Lintas Impian - 47

7 3 0
                                    

“Geisha, ada yang nyariin kamu di depan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Geisha, ada yang nyariin kamu di depan.”

Geisha yang baru saja berganti pakaiannya menjadi piama itu mengernyit. Dia memutar kepala, melihat ke arah jam dinding kamar. Ini sudah hampir jam 7 malam, siapa juga yang datang? Apa Morena? Atau, Naura?

“Siapa yang datang, Ma?”

“Itu teman laki-laki kamu yang kemarin Mama kiriman kurir.”

Geisha seketika melototkan matanya. Laki-laki? Kurir? Demi memastikan nama yang kini ada di benak, Geisha segera melompat dari ranjang menuju pintu—hampir menabrak Sintia—dan dengan cekatan menuruni anak tangga. Langkah kali Geisha seketika berhenti ketika mendapati Jo yang kini ada di ruang tamu bersama Haikal.

Tubuhnya mendadak kaku, seolah ada mesin waktu yang memperlambat dunianya. Namun, sesaat kemudian, dia tersadar.

“Jo? Kamu ngapain ke sini?”

Jo tersenyum singkat, sebelum Haikal yang duduk di seberangnya mengangkat suara.

“Geisha, katanya, Jonathan ingin mengajak kamu makan malam. Jadi, kamu langsung ganti baju, ya.”

“Sekarang?!”

“Iya.”

Geisha benar-benar dibuat melongo. “Apa? Sekarang? Enggak bisa lebih mendadak lagi apa?” tanya Geisha sekaligus menyindir laki-laki yang menjadi tamu di rumahnya malam ini.

“Geisha, jangan kayak begitu ngomongnya sama tamu. Lebih baik, kamu sekarang ganti baju. Kasihan Jonathan,” tegur Haikal.

Mau tak mau, Geisha menurut dan kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian. Tidak mau repot-repot, Geisha langsung mengambil sehelai dress berwarna baby blue yang ada di urutan pertama di gantungan baju. Selain sederhana, lengan dress itu juga panjang, sehingga dapat mencetah dingin, dan tentu Geisha tidak perlu repot-repot mencari cardigan berwarna senada untuk dipadukan dengan dress-nya.

Geisha hanya memoles wajah dengan bedak tipis dan bibirnya dengan pewarna bibir, lantas meraih slingbag beserta dompet dan ponsel.

“Kalau aku pakai dress, gimana aku duduk di motor Jo?” gumam Geisha saat di ambang pinu kamar. “Ah, bodo amat, deh. Nanti duduknya nyamping aja.”

Gadis itu menutup pintu kamar secara perlahan, menarik napas panjang dan mulai menuruni tangga.

***

“Motor kamu mana?” tanya Geisha saat tidak mendapati motor yang biasa dinaiki Jo.

“Ini juga, mobil siapa coba?” tunjuk gadis itu pada sebuah mobil putih yang terparkir di pekarangan rumahnya.

“Itu mobil teman saya. Saya sengaja pinjam untuk malam ini.”

Jawaban Jo membuat Geisha bingung. “Buat apa? Kalau mau ke luar, pake motor juga bisa, kan?”

Lintas Impian [ Completed ✔ ]Where stories live. Discover now