Part 2 - Wanita Pilihannya

48 12 7
                                    


..............
[ADA SAKIT YANG TIDAK BISA DITEMUKAN OBATNYA]
..............

The Wedding Celebration

Syafril Timura & Evalin Lestari
Kepada : Sahabat Terkasih di IND University

Undangan itu membawa Arri, Poppy, Billy dan Audrin ke sebuah gedung aula di pusat Kota Surabaya. Mereka menyempatkan diri tengah sibuknya kegiatan di Kota Jakarta. Kota sejuta cita-cita dan harapan. Kota yang padat merayap kayak semut mengerubuti madu.

Secara berurutan, mereka memberi selamat kepada pengantin itu. Ditambah dengan anak laki-laki yang ada di antara mereka. Syafril jadi suami dan ayah dalam waktu yang bersamaan. Unbelievable!

"Selamat ya, Syaf! Langgeng sampai tua."

"Selamat, Mas Syafril!"

"Congrats! Happy for both of you."

"Gue kadoin obat kuat biar lancar nanti malam."

Chit-chat sebentar lalu berfoto bersama. Semua berakhir pada antrian makan yang disajikan secara prasmanan. Mulai dari rendang, sate, bakso, sop buah hingga aneka mie. Syafril punya effort yang besar untuk pernikahan ini. Pernikahan yang tadinya untuk Mindy Leora.

"Argh, gue gak nyangka Mas Syafril jadi sama dia."ujar Poppy sambil memijat pelipisnya. Dia masih gak terima, padahal pernikahan berlangsung di depan matanya sendiri.

"Mau gimana lagi, Pop. Come on! Mereka sudah berjodoh. Sesimpel itu."sahut Audrin sambil menyendok mie goreng ke dalam mulutnya.

"Jadi kalian beneran gak tahu kenapa Syafril nikah secepat ini?"tanya Billy serius.

"Emang kenapa?"sahut Poppy polos.

"Bro, ngapain dikasih tahu sih. Anak kecil gak perlu tahu itu."ledek Arri terkekeh. Usia Poppy dan Audrin memang dua tahun lebih muda ketimbang mereka. Biasanya, mahasiswa kelas karyawan berasal  dari latar belakang yang beragam. Mulai dari usia, suku hingga budaya.

"Diem lo. Gue mau tahu Bil!"desak Audrin.

"Ehm, jadi malam itu terjadi sesuatu sama mereka. Ya, lo bayangin aja, mereka satu tenda berdua. Dan terjadilah yang diinginkan oleh pria dan wanita. Boom!!"

"Ayolah Bil, fitnah lebih kejam daripada friendzone."ujar Poppy.

"Wuhh, ceritanya lo lagi kena friendzone nih."ujar Billy dengan tawa renyahnya. "Intinya, aku sama Arri liat sendiri. Kalau masih gak percaya, tanya sama anak-anak deh. Mereka pada keluar tuh dini hari."

Syafril sendiri memang tidak yakin ini cinta. Meski begitu, ia adalah pria yang bertanggung jawab. Atas kesadaran diri, ia telah menyentuh tubuh itu. Dan Eval memintanya untuk bertanggung jawab.

Orang tuanya jelas kaget waktu ia membawa Eval ke rumah. Ditambah lagi, wanita itu dengan seorang anak laki-laki.

Terpaksa.

Actually, orang tua Syafril terpaksa setuju. Mereka sudah cukup malu dengan gagalnya pernikahan Syafril yang pertama. Tidak tepat jika melarang Syafril menikah dengan wanita pilihannya.

"Mas, teman-temanmu gak asyik. Mereka ketus banget sama aku."curhat Eval sambil merapikan kebayanya di ruangan khusus.

"Jangan diambil hati ya, sayang. Kalian itu cuma belum kenal aja.  Makanya kayak gitu."

"Oh, iya kah? Kukira mereka yang gak suka sama aku."

Syafril merapikan bajunya. Ini ganti baju yang ketiga. Argh, adat di acara pernikahan memang sangat melelahkan. Tak hanya menguras uang, tapi juga emosi dan tenaga. Panggilan seseorang membuat mereka berdua bergegas kembali ke panggung. Panggung dimana mereka jadi raja dan ratu sehari.

Kekasih Buat KekasihkuWhere stories live. Discover now