Part 7 - Bad Cheese Cake

19 4 3
                                    


*******
[YANG TERBAIK MENURUT SEMESTA, BISA JADI PENGHASIL LUKA BAGI SATU ORANG]
*******

How to prove that you're really ok? Nothing. Kalau lo lagi sedih, ya udah sedih aja. Gak usah pura-pura.

Beradaptasi dengan malam bikin Mindy agak kagok. Gimana enggak, pelanggannya banyak banget. Tak jarang, Jodin ikut ngebantu. Puja yang biasanya udah ke klub jam segini, terpaksa mengubah jadwalnya. Demi seorang Mindy Leora.

"Lo masih aja percaya aplikasi gitu. Yang kemarin aja gagal, Ja."kata Mindy sambil memasak nasi goreng dengan top Ping bakso, cumi dan udang. Mindy kayak dikasih jackpot sama Jodin. Cewek itu boleh memasukkan menu baru dengan syarat sudah lolos seleksi. Finally, Nasi Goreng The Mindy's masuk daftar menu sejak minggu lalu.

"Itu kan kemarin. Lain dulu, lain sekarang."

"Kalau gue ngikut, lo pasti ngebet nawarin cowok lain. Iya kan? Mau sampai kapan gue ngikutin skenario lo itu, Ja."

Puja mengantar tiga porsi nasi goreng. Selang beberapa menit, ia kembali. "Empat orang lagi deh. After that, lo bisa kembali ke prinsip lo yang gak banget itu."

"Prinsip yang gak banget?"

"Ya, mau tinggal di panti jompo karena gak mau nikah."

"Itu prinsip yang baik, Puja."

Puja melipir pergi dengan beberapa piring nasi goreng. Dilihat dari reaksi pelanggan, menu nasi goreng itu kayaknya cukup disukai. Puja bisa lihat dari anggukan kepala satu sama lain. Apalagi cewek kalau suka sama makanan, kepalanya langsung goyang-goyang.

"The Mindy's Fried Rice bakal masuk billboard bulan ini. Itu mereka pada suka, Min."kata Puja membeberkan yang baru saja dilihatnya.

"Gak billboard juga kali, Min."

"Ya, tetap aja. Bang Jo mungkin bakal mindahin menu lo itu ke menu utama. Happy gak?"

"Happy banget!"Teriak  Mindy. Pelukan berdua sambil jingkrak-jingkrak. Untung Jodin gak ngeliat mereka. Kalau dikira lagi kesurapan kan bahaya.

Close order tepat pukul 9 malam. Jodin ngeberesin beberapa hal sebelum pulang. Namun tetap aja, Mindy sama Puja jadi orang terakhir yang meninggalkan tempat itu. Mindy masih harus mengecek ketersediaan bahan. Jadi, bahan yang sudah habis bisa dipesan dan diantar besok pagi.

"Oke, sekarang tinggal ngunci pintu belakang."gumam Mindy sambil melipir ke pintu besi itu. Dikuncinya dan dicek sampai dua kali. Takutnya masih kebuka. Lalu dia segera menemui Puja yang udah nungguin di depan.

"Laper gak? Makan dulu yuk di depan situ. Ada sate padang."ajak Puja masih dengan wajah lelah. Mindy mengangguk mengiyakan. Sebenarnya mereka bisa makan di restoran. Tapi bosan juga. Pengen nyobain taste yang baru.

"Bang, mau sate padangnya dua. Satu pedas banget, satunya sedang saja. Minumnya mau teh tawar hangat sama air putih hangat."

"Okey, Neng. Ditunggu sebentar ya."

"Lo yakin mau makan yang pedas banget? Entar diare baru tahu rasa."kata Mindy sambil merapikan duduknya. Ada lima orang yang baru datang dan mereka butuh tambahan kursi. Sebab Mindy cewek yang peka, dia langsung mengambil tasnya dari kursi kosong itu dan menaruhnya di atas meja. Kalau kata Puja sih, ngapain ngalah. Biarin aja mereka cari kursi lain. Tapi Mindy gak bisa melakukan itu. Yah, udah natural aja gitu. Sifat bawaan yang katanya terlalu baik dan malaikat banget. Nakal dikit gak apa-apa kali. Lah, kalau emang gak suka nakal, mau gimana.

"Mau ya Min, Billdate udah ngasih kandidat cowok baru. Cukup 4 kali lagi. Kalau emang gak cocok, apa mau dikata."bujuk Puja masih dengan harapan Mindy mau. "Ini tuh kesempatan emas biar lo bisa lupa sama Syafril."

Kekasih Buat KekasihkuOnde as histórias ganham vida. Descobre agora