Bagian 22: Masalah dimulai

334 75 15
                                    

"Semoga kita selalu diberikan kekuatan",

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semoga kita selalu diberikan kekuatan",

🌟🌟🌟

Nasib bolu kukus yang dipesan Oji waktu itu akhirnya diberikan ke panti asuhan. Beberapa bolu kukus sebagai oleh-oleh Ibu Yogan untuk dibawa ke Jakarta. Beberapa yang lainnya tentu mereka makan bersama-sama. Dan yang paling penting, semua Yogan yang bayar. Padahal mengingat seharusnya Ecan yang membayar kerugian Oji. Wajah Ecan pucat pasi kala itu. Takut-takut ia juga ikut terlibat.

Akan tetapi, dengan kerendahan hati Yogan dan melihat Ecan yang gerasak-gerusuk tidak karuhan. Akhirnya laki-laki itu berinisiatif untuk membayarnya. Toh, bukan apa-apanya bagi Yogan untuk membeli 30 bolu kukus. Kalau Yogan mau, ia juga bisa membeli rumah sederhana yang sebenarnya diam-diam sedang ia rancang.

"Sumpah. Urang udah ketar-ketir. Bayangin kalau satu bolunya 25 ribu. dikali 30. Berarti urang harus ngeluarin 750 ribu", kata Ecan mengingat kejadian itu. Ia sedang menceritakan kepada teman-temannya.

"Lagian lo mah ada-ada aja anjir", kata Rene sambil tertawa.

"Terus akhirnya teh saha nu bayar?", tanya Ayuna.

"Temen uranglah. Untung dia tajir melilit. Uang 750 ribu mah ga ada apa-apanya", jawab Ecan.

"Gue juga capek punya temen tolol sebenernya", sahut Ajun.

Juna yang sedang mencatat tugasnya menoleh ke arah teman-temannua. Jujur ia juga ingin bergabung bersama Ajun, Ecan, Rene dan juga Ayuna. Tetapi, persetanan gara-gara semalam asyik menonton aespa. Laki-laki itu lupa belum menyelesaikan tugasnya. Untung saja tinggal seperempat lagi.

"Heh, enak aja urang tolol", Ecan tidak terima. Lalu, menunjuk Juna.

"Tololan si eta tah. Tugas sebulan lalu belum juga kelar", kata Ecan sambil menunjuk Juna.

Ajun, Rene, dan Ayuna sontak tertawa.

"APA LIAT-LIAT?", marah Juna ketika teman-temannya menatap dirinya.

"Lanjut keun A Ecan", kata Ayuna meminta Ecan melanjutkan ceritanya.

"Lanjut kalau maneh mau jadi kabogoh urang", balas Ecan. Ayuna langsung meninju lengan Ecan.

"Istigfar Can. Si Riu mau di gimanain", peringat Ajun.

"Astagfirullah", kata Ecan mengingat asma Allah.

"Gue jadi Riu mending terima dek Ucan sih", sahut Rene.

"Heh, maneh ga boleh gitu", kata Ecan.

Come To Me [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang