Bagian 20: Salah paham

361 84 21
                                    

"Udah mah nikahin aja"

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Udah mah nikahin aja"

🌟🌟🌟

Kalau Yogan memiliki waktu luang, kadang-kadang ia suka menjemput Kayina di restoran tempatnya berkerja. Bertemu dengan Kayina sebentar. Walaupun hanya sebentar membuat energinya terasa penuh dan melihat senyum dari gadis itu tak ayal membuatnya juga merasa tenang. Katakan saja kalau Yogan budak cinta. Laki-laki itu juga tak akan mengelak.

Sebenarnya menurut Yogan bukan budak cinta. Yogan hanya ingin berusaha yang terbaik jika dirinya dengan Kayina akan berlanjut ke tahap lebih daripada teman. Mengingat hubungan percintaan sebelumnya tidak berjalan dengan baik.

"Mau kemana? Baru juga jam setengah sepuluh", tanya Hafuza, Kakak tingkat Yogan sekaligus pemilik studio yang sekarang mereka tempati.

"Mau ke temen dulu, Bang", jawab Yogan sambil membereskan laptopnya.

"Temen apa demen", Goda Hafuza lagi. Yogan tersenyum dan salah tingkah.

"Temen beneran deh", sahut Yogan sambil memperagakan huruf v.

"Akhir-akhir ini lo sering check hp. Gue kira emang udah ada pacar", kata Hafuza.

"Doain ajalah bang. Lancar-lancar nih pdktnya", kata Yogan.

"Dih, kalo lo ga jomblo. Gue nanti sama siapa?", tanyanya. Yogan terkekeh pelan.

Yogan cukup terbuka dengan Hafuza. Sebab jarang teman-temannya mengenal Hafuza. Pasalnya walaupun mereka satu kampus tetapi tempat belajar yang ditempuh berbeda lokasi.

Yogan mengenal Hafuza karena tidak sengaja berada disatu project tempat perusahaan freelance. Kalau dipikir sih, lebih tepatnya Yogan dapat satu project dengan Hafuza yang notabenenya ayahnya si pemilik perusahaan tersebut. Bisa dibilang Hafuza mengontrol cara kerja Yogan. Ternyata malah menjadi teman akrab.

"Gue pamit ya, Bang", kata Yogan.

"Jangan dulu, jangan dulu. Tunggu Asa dateng. Takut gue kalo sendirian di sini", sergah Hafuza. Kakak tingkatnya itu memang cukup penakut.

"Asa kemana emang?", tanya Yogan.

"Pacaran. Lo tau ga sih Winara? gue denger dia satu fakultas sama lo. Itu pacarnya si Asa", kata Hafuza.

Yogan mengingat-ngingat gadis yang bernama Winara di fakultasnya. Rasanya tidak asing. Teman-teman kelasnya —mostly laki-laki rasanya pernah membahas Winara.

"Ini loh. Ini", tunjuk Hafuza pada ponselnya.

"Lah, ini beneran pacarnya Asa?", tanya Yogan tidak percaya.

Come To Me [1]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें