1 | Go Away

13.4K 671 10
                                    

Di sebuah mansion besar milik keluarga Kim, keluarga terpandang dan terkaya nomor 1 di Seoul itu dihebohkan oleh pertengkaran antara sang ayah dengan anak bungsunya.

"Siapa yang telah menghamilimu Jennie!"

raut wajah yang mulai keriput itu terlihat menggeram. dia tidak menyangka putri bungsunya yang ia kenal sangat baik bisa berbuat hal menjijikkan seperti itu.

"Jawab aku!" Bentaknya ketika Jennie hanya diam.

"Appa aku mohon maafkan aku" isak Jennie dikaki sang ayah.

"Aku tidak ingin mendengar maafmu, sekarang katakan padaku siapa laki-laki bajingan itu"

"Aku tidak tahu siapa laki-laki itu Appa hiks"

"Oh, jadi kebebasan yang selama ini aku berikan padamu kau gunakan sebagai pelacur hingga kau tidak tahu ayah dari anak yang kau kandung"

Jennie yang mendengar rasanya sungguh sangat sesak didalam dadanya. sang ayah tega mengatakan dirinya sebagai pelacur.

"Apa yang kau katakan Yeoubo, tidak sepantasnya kau mengatakan itu pada anakmu sendiri" sergah sang istri tidak terima dengan perkataan suaminya.

"Anakku?" Ia tersenyum penuh kesakitan.

"Dia bukan anakku lagi! Jadi sekarang angkat kakimu dari rumahku"

"Tolong dengarkan dulu penjelasan ku Appa, aku tidak menjual diriku" kata Jennie mencoba meyakinkan sang ayah agar mau mendengarnya.

Jennie menatap mata ayahnya yang menyiratkan kekecewaan begitu mendalam. bagaimana tidak, putrinya yang dia jaga dari kecil sudah dinodai oleh laki-laki yang tidak jelas siapa orangnya. Kesuciannya direnggut dan sekarang ia sedang mengandung anak dari hasil perbuatannya itu yang ia sendiri tidak tau siapa ayah dari bayi yang dikandungnya. 

"Pergi dari sini sebelum aku bertindak diluar batas padamu" dia tidak memberikan Jennie kesempatan untuk berbicara. 

"Aku diperkosa Appa" ucapan Jennie mampu membuat semua orang terkejut.

Sang ibu lantas limbung setelah mendengar ucapan putrinya. Ia menyesal tidak memperhatikan aktivitas sang anak selama ini hingga membuat insiden memalukan ini terjadi.

Setiap minggunya dia selalu bolak-balik ke luar negeri menemani suaminya melakukan perjalanan bisnis membuat ia melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.

"Aku tidak peduli! Kau sudah mencoreng nama baikku dan mempermalukan keluarga. kau membuat harga diriku jelek dimata dunia Jennie!"

Tak dapat dijelaskan lagi oleh kata-kata betapa hancurnya Jennie. Kejadian naas malam itu mengubah hidupnya dalam sekejap. Andaikan ia tidak ceroboh pasti hal ini tidak akan pernah terjadi. menyesal pun sekarang tidak mengembalikan keadaan seperti semula. yang bisa ia lakukan sekarang adalah menerima kenyataan dan melanjutkan kehidupan karena hidup terus berjalan.

"Baiklah, aku akan pergi" ucap Jennie mengambil keputusan. Ia tahu ini berat tapi dia harus kuat. dia tidak bisa lari dari tanggung jawab.

"Tidak! Kau harus tetap tinggal disini. Kita bisa membungkam media agar tidak menyebarluaskan berita itu terlalu jauh. Kau memiliki masa depan yang cerah Jennie" ucap sang ibu menentang keras keputusan anaknya.

"Besok Eomma temani kamu ke dokter kandungan buat gugurin janin kamu" Jennie tak mampu berkata. Ibunya berniat membunuh anaknya yang masih berbentuk gumpalan daging.

"Eomma micheoseo! Tidak, aku tidak mau. Dia anakku Eomma, dia cucumu" ucap Jennie menyadarkan wanita paruh baya ini bahwa anak yang ingin dia bunuh ini adalah cucunya sendiri.

The Best Mom ✓Where stories live. Discover now