Bagian 27: Ayo menikah!

301 64 8
                                    

Guyssss makasih ya yang udah ngasih saran tentang genre. Akhirnya aku pilih satu genre yang kayanya bisa aku tulis nih. Dan aku udah nulis sekitar empat part. Satu partnya sekitar kurang kebih 1800an kata. Haha sebuah peningkatan banget biasanya cuma bisa nulis 1000 kata. Semoga book ini bisa kelar supaya bisa update book yang baru. Ya udah gitu aja. Selamat membaca!!


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🌟🌟🌟


Juna datang ke kosan Yogan penuh emosi. Ketukannya sangat berutal sampai-sampai Yogan sedikit terusik sebab laki-laki itu sedang melaksanakan sholat Isya. Setelah menyudahi kegiatan ibadahnya, lantas Yogan membuka pintu.

Terlihat wajah emosi Juna. Kedua tangan Juna terulur menarik kerah kokoh Yogan.

"Kenapa lo ga bilang, bangsat?" tanya Juna dengan berapi-api.

"Mau nyembunyiin kelakuan temen bangsat lo dari gue hah?" tanya Juna sekali lagi.

Yogan terdiam sejenak tak tahu harus merespon seperti apa. Laki-laki itu bukan tak ingin memberi tahu kepada Juna. Tetapi, mencari waktu yang tepat sebab Juna memang cepat emosi.

"TEH AYIN... KAK YOGAN MAU DIAJAKIN BERANTEM." teriak Alin sambil masuk ke dalam kosannya memanggil Kayina.

"Jun, rileks. Tahan amarah lu dulu. Ada Alin di belakang lo tadi. Nanti gue ceritain ya di dalam." bisik Yogan dengan lembut.

"Kenapa Yo?" tanya Kayina yang menghampirinya.

"Biasalah Yin sih Juna suka ngeprank gini. Ga ada apa-apa, kok. Aku masuk duluan ya." jawab Yogan.

"Kebetulan ada Juna." kata Kayina. Juna menoleh, tersenyum ke arah Kayina.

"Aku habis buat donat. Jadinya banyak banget. Kamu mau ga?" tanya Kayina. Yogan melirik ke arah Juna sebentar.

"Kalau ditawarin makanan sih aku ga nolak, Yin." jawab Yogan.

"Hahaha iya ya kamukan perut karet."

"Tunggu ya, aku ambilin dulu."

Setelah Kayina mengambil donat untuk dibagikan kepada Yogan dan Juna, gadis itu pamit kembali ke kosannya.

Juna melirik ke arah Yogan yang tersenyum kecil ke arah donat, seakan-akan ada Kayina di dalamnya. Lalu, menghela napasnya jengah. Sejatinya laki-laki itu juga ingin merasakan bahagianya memiliki pacar.

Come To Me [1]Where stories live. Discover now