Chapter 12

16 5 1
                                    

"kopi latte spesial Lo emang the best lahh" ucap Raka yang tengah sibuk meminum kopi latte spesial buatan Sena. Memang di akui kopi latte spesial Sena seenak kopi buatan barista.

"Aka bisa aja" jawab Sena dengan senyum tipis. Di tengah sibuknya berbincang-bincang tiba-tiba ada suara ketukan yang berasal dari pintu yang menandakan bahwa ada seseorang di luar." Entar Sena buka dulu ya aka" ujar Sena yang di balas dengan anggukan oleh Raka. Ya Raka sudah menebak siapa yang yang mengetuk pintu. Jelas itu Raihan.

Tintong.....tintong....

"Iyaa siap--" belum sempat melanjutkan kata-katanya Sena sudah menunjukkan ekspresi tidak suka.

"Sen dengerin gw dulu ya" ujar Raihan. Sena tidak bisa berkata-kata lagi karena melihat penampilan Raihan yang acak-acakan saja. Sena ingin mengobati nya dan merawat Raihan tapi ia juga masih kesal dengan kejadian tadi. Keheningan pun pecah saat Raka datang.

"Rai Lo datang ya? Sini masuk yuk Sena lagi buat kopi latte lohh di jamin Lo pasti suka" ucap Raka sambil menarik tangan Raihan menuju ruang tamu.

"Aka?". Panggilan yang Sena ucap hanya di balas dengan senyuman manis dari sang lelaki.

Skipp

"Gw pulang dulu yaa nanti dicariin Ochi lagi" pamit Raka. Wait! Raka pergi jadi Sena sama Raihan ditinggal berdua dong. Ya memang benar hanya tinggal Sena dan Raihan yang ada di ruangan itu. Keheningan panjang menyelimuti mereka.

"Sen gw minta maaf ya please jangan marah kayak dulu yahh...." Ucap Raihan yang membuka pembicaraan.
Tidak ada jawaban dari orang yang di tanya.

"Kalo Lo gak mau maafin gw juga gapapa asal Lo jangan marah lagi ya?" Ucap Raihan.

Tidak ada jawaban. Sena memang sangat susah untuk di bujuk jika sudah marah. Raihan pun sudah pasrah.

"Kalau gitu aku pulang dulu yahh Sena jangan begadang nanti sakit" ucap nya saat berada di depan pintu. Pertama kalinya Sena mendengar Raihan berbicara dengan kata 'aku'.

"Ada yang suruh anda pergi?".

Mendengar perkataan tersebut Raihan langsung memberhentikan langkahnya. Raihan melirik sena yang menepukkan tangannya pada sofa.

"Duduk". Ucap Sena tegas. Raihan pun  tidak berlama-lama dan langsung melaksanakan perintah sena. Sena mengambil kota p3k yang terletak di samping nya.

"Sini dekat!" Ucap Sena dengan tegas. Raihan pun mendekat mendengar perkataan Sena. Sena mengambil kapas dan meneteskan sedikit alkohol dan mengusap luka yang terdapat pada kepala Raihan.

"Sttt" desis Raihan.

"Siapa suruh kelahi luka kan?" Ucap Sena yang sedikit menyindir.

"Maaf" ucap Raihan sedikit bergetar.

"Kenapa minta maaf? Yang ajak kelahi siapa coba? Cuman gara-gara kepancing emosi gitu? Atau cuman karena cemburu karena masalah sepele?" Ucap Sena kesal. Jujur saja sangking kesalnya Sena bahkan tidak sadar sedang menekan luka Raihan.

"Sttt....sen sakit..." Ucapnya yang sekarang sedang mencoba menahan tangisnya. Ia tidak tau mengapa ia menangis. Apakah karena sakit di kepalanya? Atau karena sakit hati karena perkataan Sena? Atau rasa takut kehilangan Sena. Entahlah sekarang kepalanya terasa sangat berat.

Sena yang mendengar keluhan itu terkejut. Ia tidak sadar karena tidak terbawa emosi. Dengan perlahan Sena menghembus luka Raihan agar tidak terasa perih. SUDAHLAH! Sena sangat tidak tega melihat keadaan kekasihnya ini. Dengan perlahan Sena memberikan pelukan untuk menenangkan Raihan yang sepertinya emosinya sedang bercampur aduk.

"Maafin sena ya. Sena terlalu keras. Tapi sena lakuin itu supaya Rai ga lakuin hal berbahaya kayak tadi. Coba lihat ini semua badannya Rai penuh luka lebam. Apalagi kepala Rai pasti sakit kan?" Ucap Sena yang tangannya tengah sibuk mengelus rambut kekasihnya itu.

"Hiks... Maafin aku yaaa Sena jangan marah lagi. Serem aku takut...."ucap Raihan tanpa dosa.

" Emang Sena seseram itu kah?" Tanya Sena dalam batinnya.

"Udahh.... Rai jangan nangis lagi yaaahhh. Sekarang Rai ganti baju dulu pake bajunya bang Ken dulu,Oky?" Ucap Sena dengan senyumnya. Raihan telah lega sekarang Sena mau tersenyum padanya lagi ia Senang Sena tidak marah lagi pada nya.

"Sena?" Tanya lelaki itu.

"Yaa?" Sahut sena.

"Boleh nginap yaaa" ucap Raihan dengan mata yang memelas. Tentu saja Sena menjadi susah untuk menolak ya sudah lah. Lagian Sena tidak tega membiarkan Raihan pulang dengan keadaan seperti ini.

"Ya udah tapi Rai ijin sama orang tua Rai yaaa" ujar Sena. Mendengar itu Rai pun langsung mengangguk.

"Thank you Sena love you"

"Love you too"

~•~

Hawoo cemuahhh......

Makin sepi aja tapi gak papa Nao tetap strong.

Vote, Comen, and follow

Bonus:

Bang Kenzo gess:>

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bang Kenzo gess:>

MY GIRLWhere stories live. Discover now