| PART 16 | MENJALANKAN RENCANA

861 98 7
                                    

Di alam bawah sadar sebelum (name) terbangun.

Saat akan mengembalikan jiwa (name) pada raganya, Keiko mendadak berhenti membuat Aina mengerutkan dahinya.

"Kenapa berhenti?" Tanya Aina menatap Keiko yang saat ini menggendong jiwa (name) di pundaknya.

"Apa sebaiknya (name) tak kembali pada raganya" gumam Keiko sedikit keras dan jelas Aina mendengarnya.

"Hah?! Apa maksudmu?"

"Aina, aku akan mengendalikan raga (name) dan membalas pria bejat yang telah merenggut keperawanannya, bisa kau jaga jiwa (name)?" Keiko menatap Aina dengan keyakinan di dalamnya.

Aina sendiri tertegun melihat sisi lain dari kepribadian (name) ini. Ketahuilah Keiko sangat licik ia punya 1001 cara untuk membalas lawannya, bahkan mampu merusak mental si lawan.

Ia menjalankan rencananya dengan halus bahkan sang lawan tak akan bisa tahu apa niatnya. Topeng kebaikan, ketulusan, kesungguhan, dan cinta yang ia punya ia gunakan sebagai kartu AS menjerat lawannya.

Apa kalian bisa menebak apa niat Keiko mengambil alih raga (name)?

Aina mengangguk, ia berjalan ke belakang Keiko dan mengambil alih jiwa (name) darinya. "Pergilah, aku akan meyakinkan (name) jika ia sadar nanti."

"Kyoko? Apa kau bisa menanganinya?" Tanya Keiko.

"Jangan ragukan aku. Kau pergilah jalankan tugasmu, aku percaya padamu" ucap Aina lalu berjalan pergi membawa jiwa (name) entah kemana.

Keiko tersenyum sembari mengangguk. Kakinya melangkah masuk di sesuatu seperti cahaya berbentuk bulat bagaikan sebuah portal.

Tak lama kelopak mata Ruby itu terbuka, tubuhnya bangun dan meneliti di sekitar.

"Sudah lama aku tak mengambil alih raga ini. (Name), tenanglah disana dan lihat apa yang akan aku lakukan" gumam Keiko yang sekarang telah mengambil alih raga itu.

Kaki jenjangnya melangkah keluar sedikit melangkah dan ia melihat delapan pria duduk membentuk lingkaran dengan tv yang menyala dan meja berada di tengah.

"Wow, cukup tampan untuk seekor kriminal jalanan" cibir Keiko.

Berbekal rasa penasaran dengan apa yang di bahas oleh kedelapan pria itu, dia dengan hati-hati melangkah turun dari tangga tanpa menimbulkan suara.

"Jadi, katakan." Ucap pria dengan rokok di tangannya. Seketika membuat Keiko terhenti tepat di samping vas yang terpajang rapi di tangan tangga

"Katakan apa?" Imbuh salah satunya lagi namun dengan Surai berwarna putih.

"Kau sudah menodainya?" Sela salah satu pria itu seakan tak sabar.

Deg

Mendengar itu tubuh Keiko menegang. Matanya menatap lurus pada seseorang bersurai putih yang di tanyai tadi.

"Seperti yang kalian lihat" ucapnya dengan enteng seakan tak berdosa setelah merebut keperawanan seorang gadis.

"Sialan!! Jawaban apa itu?! Dia mengatakannya seakan tak bersalah, manusia sepertimu harusnya kubuat hancur sehancur-hancurnya. Aku akan menyerang mentalmu, aku akan membuatmu gila"  Rutuk Keiko menyumpah serapahi Pria yang barusan mengakui bahwa ialah yang menodai raga ini.

Giginya bergetar, tangannya terkepal kuat saat mendengar jawaban tak manusiawi dari bibir pria bersurai salju itu.

"Mikey. Yang kau lakukan itu salah" Ucap pria dengan rokok yang sudah di matikan tadi, sepertinya mencoba menasehati pria itu.

The Beautiful Girl Belongs to Bonten|| Bonten x Readers ( HIATUS )Where stories live. Discover now