Aksara || 11

121K 6.5K 34
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

   Motor yang dikendarai Aksa memasuki area parkiran sekolah. Cowok itu langsung menjadi pusat perhatian, apalagi saat ini dia sedang membonceng Anna.

Sebenarnya Anna tidak mau dibonceng oleh Aksa. Tapi karena paksaan dari Gira, mau tidak mau Anna dibonceng oleh Aksa.

Dan satu lagi, ini merupakan salah satu pemandangan langka melihat Aksa sudah berada di sekolah saat bel masuk belum berbunyi.

Anna turun dari atas motor. Gadis itu langsung berjalan cepat meninggalkan area parkiran, menghindari omongan-omongan yang tidak menyenangkan untuknya.

Aksa yang melihat hal itu tampak tidak peduli. Cowok itu membuka helmnya dengan santai, tidak lupa merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

Tiba-tiba saja kedua temannya datang, dan langsung merangkul kedua pundaknya.

"Wihh tumben datang cepat," ucap Bobi merangkul Aksa yang baru saja turun dari atas motor.

"Gak begadang Lo?" tanya Radja.

"Enggak," jawab Aksa memakai tasnya dan berjalan meninggalkan parkiran, diikuti oleh Bobi dan Radja.

"Pantesan," balas Radja.

"Lagi kesambet apaan Lo?" Bobi bertanya.

"Kepo bat lu," jawab Aksa membuat Bobi mencibirnya.

"Btw, lu tadi berangkat bareng Anna, kok bisa?" tanya Radja yang berjalan disamping kiri Aksa.

"Jumpa dijalan," jawab Aksa asal. Tidak mungkin kan dia mengatakan sebenarnya kalau dia dipaksa oleh Gira. Pasti nanti kedua sahabatnya itu terus menerornya dengan berbagai pertanyaan.

"Kok bisa?" Lihatlah baru saja dibilang, Bobi langsung bertanya dengan keponya. Gimana nanti kalau dia mengatakan yang sebenarnya.

"Lo jadi cowok kepo banget yah, Bob. Ngelebihin emak-emak kompleks," jawab Aksa. Yang mulai jengah dengan pertanyaan Bobi.

Bobi mengerucutkan bibirnya kesal. Cowok itu melepas rangkulannya, ceritanya lagi ngambek.

"Jadi cowok ngambekkan, kayak cewek Lo," ucap Radja, yang juga mulai jengah dengan tingkah Bobi. Lalu cowok itu menarik tangan Aksa agar menjauh dari Bobi yang mulai aneh.

"Punya temen emang gak ada yang bener," gerutu Bobi. Cowok itu berjalan cepat, menyusul Aksa dan Radja.

Kayak dia sendiri bener aja.

•••••

"Aws." Anna meringis ketika ada yang menarik rambutnya tiba-tiba, disaat dia dengan tenang berjalan di koridor sekolah.

Anna menoleh dengan susah payah. Gadis itu menggigit bibir bawahnya ketika melihat sosok Laura dan teman-teman gadis itu sedang menatapnya dengan tajam. Tangannya terus memegang rambutnya yang masih saja dijambak oleh Laura.

"Lo pagi-pagi udah buat heboh satu sekolah yah," ujar Laura semakin menarik rambut Anna kuat.

"Bayar berapa Lo sampai-sampai bisa di bonceng Aksa?" tanya Laura masih dengan menjambak Anna.

"Bagi tips nya dong," ucap Manda yang berdiri disamping kanan Laura.

"Lepas, Ra. Sakit," lirih Anna dengan mata merah dan juga berkaca-kaca.

"Lebih sakit mana sama gue ngeliat Lo pergi bareng sama Aksa," balas Laura sinis.

"Mikir! Lo punya otak kan!" Lanjutnya sambil mendorong kepala Anna.

AKSARAWhere stories live. Discover now