🍋 Come Again 🍋

931 123 2
                                    

Sudah tiga hari ini Minjeong mengamati toko buku di depan rumah lewat jendela kamarnya, dan selama itu juga Minjeong melihat Jaemin selalu ada di sana tiap kali shift kerja kak Yeri dimulai.

Sejujurnya, Minjeong penasaran. Sedikit terganggu juga sih, karena kak Yeri jadi punya teman lain di toko buku untuk diajak bicara, bukan lagi Minjeong. Padahal Minjeong selama ini selalu menjadikan kak Yeri tempat perlindungannya saat dia sedang pusing di rumah.

Pulang dari sekolah, Minjeong masuk ke kamar untuk mengganti seragamnya dengan kaos putih lengan pendek dan rok jeans pendek juga. Langkahnya buru-buru menuruni tangga dan langsung melesat keluar dari rumah.

Aman, pikirnya. Ibunya sedang kebanjiran pelanggan di minimarket dan bahkan tidak tahu kalau Minjeong sudah pulang. Dia tidak akan dimarahi karena langsung main setelah pulang sekolah.

Berhasil menyeberang jalan, Minjeong langsung bergegas mendorong pintu toko buku yang selalu bergemerincing tiap kali dibuka.

"Selamat dat- eh, Minjeong?"

Minjeong ikut tersenyum saat kak Yeri tersenyum lebar padanya.

"Eh bukannya kamu sudah ke sini minggu ini, Minjeong? Biasanya kamu cuma ke sini satu minggu sekali."

Minjeong tertawa canggung. "Oh, aku bosan di rumah, kak."

Minjeong langsung berjalan menuju rak buku di bagian buku pelajaran seperti biasa. Tapi tatapannya sedari tadi tidak berhenti menoleh ke arah kak Yeri yang sibuk ngobrol dengan Jaemin. Rasa penasaran Minjeong seolah tidak bisa terbendung.

Siapa laki-laki itu? Kenapa begitu lengket dengan kak Yeri?

Di sisi lain, Jaemin yang merasa diperhatikan sedari tadi, ikut menoleh ke arah Minjeong beberapa kali. Tapi Minjeong langsung pura-pura membaca buku saat ketahuan sedang curi-curi pandang. Jaemin langsung mengernyit.

"Yer, siapa dia? Kamu kenal?"

Yeri mengangguk tanpa ragu. "Tentu saja. Dia Minjeong, anak pemilik mini market di seberang jalan."

Jaemin terkejut untuk sesaat. "Oh, ya? Mini market tempat Giselle kerja paruh waktu itu?"

Yeri mengangguk lagi. Matanya masih sibuk menatap layar laptop, sedang menghitung total buku yang dibeli pelanggan di hadapannya.

"Lalu, kenapa dia sering ke sini?"

Yeri terkekeh pelan. "Dia anak yang pintar. Ibunya bilang dia selalu jadi nomor satu di kelas, bahkan di sekolah. Makanya dia sering ke sini. Mungkin sudah hobinya membaca buku. Iya, kan?"

"Dia anak sma?"

Yeri ikut memperhatikan Minjeong sekilas yang sedang membuka-buka buku. "Benar. Kelas dua sma."

Jaemin terdiam setelah mendapatkan penjelasan dari Yeri. Tapi dia masih penasaran mengapa gadis itu tidak juga berhenti curi-curi pandang sedari tadi. Apa yang salah sebenarnya dengan gadis itu?

Berbeda dengan Jaemin yang penasaran mengenai arti tatapan mata Minjeong, Minjeong sendiri justru sedang kesal setengah mati. Dia sebal karena sedari tadi ketahuan memperhatikan mereka.

Akhirnya, Minjeong memutuskan untuk berhenti menatap ke arah Jaemin yang lumayan mengganggu, lalu fokus pada buku idiom yang kemarin sempat tertunda ia baca.

Tetapi, satu dehaman seseorang di belakang punggungnya membuat Minjeong terkejut. Bahkan buku di tangannya jatuh tanpa sadar. Minjeong buru-buru memungut bukunya dan berbalik badan. Matanya lantas membelalak.

Jaemin sudah ada di hadapan Minjeong sekarang.

"Ada yang bisa dibantu?" Jaemin bersedekap.

Minjeong menggeleng. Dia dengan cepat mengubah air mukanya menjadi datar kembali.

Melt My Cold Heart • Jaemin x Winter ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang