Part 14 - Red Flag

26 4 1
                                    


*********
[SETELAH KAU SAKITI, PRIA SEPERTI DIRIMU ADALAH YANG PALING KUHINDARI]
**********

Apa yang paling menyakitkan di dunia ini? Ditinggal pergi tanpa pesan terakhir. Seakan semua yang tiba-tiba saja menjadi hancur lebur. Rumah jadi berbeda tanpa kehadiran seorang ibu. Hanya ada keheningan yang abadi. Apa mau dikata, yang hilang tak mungkin kembali.

"Pak, aku berangkat!"

"Emm, hati-hati."

Mindy berjalan menuju halte busway. Menunggu beberapa saat sampai bus menuju senopati datang. Ia menarik nafas panjang. Sudahi sedih itu, sebab hidup harus berjalan. Ini hari pertamanya masuk kerja setelah kepergian ibu. Ia tiba tepat waktu. Seperti tiada masalah, ia menyapa Rayen yang sibuk dengan kasir. Lalu segera ke loker untuk menyimpan tasnya. Ia menemukan sebuah surat disana.

"Mindy!!"teriak Puja sambil berjalan ke arahnya. Dipeluknya cewek itu dengan sekuat tenaga. "Kangen banget sama lo!"

"Me too, Ja."

"Beneran udah bisa kerja kan? Honestly, Bang Jo gak masalah kalau lo ngambil cuti."

"No! Malah bagus kalau gue sibuk kerja."

"Baguslah. Oh ya, surat itu ada yang ngirim tiga hari lalu. Gak tahu dari siapa."

"Kok dikirim kesini?"

"I don't know. Hmm, lo siap-siap aja deh. Gue ke depan."ucap Puja meninggalkannya.

Mindy membuka surat itu. Argh, ternyata dari Syafril. Surat belasungkawa dengan sederet kata-kata yang tidak menarik untuk dibaca. Dia membacanya lalu membuangnya ke tempat sampah. Sesungguhnya, tak ada lagi cinta yang tersisa di hatinya. Tapi ia gak bisa melupakan sakit yang diberikan cowok itu.

"Lo kenapa lihatin Mindy? I think, dia baik-baik aja."ucap Jodin sambil mengecek sesuatu di Ipadnya. Ditemani kopi dan roti yang dibeli dari kafe seberang.

"Gara-gara itu gue makin khawatir. Agak aneh melihat dia baik-baik saja."

"Astaga, Ja. Negatif thinking mulu deh."

Puja menarik nafas. Dia melihat Mindy yang begitu ramah dan tenang. Tak sekalipun ia menunjukkan raut wajah sedih. Apa mungkin dia sedang berpura-pura? Atau dia sedang berusaha kuat melewati setiap masalah? Ditinggalkan ibu selama-lamanya seperti neraka bagi seorang anak.

"Noh, dia datang lagi."ucap Jodin sambil mengarahkan pandangannya pada pria yang baru saja membuka pintu. "Setiap hari loh, Ja. For what?"tanya Jodin.

Seminggu sudah Mindy tidak masuk kerja. Dalam seminggu itu, cowok itu selalu datang. Bahkan Puja sempat berpikir kalau dia mau meminta biaya kerusakan mobil yang pernah ditabrak Mindy. Tapi jika memang begitu, harusnya cowok itu cukup meninggalkan pesan. Kepada Puja, Jodin atau Rayen. Iya kan? Puja segera melipir ke dapur. Mendekati Mindy dengan wajah bersemangat. Mindy sedang memasak aneka soto untuk pelanggan.

"Min, cowok yang mobilnya pernah lo tabrak datang lagi."

"Ha? Datang lagi?"

"Sudah seminggu dia datang mulu. Hampir tiap hari. Gue rasa, dia mau minta biaya kerusakan Mobil Porsche-nya"

"Gak mungkin. Dia tahu nomor gue."ucap Mindy memutar bola matanya.

"Atau dia beneran suka sama lo. Kalian kan pernah ngedate sekali."

"Tapi gue gak suka."tegas Mindy. Mindy seperti berubah jadi orang lain. Bicaranya tegas dan fokus banget sama hal yang dikerjakan. "Ketimbang lo ngeliatin orang, mending bilangin Rayen buat ngasih gue pesanan selanjutnya."

Kekasih Buat KekasihkuWhere stories live. Discover now