Part 13 - Hari Baik Atau Buruk

Start from the beginning
                                    

"Tentu saja. Kamu gak usah khawatir. By the way, makasih ya."Mindy mengangguk senang. Ia segera pergi ke dapur. Tidak kuat berlama-lama ditatap cowok itu.

"Nih, gue gak pernah lupa beliin lo kue."ucap Eldro sambil menaruh kotak besar itu di atas meja.

"Makasih, my handsome brother."ucap Selma senang. Dia berdehem sebelum akhirnya bicara. "Lo kenal sama cewek yang tadi?"

"Hmm, ya."

"Lo naksir sama dia? I can see your blushing face. Anjir, udah lama gak lihat lo tertarik sama cewek."ucap Selma excited. Dia bahkan pernah mengira kalau ada yang gak beres sama Eldro. Dia tahu kalau Eldro pernah ditolak waktu SMA dulu. Ya, bisa saja itu meninggalkan trauma yang mendalam. Who knows.

"Mending kita fokus sama kue ulang tahun ini."ucap Eldro sambil menyalakan lilin untuk melakukan prosesi tiup lilin.

"Atau lo ditolak mentah-mentah?"tebak Selma lagi.

"No comment."

"Gak seru lo ah." ucap Selma mendengus kesal. Menurut Selma, cowok macam adiknya itu agak sulit menaklukkan hati wanita. Dia cenderung kaku dan zero experience. Bayangin aja, dia jomblo dari lahir.

And finally, they did it. Melakukan prosesi tiup lilin sampai potong kue. Sederhana saja. Tapi Selma senang pake banget. Tak berapa lama, Mindy datang dengan dua porsi makanan. Di taruhnya makanan itu di atas meja dengan tampilan yang cantik dan menggoda.

"Selamat menikmati."ucap Mindy ramah.

Eldro terlihat sangat excited. Dia sudah bisa memastikan kalau makanan itu enak. Beda dengan Selma yang tampak biasa saja. Dalam pikirannya, ada resto yang wagyu-nya lebih enak. Seharusnya mereka kesana saja. Tapi Eldro bilang tempat itu terlalu jauh. Jadinya cuma bisa kesini. Namanya juga manusia sibuk.

Tapi persepsi itu berubah setelah suapan pertama. Wow! Ini lebih enak dari wagyu di resto langganannya. Apa bahannya lebih mahal? Atau mereka punya bumbu rahasia?

"Enak. Pantes lo naksir sama cewek tadi."

"Gak ada hubungannya."

"Mau gue bantu?"

"Gak usah sok bisa deh. Kakak aja gak bisa nemu cowok yang tepat sampai sekarang."ucap Eldro menghancurkan kebahagiaan Selma.

"Sialan!"celetuk Selma kesal. "Apa kita pacaran aja? Kita sama-sama payah dalam percintaan."candanya bikin Eldro geleng kepala.

"Cih, I don't like the girl version like you."

"Eldro, apa gak bisa bikin gue senang sebentar? Jahat banget sih. It's my birthday loh."ucap Selma mendengus kesal. Eldro gak peduli. Dia malah fokus pada makanannya. Nyuekin Selma sedemikian rupa.

Setelah makanan habis, Selma mencari kesempatan untuk mencari tahu siapa cewek itu. Koki yang memasakkannya wagyu paling enak sejagat raya. Eldro sendiri sedang menerima telepon dan melipir ke luar untuk bicara.

"Ada yang bisa dibantu?"tanya Rayen setelah melihat Selma celingak-celinguk.

"Argh, boleh tahu siapa koki yang tadi masakin buat kami?"

"Oh, tentu saja."ucap Rayen sambil menunjuk nama yang ada dalam banner. "Jadi yang tadi itu namanya Mindy Leora. Dia salah satu koki terbaik di tempat ini. Meski lulusan dalam negeri, dia sudah punya beberapa menu yang masuk menu utama restoran ini."ucap Rayen panjang kali lebar. Honestly, Selma gak butuh penjelasan itu.

"Haha, oh gitu ya. Pantes masakannya enak banget."balas Selma singkat. Finally, ia ngobrol banyak sama Rayen. Rayen seumuran sama Eldro, jadi rasanya kayak lagi ngobrol sama adik sendiri.

"Jadi kakak lagi ulang tahun? Kami ada gift untuk yang berulang tahun cuma dengan nunjukin KTP aja."ucap Rayen excited. Inilah gunanya bersosialisasi. Tanpa pikir panjang, Selma menunjukkan KTPnya. Dan dia mendapat sepiring mie panjang umur. Selma meminta di take away aja, soalnya dia udah kenyang banget

Eldro kembali dan membuatnya meninggalkan Rayen. Tentu dengan mengucapkan terima kasih lebih dulu.

"Masih belum kenyang?"

"Ah, ini? Hadiah ulang tahun. I think, restoran ini keren juga. Dengan nunjukin KTP doang, gue dikasih mie panjang umur."

"Hmm, menarik. By the way, kita pulang sekarang aja gimana? Masih ada koreksian tugas yang belum kelar nih."ucap Eldro sambil merapikan diri hendak pulang. Selma mengangguk setuju. Eldro mengambil dompet dari sakunya. Hendak membayar, ia malah menabrak Mindy. Bikin cewek itu hampir terjatuh, untuk saja tangannya berhasil menyelamatkan cewek itu.

Belum sempat minta maaf, cewek itu sudah bergegas pergi. Raut wajahnya tampak pucat. Dia disusul seorang cowok yang kayaknya pemilik restoran itu.

"Puja, Mindy kenapa?"tanya Rayen khawatir. Agak aneh melihat dia pergi dengan Jodin.

"Argh, gue bisa gila."keluh Puja sambil menutup wajahnya.

"Kenapa Ja? Ada masalah apa?"desak Rayen disaksikan oleh Eldro. Selma mendekati mereka oleh karena rasa penasaran.

"Aduh, Ray. Nyokapnya Mindy baru saja meninggal."ucapnya dengan isak tangis yang tak lagi bisa ditahan.

—-UBI—-
Thank You!!

Kekasih Buat KekasihkuWhere stories live. Discover now