Chap 24. Exit

4.8K 509 118
                                    

Seharusnya Taehyung tahu sejak awal bahwa kata-kata Jungkook bukanlah sebuah isyarat untuk melakukan hal itu.

Tapi tetap saja Taehyung sedikit merasa kecewa saat Jungkook hanya menjahili dirinya dengan mencium dan menggigiti pipi miliknya.

Setelah itu laki-laki itu menyuruhnya untuk segera tidur sembari memeluk.

Tindakan serta kata-kata Jungkook seolah malam itu mereka akan melakukan sex.

Namun nyatanya tidak. Taehyung kesal tentu saja tapi apa yang bisa dia perbuat?

Bukankah Jeon Jungkook sudah mengatakannya dengan jelas bahwa dia harus menunggu tapi sampai kapan? Taehyung terus bertanya didalam hati.

Prilaku serta tindakan Jungkook membuat Taehyung percaya laki-laki itu memang benar menyayanginya.

Taehyung sadar Jungkook sangat pengertian tapi dia tidak peka itu adalah masalah utama laki-laki itu.

Tapi jika benar menyayanginya justru kenapa tidak melakukan hal itu. Mereka sudah menikah hampir satu tahun.

Taehyung membilas wajahnya dengan air dia menatap cermin kamar mandin dengan gusar.

Meneliti wajah yang terpantul pada cermin tersebut, selagi pikirannya berdebat apakah karna wajahnya atau karna badannya? Apakah karna hal itu Jungkook tidak mau menyentuhnya.

Apakah masalah utamanya adalah dirinya?

Taehyung tidak paham.

Dia menyentuh pipinya yang terasa perih karena banyak goresan akibat perbuatan Jungkook.

"Taehyung..."
Taehyung menoleh ketika mendengar suara Namjoon.

Mereka pulang lebih cepat dari dugaan Taehyung, dia berjalan keluar kamar menghampiri Namjoon.

"Oh? Hyung? Kenapa cepat sekali pulangnya?" Tanya Taehyung heran melihat Seokjin yang kelimpungan menuju wastafel.

"Sayang kau baik-baik saja?" Namjoon menyusul Seokjin yang terdengar memuntahkan sesuatu dari dalam perutnya.

"Hyung baik-baik saja?"

Namjoon tersenyum melihat wajah khawatir Taehyung disampingnya.

"Seokjin sedang mengalami morning sick." Kata Namjoon terlihat agak malu "Sudah 2 Minggu."

Seketika Taehyung tersentak ia membatu selagi menatap Seokjin.
"Jadi Seokjin beneran Hamil?"

Seokjin mendesah lega dia membilas sekitar mulutnya dengan air keran kemudian menegakkan tubuhnya menatap Taehyung.
"Kau tidak mau membuatnya?" Dia mencolek dagu Taehyung kemudian berbisik pelan di samping telinga Taehyung "Jungkook bisa membuatnya."

Taehyung berdesis ia mengangkat tangannya hendak memukul tapi ia urungkan mengingat Seokjin sedang mengandung.

"Oh? Ya ampun manis sekali." Seokjin memukul-mukul lengan Namjoon, "Namjoon lihat wajah marah Taehyung, manis sekali." Kemudian mengusap-usap perutnya yang datar.

Taehyung memejamkan kedua matanya demi meredakan rasa kesalnya ia mencoba tersenyum.
"Selamat atas kehamilanmu Seokjin semoga babymu mirip denganku."

Dahi Taehyung menyerngit melihat Namjoon malah tertawa. "Apa?" Tanya Taehyung bingung.

Tawa Namjoon berangsur memelan. "Memang seperti itu tujuan Seokjin." Kata Namjoon, "Makanya dia selalu menjahilimu."

"Kenapa begitu!" Ujar Taehyung tidak terima.

"Karena kau manis." Sekali lagi Seokjin mencolek dagu Taehyung.

Mariaged Without Dating [Kookv]Where stories live. Discover now