulu saat Minjeong belum mengenal cinta, dia sama polosnya dengan Ningning. Mungkin juga itulah alasan mereka jadi teman dekat selama ini, karena sama-sama lugu.

"Aku sebena-" Belum sempat Minjeong menceritakan kisah asmaranya,
Ningning sudah lebih dulu memotongnya.

"Oh, iya. Ngomong-ngomong, akhir-akhir ini kamu sering menggunakanku untuk bohong ke ibumu lagi. Kamu ke mana saja? Kabur terus ke pantai?"

Minjeong bingung menjawabnya, karena pada dasarnya dia memanfaatkan nama Ningning akhir-akhir ini agar bisa berkencan ke mana saja dengan Jaemin.

Minjeong jadi merasa bersalah karena ini.

Ningning berdecak. "Kenapa kamu harus kabur tiap hari? Apa ibumu galak sekali? Lalu, bagaimana kamu bisa bertahan di rumah selama ini? Bagaimana kalau kamu pindah saja ke rumahku? Ibuku pasti akan memperlakukanmu dengan lebih baik."

Lelah mendengar Ningning yang memborong pertanyaan, Minjeong segera menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu pelan.

"Cukup, Ningning. Cukup. Aku akan jelaskan padamu."

Minjeong menarik napas panjang, dia menatap Ningning yang nampaknya benar-benar penasaran. Baiklah, sudah saatnya Minjeong jujur.

"Aku punya pacar."

Ningning membelalak. "Benarkah?"

Minjeong mengangguk dan tersenyum malu-malu saat Ningning berteriak heboh sambil menutup mulut dengan kedua tangan.

"Anak kelas mana? Apa aku kenal dia?"

"Bukan. Bukan anak sini. Pacarku sudah kuliah."

Ningning semakin histeris. "Ya ampun, Minjeong. Kamu hebat sekali. Bagaimana caramu menggaet anak kuliahan seperti itu?"

Melt My Cold Heart • Jaemin x Winter ✅Where stories live. Discover now