Aksara || 6

131K 7.1K 9
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

Sarapan pagi itu tampak sedikit berbeda dirumah keluarga Senjaya. Yang biasanya mereka sarapan berempat, kini bertambah satu orang lagi. Siapa lagi kalau bukan Aksa, yang sejak kemarin sudah sah menjadi suami dari Anna.

"Nanti habis ini kalian mau kemana?" tanya Wahyu setelah menyelesaikan sarapannya, dan kini pria itu sudah duduk di sofa ruang tamu bersama Aksa.

"Sepertinya kami mau langsung pindah ke arpatemen aku, Pa," jawab Aksa.

Wahyu menganggukkan kepalanya. Pria itu menatap putrinya yang kini sedang membantu Emma mencuci membereskan dapur.

"Apa gak kecepatan, nak Aksa?" tanya Wahyu. Dia belum rela jika harus melepaskan putrinya dengan cepat. Walaupun sebenarnya dia yang salah, tidak seharusnya menikahkan putrinya secepat ini.

"Lebih cepat lebih bagus kan, pa?" jawab Aksa balik bertanya. Wahyu menganggukkan kepalanya, setuju dengan ucapan menantunya itu.

"Papa serahkan semuanya sama kamu," ucap Wahyu tersenyum.

Lalu tidak lama kemudian Emma datang disusul oleh Anna. Kedua wanita itu bergantian menatap kedua laki-laki yang kini masih duduk ditempatnya.

Anna mengerutkan keningnya ketika mendapati Wahyu yang sedang menatapnya dengan lekat. Perasaannya menjadi tidak enak, apalagi saat melihat Aksa yang menatapnya dengan senyuman miring.

"Kok perasaan aku gak enak yah," batin Anna.

Dan benar saja, setelah membatin seperti itu. Suara Wahyu terdengar, membuat Anna menatapnya tidak percaya.

"Nanti setelah makan siang kamu bakalan ikut Aksa tinggal di apartemennya," ucap Wahyu, menatap putrinya itu dengan pandangan sendu.

Anna menatap Aksa yang tampak tidak peduli. Lalu gadis itu menatap ibunya yang juga menatapnya.

"Anna gak mau, kenapa gak tinggal disini aja? Kenapa harus tinggal di apartemen?" tolak Anna. Hal itu berhasil membuat Aksa melihat kearahnya.

"Jarak dari apartemen ke sekolah dekat, jadi kemungkinan Lo telat itu sedikit," jawab Aksa menatap Anna dengan mata tajamnya. "Dan juga, istri harus menuruti kemauan suaminya selagi hal itu baik," lanjut Aksa.

Anna menghela nafasnya. Gadis itu menatap orang di depannya satu persatu. Lalu tanpa permisi dia melangkahkan kakinya meninggalkan ruang tamu dan berjalan menuju kamarnya.

Emma ingin menyusul putrinya. Namun ditahan oleh Wahyu dengan menarik tangan istrinya itu untuk pergi keluar dari rumah. Memberikan waktu untuk Anna dan Aksa berbicara.

Aksa masih tetap duduk ditempatnya. Pria itu menatap kepergian kedua orang tua Anna dengan helaan napas panjang. Lalu setelahnya cowok itu beranjak dari duduknya dan berjalan menyusul Anna untuk masuk kedalam kamar.

Anna yang sedang berbaring membelakangi pintu tampak tidak terganggu sama sekali dengan suara pintu yang terbuka. Gadis itu tetap memainkan ponselnya tanpa mau melihat Aksa yang sedang berjalan kearahnya.

"Gue mau main keluar," ucap Aksa berpamitan.

"Keluar aja, ngapain ijin sama aku," balas Anna tanpa menoleh kearah Aksa.

Aksa berdecak kesal mendengarnya. Cowok itu pun mengambil kunci motornya dan juga jaketnya, lalu kembali ketempat semula dia berdiri.

"Jangan lupa beresin pakaian Lo, nanti habis makan siang kita langsung pindah ke arpatemen gue."

AKSARAWhere stories live. Discover now