Part 8 - Dibalik Aplikasi Billdate

22 5 2
                                    

***********
[RASANYA TIDAK IKHLAS, MENERIMA KEBAIKAN DARI ORANG TERJAHAT]
***********

Gagal pada pria kedua bikin Puja stress sampai mau gila. Emangnya Mindy butuh cowok yang gimana sih. Kalau ditanya, Mindy bilang gak butuh cowok. Damn! Kayaknya Puja harus memperbaharui beberapa hal di biodatanya Mindy. Padahal Puja merasa tahu banget soal Mindy. Tapi kenapa masih gagal sih?

Reza jadi pihak yang memberikan tanda gagal untuk kencan kali ini. Ternyata bagi Reza, Mindy bukan tipenya. Puja melihat ke arah Mindy yang sedang melayani customer. Argh, mau sampai kapan cewek itu begini? Terlihat baik-baik saja padahal tidak.

Sudah pukul 8 malam. Sebab hujan, Joissy Restoran tidak terlalu ramai. Bukannya mau bersyukur, tapi hal itu melegakan hati setiap pegawai. Setidaknya hari ini tidak terlalu capek.

"Mindy Leora, gue pulang duluan ya. Dipaksa banget gue ikut acara keluarga. Padahal itu boring parah."ucap Puja sambil merapikan barang-barangnya dan dimasukkan ke dalam tas.

"Jelas lo mau menghindari Om lo yang galak itu. Pakai bikin alasan boring."

"Ya, itu juga sih. Tapi lo gak apa-apa sendirian?"tanya Puja menyakinkan. Rayen, cowok yang tadinya jadi partner Mindy, sedang pergi untuk memesan beberapa bahan yang sudah habis.

"Gak ada masalah. Kalau ada tiga pelanggan pun, gue masih bisa handle."

"Kalau ada apa-apa, call me. Gue bisa kok langsung lari dari rumah kesini."ucap Puja menyakinkan. Mindy mengangguk paham. Dia melambaikan tangan dan menyaksikan kepergian cewek itu.

Tempat ini sangat sepi tanpa Puja. Mindy duduk dan terdiam beberapa saat. Sampai bunyi pintu terbuka terdengar. Cowok dengan wajah datar yang menelusuri tiap sudut sebelum benar-benar duduk. Dalam pengamatan Mindy, dia mencari posisi paling nyaman. Setelah duduk, ia membuka laptopnya. Well, mungkin dia salah satu pekerja yang sibuknya luar biasa. Mindy segera menaruh menu di atas meja.

"Ini menunya, mas. Kalau mau pesan, bisa panggil saya."

"Ah, buatkan saya apapun. Saya lapar banget dan butuh makanan yang enak. Apa saja, terserah kamu."ucap cowok itu. Mindy mengangguk paham. Dia segera ke dapur.

Mau masak apa ya? Ini sih kesempatan emas untuk melakukan eksperimen. Mindy memutuskan untuk memasak sesuatu yang gak ada dalam menu. Satu dari sekian menu buatannya yang sudah dicatat dalam buku.

Dia mencari bahan yang masih banyak. Ada ikan kakap dan tempe. Dibuatnya ikan kakap honje dengan kuah yang tidak terlalu pekat. Dan ditambah tempe goreng dengan sambal matah. Tak seperti biasanya, Mindy menambahkan beberapa bahan yang sebenarnya tidak sesuai dengan motto Joissy Restoran. Sesekali melanggar aturan tidak apalah. Yang penting, Jodin gak tahu.

Ditaruhnya di atas meja dengan nasi panas. Tanpa nanya soal minuman, Mindy menyajikan air putih hangat. Dia tidak mau mengganggu cowok itu. Cowok yang tak menoleh sedikitpun padanya, dan hanya fokus dengan laptopnya. Mindy duduk di meja kasir. Gak perlu takut sendirian di tempat ini. Kalau ada penjahat, satpam yang jaga di depan siap maju paling depan.

Tiba-tiba, datang lagi customer baru. Mindy bersiap untuk melayani, tapi terdiam saat melihat orang itu.

Teman-temannya Syafril.

Gila ya, dari semua restoran yang ada di daerah ini, kenapa mereka harus kesini? Sesungguhnya, Mindy gak ada masalah sama mereka. Tapi wajar dong kalau merasa asing dan canggung?

Sepertinya gak cuma Mindy yang begitu, tapi mereka juga. Tiga orang yang kini saling tatap-tatapan hendak keluar dari tempat itu. Bahkan mereka sedang saling berbisik.

Kekasih Buat KekasihkuWhere stories live. Discover now