Tiga puluh

3K 830 100
                                    

Update! Yeay update lagi!

Absen dulu sini yang nungguin ☝️

Ayo terus ramaikan cerita Lilac ya guys, jangan lupa di vote dan di kasih komentar juga😽 selamat membaca❤️

🌼🌼

Lilac masuk ke dalam kelas dengan keingin tahuan yang besar. Apa yang Milo katakan tadi membuatnya bertanya-tanya, memang benar akan di adakan lomba melukis di sekolahnya? Kenapa dia tidak tahu dan tidak ada yang memberitahunya tentang itu.

"Al emang benar di sekolah bakal ngadain lomba melukis?" tanya Lilac.

Altrius mengangguk. "Iya."

Raut wajah Lilac langsung berubah jadi murung. "Kok gak ada yang ngasih tahu gue sih."

Altrius menatap Lilac heran. "Gak ngasih tahu gimana? Orang tuh lomba di umumin juga kok sama wali kelas kemarin. Lo gak denger?"

Lilac menggeleng. "Emang iya?"

Altrius mendengus. "Gue bahkan sempet nanya lo mau ikut lomba apa enggak. Tapi respons lo waktu itu langsung gelengin kepala."

"Emang iya?" Lilac kembali bertanya.

Altrius mulai kesal. "Iya Nyet. Makanya lo kalo lagi di kelas itu fokus. Jangan ngelamun mulu, mentang-mentang udah deket sama crush-nya."

Lilac tersenyum malu. "Gue fokus kok. Cuma emang gak denger bagian lomba itu," katanya membela diri.

"Itu namanya lo gak fokus, oneng."

Lilac terkekeh malu. "Udah ada yang ngisi belum ya? Gue mau ikutan lombanya."

Altrius mengedikan bahunya. "Gak tahu, sana coba tanya Lea."

Lilac mengangguk, bangun dari duduknya lalu melangkah ke kursi di mana Azalea si bendahara kelas sedang mengobrol dengan teman sebangkunya.

"Lea," Panggil Lilac.

Azalea menoleh. "Apa? Mau bayar kas?"

Lilac merengut. "Bukan. Lagian kan gue gak pernah nunggak, minggu ini juga udah bayar."

"Terus mau apa?"

Lilac tersenyum. "Itu─soal lomba melukis. Apa udah ada yang ngisi?"

"Kenapa? Lo mau ikut?"

Lilac dengan cepat mengangguk. "Mau."

Azalea mendesah. "Kemarin gue udah nawarin lo tapi lo gak mau."

Satu alis Lilac naik. "Hah? Kapan lo nawarin?"

"Kemarin sehabis wali kelas ngasih tahu soal ini lomba. Tapi lo bilang gak mau, sekarang malah mau ikut," ujar Azalea.

Dahi Lilac mengerut. "Kapan? Gue gak pernah bilang gitu kok."

"Kalo lo gak bilang gitu, kemarin yang ngomong sama gue siapa? Setan?"

"Bisa jadi."

"Lo emang mirip setan," omel Azalea. "Jadi lo mau ikut? Kalo mau gue bakal kasih tahu wali kelas."

"Mau!"

"Jangan berubah pikiran lagi ya lo," peringat Azalea.

Lilac mengangguk. "Tentu aja gak bakal."

"Yaudah."

Lilac tersenyum senang lalu kembali ke kursinya di mana Altrius udah menunggu.

"Gimana?" tanya Altrius.

Lilac tersenyum. "Udah."

Altrius mengangguk-anggukan kepalanya. "Bagus deh. Gue yakin lo pasti menang."

Lilac (End)Where stories live. Discover now