| PART 5 | TRAUMA

1.5K 210 13
                                    

Udah enak bacanya? Maka jangan lupa VOTENYA karna itu sangat sangat sangat PENTING untuk kelanjutan book ini.

Masih mau tau ending book ini kan? Makanya VOTE ya 😊

Enjoy
.

.

.

Matahari belum menampakkan dirinya, sebagian langit masih terlihat gelap. Waktu menunjukkan pukul 05.20 tapi gadis di atas ranjang king size itu perlahan membuka matanya.

"Ngh...aku....dimana?" Lirihnya mencoba menetralkan penglihatannya.

Tubuhnya terbangun, matanya melirik ke segala arah dahinya mengerut melihat ruangan yang jelas bukan kamarnya.

Ruangan dengan warna hitam keseluruhan, jendela besar yang masih tertutupi kain gorden, tv yang terpajang indah tak jauh dari ranjangnya, banyak perabotan bermerek dengan harga selangit mengisi ruangan itu, tak jauh dari sana ada wolk-in closet dan di sampingnya terdapat kamar mandir pribadi.

Ruangan dengan warna hitam keseluruhan, jendela besar yang masih tertutupi kain gorden, tv yang terpajang indah tak jauh dari ranjangnya, banyak perabotan bermerek dengan harga selangit mengisi ruangan itu, tak jauh dari sana ada wolk-in closet da...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

The Picture by: Pinterest

Berbagai hiasan sederhana namun terkesan elegan menambah kesan Aesthetic pada kamar itu. (Name) masih termenung menatap cengo ruangan itu.

Loading

1

2

3

Setelah otaknya mencerna apa yang terjadi wajah (name) memasang ekspresi terkejut bercampur syok.

"Hah?! Ini bukan kamarku, kamarku tidak semewah ini! Aku dimana, aku siapa?!"

Dirinya panik seketika mendapati dirinya berada di tempat asing apalagi kamar yang sedang ia tempati sekarang begitu mewah jauh dari model kamarnya yang biasa-biasa saja.

Tak lama otaknya memutar kembali memori saat ia duduk memasrahkan diri di atas aspal sembari memohon kepada Tuhan.

"Capek Ya Tuhan, tolong kirimkan malaikatmu untuk membantuku, aku janji ini adalah pertama dan terakhir kalinya aku mengeluh."

Wajah yang tadinya terkejut hebat sekarang berganti dengan wajah yang tenang otaknya berusaha berpikir positif.

"Ah, mungkin saja Tuhan benar-benar mengirimkan malaikatnya padaku, jadi dimana malaikat itu aku harus berterimakasih padanya"

The Beautiful Girl Belongs to Bonten|| Bonten x Readers ( HIATUS )Where stories live. Discover now