"Kenapa ga lo kasih aja id line gue yang baru itu?"

Justin terdiam lalu nyengir, "Hehe, soal itu.... gue lupa"

Aku langsung memampangkan wajah kesalku.

"Jus maaf yaa" aku menghela nafas, "Dulu gue sempet hilang ingatan. Otomatis gue gatau lo siapa. Seneng gue bisa ketemu lo lagi!" aku tersenyum hangat padanya

"LO HILANG INGATAN? PANTES AJA NYET LO KAGAK INGET GUE"

"Santai mas bro" Ucapku sedikit tertawa, "btw nyet, gue minta id line Angga"

"nih bro, anggaaaaaa"

"Maaf ya gue kagak bisa lama lama. gue ada perlu nyet" Ucapku sambil pergi meninggalkan Justin begitu saja.

.....

*masih Keyla pov ya

Aku berlari bersama angin.

Tujuanku hanya satu, menemui Fikri.

Aku sampai di sebuah rumah, aku ingat, dulu ini rumah Fikri. Ku coba ketuk rumahnya.

Sekali.
Dua kali.
Tiga kali.

Tak ada jawaban.

Empat kali.
Lima kali.

Seseorang berbaju dress polkadot panjang selutut membukakan pintu.

"Kak Keyla?" Ucapnya sedikit terkejut, "Kakak ngapain disini?"

"Fikrinya ada dek Ros?"

"Eh? em- ga ada."

Aku terdiam.

"Dia dimana? Kenapa ga sekolah?"

"Oh- em, dia izin."

Aku menatap mata Rossalie, matanya mengatakan bahwa ia berbohong. Tapi tak mungkin kan aku langsung bilang 'apakah dia sakit?' 'bukankah dia sakit?' 'apakah benar ia sakit kanker lambung?' 'sejak kapan?' 'kenapa ga pernah cerita ke gue?' maka dari itu aku hanya tersenyum mendengar jawaban Rossalie. tersenyum-getir.

"Ohhh izin yaa, yaudah gue balik dulu deh. Ini kalo Fikri udah pulang tolong kasihin yaa" Aku menyodorkan sebuah kertas, tugas rumah tepatnya, "Tadi ada pr, besok di kumpulin"

"Oh iya, makasih kak"

"Iya" aku berbalik sambil ber dadah dadah dengan Rossalie.

Di jalan aku sempat berhenti untuk duduk di kursi dekat jalan raya.

"Huffft, jelas jelas aku melihat suatu kebohongan tercermin dari mata Rossalie, ternyata hal ini sepertinya memang sengaja di tutupi."

Notifikasi line muncul di layar ponselku.

Angga? Ternyata Angga sudah meng-add line ku terlebih dahulu.

Angga

Angga: Key?

Keyla: hoy?

Angga: gua kangen

Keyla: ini Anggi ya? gabakal jauh

Angga: tau dari mana lo kalo ini Anggi?.-. IYA IH INI AKU ANGGI! HP GUE RUSAK CUY! GUA KANGEN AME LU:(

Keyla: bahasanya Gi, haha sabar, sama gue juga. Ketemuan yuk?

Angga: Hayoklah, besok gimana? di toko roti Life ajalah ya? biar hemat duit. jam 2 siang ya?

Keyla: iya oke

Read.

......
*masih Keyla pov

Aku menghamparkan tubuhku di kasur yang empuk ini

Kasur kamar aku emang juaranya bikin aku selalu nyaman buat betah di kasur.

Aku mengambil ponselku.

Entah kenapa, jari jari ku mengetik ke google mencari 'kanker lambung'

Karna sudah terlanjur di cari. aku melihat satu satu blog yang menampilkan tentang penyakit kanker lambung.

Setelah selesai, aku pergi ke app wattpad untuk membaca cerita.

Sejam.
Dua jam.

Selama dua jam aku membaca wattpad.

......
*masih Keyla pov

Pagi ini moodku terasa lebih cerah di banding kemarin,

Ya tentu Fikri sudah masuk.

Ku lihat wajahnya, ku terus memandangi wajahnya.

"Hey!" Jeanny menepuk pundakku keras

"Yaampun Je! sakit tau ga!"

"Hehehehe maaf, lagian lo liatin-" menunjuk ke arah Fikri, "dia mulu sih, sambil kek ngelamun lagi, kalo lo kesambet gimana hayoh?"

Aku hanya tertawa.

"Eh Je, pas pulang sekolah lo mau ga ngobrol sama gue? lanjutin yang kemarin" Aku mulai menatap Jean dengan serius yang di tatap malah cengengesan

"Oh-itu ya. em, boleh deh, di balkon sekolah aja"

Aku sontak kaget seketika.

"Disini ada balkon?!"

"Ada" Semua anak kelas menjawab serentak sambil menatapku dengan tatapan-nih.orang.kudet.amat.lagian.masa.sekolah.segede.gini.gaada.balkon-

Aku yang sadar telah di tatap seperti itu hanya tersenyum

Aku langsung berlari, dengan niat untuk mencari di mana balkon itu berada.

Di samping perpustakaan, aku melihat tangga, tangga menuju kelas 12 lebih tepatnya.

Sampailah aku di kelas 12. lalu aku menemukan tangga lagi di samping ruang musik, aku naik (lagi)

"Ebuset, lu ngapain di sini?, sejak kapan lo disini?"

Ku temukan anak laki laki yang sedang berdiri, melihat pemandangan dari balkon.

Laki laki itu menoleh ke arahku, "Pas lo pergi, gue juga pergi"

"Kok bisa cepet sih? jangan jangan.....

lu bisa teleportasi ya?" tanyaku sambil menatap matanya penuh kecurigaan

"Yaelah lu aja yang muter-muter, di sebelah ruang lab tuh ada tangga yang langsung menuntun kita ke balkon sini."

Aku bengong.

"Ya wajar kali, aku kan anak baruu,"

Kamipun berbincang bincang mengenai banyak hal

.......
*masih keyla pov

Aku sudah sampai duluan di balkon, tinggal menunggu Jean.

"Ya ampun Key, maaf gua telat, barusan ada pengumuman anak basket dulu," ucap Jean sambil ngos ngosan.

"Ya santai aja," Ucapku santai

"Jadi, lo mau nanya apa aja soal Fikri?"

==============

a.n.

HAI! Makasih readers yang udah baca cerita aku terus, meski (mungkin) kalian ada yang baca tanpa meninggalkan jejak (vote/comment) tetep deh aku ucapin makasih.

Dan aku berterima kasih untuk yang udah nge vote-vote cerita aku, atau comment, karena vote dan comment kalian itu sangat berarti buat aku.

Maaf kalo ceritanya gaje yaa, bantu Vommentsnyaaa, makasihh✌

Stalker✨ [ Tamat ]Where stories live. Discover now