🐱 A Little Curious 🐱

642 113 1
                                    

Jaemin adalah seorang mahasiswa jurusan bisnis. Dia sekarang sudah menginjak semester 3. Kegiatannya tidak jauh dari kuliah, lembur tugas, dan juga masih memantau toko buku yang jadi anak perusahaan milik ayahnya di bidang penerbitan.

Awal mula Jaemin ditunjuk untuk mengelola toko buku adalah saat dia mulai masuk kuliah, tapi dia saat itu menolak karena merasa masih terlalu dini dan sangat sibuk sebagai mahasiswa baru. Tapi setelah tahu bahwa sahabatnya, Yeri, kerja paruh waktu di toko bukunya, barulah Jaemin bersedia bekerja juga.

Jaemin awalnya tidak mengerti mengapa Yeri, yang juga kuliah di jurusan yang sama dengannya, memutuskan untuk bekerja paruh waktu di toko buku. Padahal menurutnya, orang tua Yeri masih lebih dari mampu untuk membiayai kuliah Yeri sampai lulus. Perempuan itu juga hanya perlu mewarisi bisnis orang tuanya nanti.

Tapi jawaban menohok dari Yeri membuatnya sedikit banyak tersadar. Yeri benar, anak muda tidak bisa selalu menggantungkan masa depannya ke orang tua.

Memang benar Jaemin bergelimang harta. Tapi rasanya itu saja tidak cukup untuk bisa membuatnya menggantikan posisi ayahnya suatu hari nanti. Mana mungkin sebuah perusahaan dipimpin oleh bos yang bodoh dan malas-malasan, bukan? Jadi, mulai sekarang, Jaemin berusaha meningkatkan kemampuannya lewat mengelola Melody Bookstore.

Lagipula, di sana juga ada Renjun dan Jeno. Mereka berdua berkuliah di kampus yang sama dengannya. Bedanya, dua laki-laki itu jurusan sastra, yang mana lebih cocok untuk bekerja di toko buku. Ada pula Giselle, saudara sepupu Yeri, yang bekerja paruh waktu di tempat lain di dekat mereka. Pasti tidak akan membosankan bekerja dengan teman-teman dekat setiap harinya.

Selain itu, lokasi Melody Bookstore tidak terlalu jauh dari area kampus, membuat Jaemin bisa berangkat kuliah tepat waktu. Tidak perlu ada drama mengebut di jalan karena terlambat kuliah di pagi hari.

Keluar dari kampus, Jaemin melirik jam di tangannya. Masih jam 15:00, dan kelasnya sudah usai. Tidak ada jadwal kuliah lagi setelah ini. Tapi berjalan pulang ke toko buku juga sepertinya bukan ide yang bagus karena mataharinya masih menyengat.

Jaemin masih berdiri di tepi jalan, bimbang akan menyeberang atau tidak. Tapi dia sendiri tidak menemukan hal lain yang bisa dilakukan kecuali pulang.

Hampir saja memutuskan untuk menyeberang jalan raya, tanpa sengaja Jaemin melihat sekelebatan gadis sma yang berjalan seorang diri di seberang jalan. Gadis itu adalah Minjeong. Dia sepertinya baru pulang sekolah, terlihat dari atribut sekolahnya yang masih lengkap dipakai.

Jaemin hendak buru-buru menyeberang karena ingin menyapa, tapi dia urungkan niat itu karena Minjeong nampak gelisah.

Saat sudah mencapai lampu lalu lintas, harusnya Minjeong tinggal berbelok ke kiri untuk bisa lanjut berjalan menuju rumahnya sendiri. Tapi kaki Minjeong maju dan mundur beberapa kali, kelihatan bimbang.

Setelah sekian detik, Jaemin melihat Minjeong yang justru berjalan lurus. Gadis itu terus berjalan hingga menuju halte bus. Di situlah baru dia berhenti.  Minjeong duduk seorang diri menunggu busnya tiba yang entah akan mengantarkannya kemana.

Jaemin tidak tinggal diam. Dia buru-buru menyeberang jalan begitu lampu hijau untuk pejalan kaki sudah menyala, dan lari ke halte yang sama dengan Minjeong.

Meski sudah berjarak agak dekat, Jaemin tidak mendekati Minjeong sama sekali. Dia hanya berdiri di pinggir halte sambil mengawasi Minjeong yang sedang bengong.

Satu bus berwarna biru baru saja berhenti di halte itu, Minjeong langsung naik. Jaemin mengikutinya di belakang. Dia masuk dan menempelkan kartu pembayaran, lalu duduk di kursi kosong tepat di belakang Minjeong.

Beruntungnya Minjeong tidak sadar sama sekali dengan kehadiran Jaemin. Gadis itu justru memasang headset di telinga dan menyandarkan kepalanya di jendela bus. Mulai bengong lagi.

Melt My Cold Heart • Jaemin x Winter ✅Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora