10. Run

3.9K 384 39
                                    

Buku jari Queen terlihat nyaris berwarna ungu jika saja ia tidak menghentikan gigitannya. Siapapun yang melihat nya, sudah jelas bahwa gadis itu sedang befikir keras, berperang di dalam kekalutan karena menimang pilihan mana yang harus ia ambil

Ia begitu menginginkan lari, tetapi otaknya selalu berkata jangan. Memunculkan hal-hal buruk yang akan terjadi jika ia berlari dari tempat ini. Skenario terburuk yang otaknya tunjukkan, bisa saja terdaoat banyak perangkap beruang yang tidak ia ketahui dimana letaknya hingga kemungkinan besar ia fapat terkena dan kakinya membutuhkan amputasi

Oh tidak! Ia tidak ingin hal itu terjadi. Tetapi hanya diam disini sampai menunggu badut itu pulang sama saja seperti bunuh diri!

Ob sial, apa yang harus ia lakukan sekarang?!

Suara sirine polisi dari kejauhan membuat Queen membulatkan mata, jika benar itu polisi..

Maka tidak ragu ia akan berlari untuk meminta pertolongan sekalipun fikiran liarnya telah memunculkan alarm dan berkata berhenti

***

Hanz berjalan, dengan tempo yang sedikit dipercepat kala melihat pria berpakaian bagus itu perfi menyusuri sebuah ladang bunga yang kering, terdapat jalan setapak di sebelahnya, ia nyaris saja ketahuan begitu sang badut menghentikkan langkahnya dan berbalik dengan cepat

Beruntung terdapat pohon besar yang bisa ia jadikan tempat bersembunyi

Melihat situasi yang sudah aman. Kembali hanz berlari kecil, berusaha agar tubuhnya tidak diketahui pria itu. Lama ia berjalan, hingga akhirnya ia melihat bahwa tidak ada lagi jalan raya yang besar

Yang ia lihat kini hanyalah pepohonan, suara gagak yang saling bersahut, sirine polisi dari kejauhan, sang badut yang terdiam menatap kedepan, dan Queen-

Kekasihnya yang terkejut dengan tampilan yang jauh dari kata baik-baik saja!

————-

" i just fucking tell you to not running from me, Queen!" Suara Kenan mendesis penuh amarah, sorot mata yang masih dihiasi make up tebal khas pekerja Amusement tidak membuat raut wajah yang bengis itu hilang dari nya

Queen mengatupkan bibirnya yang nampak bergetar, ia tidak tahu mengapa Kenan kembali secepat ini. Bisanya lelaki itu akan kembali ketika matahari terbenam, atau bahkan tengah malam hingga tidak jarang ia lupa memberikan Queen makanan dengan kurun waktu yang lama

"Kenan-"

Kenan yang memang memiliki kaki panjang tidak sulit untuk menghampiri Queen hanya dalam kurun beberapa langkah saja. Ia menarik salah satu tangan gadis itu, lalu memutar tubuhnya kebelakang dengan penuh paksaan lalu menarik rambutnya dengan kasar hingga membuat Queen berteriak mengaduh kesakitan

"AWW... ah- sakit! Kenan listen-.."

"No, bitch! You! Have to listen to me... but you didn't do that. You make me so mad, sunny!" Suara Kenan yang dalam dan tajam tepat ditelinganya kembali menggetarkan tubuh Queen, berulang kali kepalanya menggeleng meminta dilepaskan tetapi Kenan hanya diam. Seakan berfikir hukuman apa yang cocok untuk gadis barunya yang pembangkang ini

"I just.. i just- oh please Kenan...!" Kenan membawa paksa tubuh Queen kedalam, menghiraukan seluruh teriakan gadis tersebut yang terdengar semakin keras dan semakin pilu kala ia menusuk pipi Queen dengan kukunya yang tajam hingga berdarah

C L O W NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang