| PART 10 | MUNCULNYA SOSOK BARU

1.3K 173 4
                                    

MAAF, KELAMAAN UP YA? KARNA DISINI CECYL JUGA SIBUK SAMA TUGAS SEKOLAH JADINYA JARANG PEGANG HP.

TAPI NTAR CECYL USAHAIN KOK :)

BTW UDAH VOTE?

UDAH FOLLOW AKUNNYA?

KALAU BELUM BURUAN VOTE DAN FOLLOW AKUNNYA. KARNA ITU BUKTI KALIAN MENDUKUNG CERITA INI AGAR TETAP LANJUT.

MAKACI 💅♥️

.

.

.

.

Matahari belum terbit secara sempurna, jam di dinding masih menunjukkan pukul 05.15 tapi pria rajin berbekas luka itu sudah mempersiapkan dirinya untuk menyambut hari ini.

Dia berdiri di depan cermin dengan stelan hitam sampai ke bawah. Menata sedikit rambutnya dan kemudian berjalan keluar, tujuannya kini adalah dapur.

Tapi langkahnya terhenti dan fokusnya teralihkan pada pintu berwarna maron yang berjarak 5 meter dari kamarnya.

"Apa aku harus memastikannya?" Pria seperti menimang-nimang apakah ia harus melihat kondisi gadis itu di sana atau tidak?

"Lebih baik ku pastikan saja. Toh, aku juga tidak akan berbuat apa-apa" finalnya.

Kakuchou memutuskan untuk merubah tujuannya sementara dan melihat seperti apa kondisi gadis yang ia lihat berada di dalam kamar partnernya itu.

Tanpa izin atau ketukan kakuchou membuka pintu itu. Pikirnya, manusia yang menghuni kamar itu masih tidur di jam segini.

Pikiran kakuchou meleset. Di dalam sana Sanzu sudah duduk di tepi ranjang dengan posisi mengangkang, tatapannya tertuju pada tubuh gadis yang tertidur lelap di atas sofa entah sejak kapan Sanzu menatap (name) seperti itu.

Alis kakuchou tertaut ada berbagai pertanyaan di otaknya saat melihat Sanzu yang hanya memakai handuk kecil dan (name) yang tertidur di sofa.

"Apa mereka habis melakukannya?" Pikiran itulah yang membuat kakuchou bagaikan patung Liberti di depan pintu.

Sanzu menghela napasnya sedikit gusar, tangannya menarik selimut di ranjang, kakinya melangkah maju ke arah (name) dan menyelimutinya dengan telaten.

Seakan tak mengidahkan keberadaan Kakuchou di depan pintu, Sanzu kembali ke ranjangnya merebahkan tubuhnya di atas sana. Matanya terpejam seketika.

Kakuchou yang melihat adegan manis itu langsung cengo sendiri. Sejak kapan seorang Sanzu Haruchiyo bersikap manis seperti itu?

Secara Sanzu itu gila dan kejamnya bukan main. Entah itu wanita atau pria, lansia atau anak-anak, jika memang sudah terlibat dengan Bonten maka tetap tak akan selamat.

Apalagi Sanzu tipikal pria yang tak bisa menahan nafsunya pada seorang Gadis muda. Tapi kenapa sekarang Pria bermarga asli Akashi itu berubah sikap?

"Itu Sanzu? Sikapnya begitu lembut sekali. Apa dia manusia?" Kakuchou jelas membatin. Keningnya mengerut saat memikirkan banyaknya pertanyaan di dalam otaknya yang satupun tak memiliki jawaban.

"Buang pikiran kotormu Kakuchou, aku dan Jalang itu tak melakukan apapun" seakan bisa membaca isi pikiran kakuchou, Sanzu menyahut dengan mata tertutup.

The Beautiful Girl Belongs to Bonten|| Bonten x Readers ( HIATUS )Where stories live. Discover now