Lintas Impian - 2

55 17 23
                                    

Geisha mengusap-usap telinganya, berharap bila dia salah mendengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Geisha mengusap-usap telinganya, berharap bila dia salah mendengar. Demi membantu memastikan kesalahan itu, Geisha meminta Aria untuk mengulang kalimatnya.

“Coba ulang kalimat kamu tadi. Kayaknya, Kakak salah dengar.”

Aria menarik napasnya, lantas mengulangi kalimatnya untuk sang kakak yang sepertinya memiliki gangguan pada pendengarannya—entah sejak kapan, “Pacar aku ngambek, Kak. Kasih aku tips buat bujukin pacar aku, dong, supaya dia enggak ngambek lagi sama aku.”

“Tips bujukin pacar? Lah, kayaknya kamu salah tanya orang, deh,” ujar Geisha yang tidak habis pikir. Bagaimana dia bisa dimintai tips yang dia sendiri bahkan belum pernah melakukannya. Membujuk pacar? Mengambek? Yang benar saja? Pacar kesayangannya di negeri Ginseng bahkan tidak pernah mengambek kepadanya. Ah, memiliki pacar seorang Ahjussi memang menyenangkan. Dia begitu pengertian.

“Ya, kan, Kakak itu perempuan. Setidaknya, Kakak tahu hal apa yang membuat perempuan senang dan berhenti mengambek,” tutur Aria dengan polosnya, lalu kembali melihat layar ponselnya. Sepertinya memang benar, dia salah bertanya. Bagaimana dirinya menanyakan hal tersebut pada kakaknya yang seorang jombad alias jomblo abadi? Ngomong-ngomong, julukan itu bukan Aria pencetusnya, melainkan Geisha sendiri yang mendeklarasikan dirinya dengan julukan seperti itu.

“Lagian, dia ngambek doang, biarin aja. Nanti juga baik sendiri mood-nya,” ucap Geisha. Gadis itu lantas mengambil gelas dan meneguk susu cokelatnya. Namun, belum genap satu teguk dia minum, Geisha terlebih dahulu terbatuk dan tersedak oleh cairan yang dia curi di kulkas tadi.

“Apa tadi? Kamu bilang pacarmu ngambek?” tanya Geisha yang baru tersadar dengan pertanyaan Aria tadi.

“Iya, Kak. Kenapa? Udah ada tipsnya?”

Geisha menggelengkan kepalanya. “Enggak-enggak. Bentar, kamu punya pacar?!”

Aria menganggukkan kepalanya dengan ragu membuat Geisha seketika melebur tak berdaya di tempat.

“Kayaknya, aku bakal keduluan nikah, nih,” lirih Geisha yang merasa miris dengan nasibnya.

***

“Ge, kamu kenapa dari tadi kayak gelisah gitu, sih?” tanya Morena, sahabat Geisha sejak SMP. Pasalnya, sedari mereka menggenapkan janji mereka untuk bertemu di sebuah kafe di dekat perempatan, Geisha bertingkah begitu aneh. Gelagatnya seperti orang gelisah, seolah ada sesuatu yang mengganjal di pikiran gadis itu. Sayangnya, Morena tidak tahu apa itu.

“Mo, seandainya kamu punya adik, terus adik kamu nikah duluan ngelangkahin kamu, apa yang bakal kamu lakukan?” tanya Geisha tiba-tiba.

Morena mengernyitkan keningnya, sedikit bingung dengan pertanyaan Geisha. Setelah gadis itu terlihat gelisah, sekarang mendadak mengajukan pertanyaan yang … aneh dan terkesan sangat melenceng?

Lintas Impian [ Completed ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang