40) TENTANG PENYAMARAN

496 46 188
                                    

Maaf apabila ada kesamaan alur, tempat, nama, tokoh, karakter, ataupun dengan cerita lain. Ini ide aku sendiri ya

SEBAGIAN CERITA AKAN DIPRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA

Don't forget to give us rate / star and comment , thank you dear! ♡

Ayo spam vote dan komen di setiap paragraf! 🐱

Hai, nama aku Thalia bukan thor. Kalian bisa panggil aku Thalia atau Lia, wokey? Bukan thor! 😸😸

Ayo semangat bacanya! Jangan lupa vote ya sayang!! 😊

Sayang sayang aku ini udah makan belum?

LAMA BANGET YA NUNGGU UP? 😂

Eh semangat ya sayangnya aku ini! Kalo mau curhat juga bolee, silahkan curhat ya aku bales kok syg ♡👉👉👉👉👉

Spam dong emot buat awan :)

Selamat membaca ya sayang!!

*****

"Lo seriusan pake rencana ini?" tanya Vina dengan ekspresi bingung kala mendengar ide stella yang sangat gila.

Sementara itu, Stella tersenyum tipis. Ia melipat kedua tangannya dan memfokuskan pandangannya pada seseorang yang ia ingin singkirkan. "Seru juga rencana gue," pujinya dengan tawa jahat.

"Lo bilang seru?" respon Naomi, "Hei! rencana gila lo ini bisa buat kita dalam masalah besar, Stella!"

Stella melotot mendengar nada menantang dari temannya ini, ia pun tak terima langsung mendorong bahu Naomi. "Helo! Lo siapa? Ikut ya ikut aja perintah gue! Gausah ngebantah!"

Naomi pun menatap tajam Stella yang sangat menantangnya. Vina yang melihat itu langsung menengahi, "Udah-udah, guys! Mending sekarang kita kumpul ke barisan, liat noh udah pada baris semua!"

Benar. Semua teman-teman kelasnya tengah bersiap-siap berbaris. Naomi pun membuang muka dan berjalan lebih dulu tapi langkahnya terhenti ketika Stella mengatakan sesuatu.

"Bener kata kalian semua, rencana gue ini emang gila. Jadi kita liat saja akhirnya seberapa gilanya ide gue." ujar Stella dengan tersenyum smirk.

*******

"Selamat pagi anak-anakku semuanya! agenda kita pagi ini adalah mini games," ucap Bu Desi, selaku pembina. Saat itu juga, tepuk tangan mulai bergemuruh. Terutama Bobby, tepuk tangannya begitu brutal.

"Apa itu games? terdengar sangat mudah." celetuknya dengan nada angkuh.

Gelak tawa pun terdengar, perkataan seorang Bobby  ini membuat mood mereka pagi ini bagus. Memang Bobby saja yang setiap waktu hanya memberikan lelucon.

"Jadi, bapak minta di dalam permainan kita hari ini jangan ada yang berbuat curang ataupun kekacauan, mengerti kalian semua?" tambah Pak Bondan, yang berdiri disebelah bu Desi.

"MENGERTI, PAK!"

Kini mereka semua telah berpencar untuk mencari kelompok mereka sesuai dengan kelas masing-masing. Tapi tidak dengan Mega dan teman-temannya yang kini sedang berkumpul.

"Eh guys, kita foto-foto dulu yuk! Lumayan buat posting di instagram lah." ajak Embun dengan langsung mengeluarkan handphone miliknya.

"Hayuk, lumayan buat JJ nih!" sahut Bunga candanya. Mega hanya tertawa tipis. Jj terus, batinnya.

"Prinsip kita, selalu getarkan bumi dengan foto jedag-jedug remix!" ungkap Mega dan langsung diacungkan jempol oleh teman-temannya.

Dengan Embun yang memegang handphone nya dan langsung menggunakan kamera belakang. Dengan Mega yang berada di samping kanannya dan Oliv berada di samping kiri Embun. Dengan dibelakangnya ada Bunga bersama Caramel. Mereka berlima berfoto menggunakan kamera belakang dengan gaya ciwi-ciwi pada umumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Awan dan Mega (revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang