Aksara || 13

107K 5.9K 61
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

   Pulang sekolah Anna langsung pulang ke arpatemen. Gadis itu langsung masuk kedalam kamar, dan meletakkan tasnya diatas tempat tidur. Setelahnya mengganti saragam sekolahnya dengan pakaian rumah.

Anna berbalik, ingin keluar dari kamar. Namun betapa terkejutnya dia saat melihat Aksa berdiri di ambang pintu dengan wajah datarnya.

"A-aksa, sejak kapan kamu berdiri di sana?" tanya Anna dengan gugup.

"Sejak Lo ganti baju," jawab Aksa cuek. Tanpa rasa bersalah karena telah mengintip Anna mengganti pakaian, Aksa masuk kedalam kamar. Cowok itu meletakkan tasnya diatas meja belajar, lalu berjalan masuk ke dalam kamar.

Sebelum masuk kedalam kamar mandi. Aksa sempat menoleh menatap Anna yang masih berdiam diri ditempatnya.

"Lain kali kalau mau ganti baju di kamar mandi, inget sekarang Lo udah berbagi kamar sama cowok," ucap Aksa lalu masuk kedalam kamar mandi.

Anna menggigit bibir bawahnya. Wajahnya seketika memerah. Aksa melihatnya sedang berganti pakaian, itu artinya Aksa melihat tubuhnya yang hanya tertutup tank top, dan celana pendek ketat.

"Anna, Lo kok ceroboh banget sih," pekik Anna tertahan. Lalu dengan wajah memerahnya, Anna berjalan keluar dari kamar.

Anna duduk di ruang tamu sambil menonton televisi. Sesekali gadis itu tertawa lucu, melihat kartun didepannya.

Anna menoleh ketika merasa pergerakan disampingnya dan mendapati Aksa yang sudah duduk manis di sampingnya, dengan sedikit jarak tentunya.

"Kenapa?" tanya Aksa ketika mendapati Anna terus memperhatikannya. Anna langsung mengalihkan tatapannya ketempat lain.

"Gak pa-pa," jawab Anna menggigit bibir bawahnya gugup.

Aksa yang mendengarnya pun kembali menonton televisi. Sesekali cowok itu mengganti saluran yang kurang dia sukai.

"Emmm.... Aksa," panggil Anna.

"Hem?" balas Aksa tanpa mengalihkan tatapannya dari layar televisi.

Anna terdiam cukup lama. Gadis itu masih ragu menanyakan perihal hubungan Aksa dengan Laura. Dia ingin memastikan, apakah yang dikatakan oleh Laura benar apa adanya.

Jika bener, itu berarti Anna telah merebut kebahagiaan seseorang.

"Kamu sama Laura pacaran?" tanya Anna dengan pelan, saking pelan nya Aksa harus memasang telinganya dengan benar agar kedengaran.

Seketika senyuman Aksa muncul. Satu ide muncul di kepala cowok itu.

"Iya," jawab Aksa yang sukses membuat Anna terkejut.

Anna yang mendengarnya merasa sesak. Dadanya tiba-tiba saja sakit. Benarkah? Kalau begitu berarti dia sudah menghambat kebahagiaan orang lain.

"Te-terus kenapa kamu mau nikah sama aku?" tanya Anna mencoba menatap Aksa yang tampak fokus menatap layar televisi.

"Karena gue terpaksa," jawab Aksa tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Anna menelan salivanya susah payah. Gadis itu langsung beranjak dari duduknya dan berjalan masuk kedalam kamar.

Aksa yang melihatnya itu mengernyitkan keningnya, lalu mengedikkan bahunya tidak peduli. Dan melanjutkan acara menontonnya.

Anna yang berada di dalam kamar. Menahan air matanya yang ingin keluar. Gadis itu tidak ingin menangis, tapi entah kenapa dadanya terasa sangat sakit jika dia menahannya.

AKSARAWhere stories live. Discover now