| PART 19 | MENJADI EMMA

656 76 0
                                    

"kenapa mereka lama sekali" ucap Mikey yang tak sabaran sejak tadi menunggu para kroco-kroconya membawa pulang seseorang yang ia minta.

Namun sejak 10 menit tak ada tanda-tanda mereka akan pulang. Shinichiro dan Izana yang sejak tadi duduk di ruang tamu bersama Mikey hanya diam saja saat adik mereka itu terus meracau tak jelas.

Izana yang sudah jengah pun angkat bicara.

"Kau gelisah tanpa sebab Mikey. Mereka akan membawanya pulang, kau tenang saja." Ucap Izana.

"Jelas aku akan gelisah, aku tak ingin seseorang yang aku sayangi pergi lagi" ucap Mikey dengan sorot mata yang meredup.

Shinichiro menepuk pundak Mikey pelan. "Jangan khawatir, gadis itu tak mengunjungi malaikat maut tapi hanya ke suatu tempat sebentar saja, dia akan pulang bersama yang lainnya"

"Sebentar lagi mereka pulang" ucap Kakuchou yang membawa nampan berisi 9 coklat panas dan kua yang ia buat tadi.

"Kau tau darimana mereka akan pulang?" Tanya Mikey menyelidik.

"Ran baru saja menelfonku, mereka menemukan (name)" Kakuchou menaruh nampan di atas meja dan duduk di samping Izana.

Namun ada sedikit adegan manis antar kedua manusia berjenis kelamin sama itu.

Saat kakuchou duduk di samping Izana, Izana merebahkan kepalanya di atas paha Kakuchou, manik ungunya tertutup. Tapi bukan berarti dia tidur.

Kakuchou sendiri sudah terbiasa, ada kalanya ia berharap ada yang menggantikan dirinya memangku kepala Izana karna manusia satu ini sering membuat kakinya keram.

"Kami pulang" Mikey dan yang lainnya berdiri saat mendengar suara Ran.

Mikey menghampiri kedua Haitani itu. "Dimana dia?" Ran dan Rindou jelas tau siapa yang di maksud Mikey.

"Bersama Sanzu" Rindou mengikuti Ran masuk dan duduk di ruang tamu.

Tak lama masuklah Sanzu dengan menggandeng tangan seorang gadis bersurai cream menggunakan cadar di wajahnya dan gaun hitam.

Izana, Shinichiro, kakuchou dan Mikey memasang raut wajah bertanya-tanya siapa gadis yang di gandeng Sanzu.

"Haru, kau memungut Jalang lagi?" Seloroh Shinichiro tanpa menyaring ucapannya.

"Tidak" singkat padat jelas, Gadis di samping Sanzu segera membuka Cadarnya.

Sekali lagi Shinichiro, Izana, Mikey, dan Kakuchou dibuat terkaget-kaget saat melihat wajah gadis itu.

Raut wajah terkejut dan penuh tanda tanya persis seperti reaksi Sanzu di supermarket tadi.

"Mikey-san--" Tubuh Keiko di terjang oleh pelukan Mikey yang tiba-tiba.

Pelukannya begitu erat. Wajahnya di sembunyikan di ceruk leher Keiko. Tak lama Keiko merasakan lehernya basah, Mikey menangis bahkan tubuhnya bergetar hebat.

Keiko balas memeluk Mikey sembari mengelus punggungnya guna menenangkan Pria berusia 28 tahun itu.

"Mikey-san kenapa menangis?" Tanya Keiko lembut walau sebenarnya ia tau mengapa Mikey menangis.

"Emma....hiks...aku merindukanmu" ucap Mikey dengan suara parau.

"Etto...Mikey-san, aku bukan Emma. Aku (name)" ucap Keiko memperjelas.

Terasa Mikey sedikit menggeleng pelan menandakan ia menolak menerima bahwa yang ia peluk bukanlah Emma.

Shinichiro menghampiri Keiko, berdiri di depannya, menatapnya lama. Walau tak berekspresi, tapi jelas di dalam manik hitamnya terdapat kerinduan tak berujung.

The Beautiful Girl Belongs to Bonten|| Bonten x Readers ( HIATUS )Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ