19

486 41 71
                                    

Jangan lupa follow akun author, kalo ada typo tolong tandain ya

***

Saat ini Jihan ada di rumah Demian, karna rencana nya mereka akan pergi ke pantai dan menginap hanya semalam bersama teman-teman lain nya

Dan dirinya sedang menunggu Demian untuk bersiap-siap, karna tadi dirinya di antar sang sopir. Sebenarnya Demian berniat ingin menjemputnya, tapi ia melarang nya. Karna pada saat menelpon nya dia baru bangun tidur dan otomatis masih belum mandi

Karna haus ia pergi menuju dapur untuk mengambil segelas air. Ia mengambil air dingin dari kulkas, saat hendak menungkan air ke gelas, badan nya tiba-tiba terkunci

Demian memeluk nya dari belakang

Tangan Demian melingkar di perut Jihan lalu menempelkan dagunya di pundak gadis nya

"Ngapain hmm?" suara lembut yang masuk ke telinga Jihan membuat jantung nya lagi-lagi  berpacu dua kali sangat cepat

Demian bisa merasakan debaran jantung Jihan dari belakang. "Paru-paru kamu tremor nya kerasa sampai keluar yang"

Jihan tertawa pelan lalu mengeplak tangan Demian untuk melepaskan pelukan nya. Ia berbalik badan hingga kini posisinya langsung berhadapan dengan Demian

Arsean merendah kan posisinya sembari memegang meja pantri yang ada di belakang Jihan. "Sudah siap?"

Jihan yang berdiri di tengah-tengan antara kedua tangan Demian sedikit memiringkan kepalanya. Saat bibir mereka hampir menyatu, bibi Imah-pembatu di kediaman keluarga Demian menghancurnkan semuanya. Lalu ia menjaukan diri dari Jihan. Jihan terkekeh melihat wajah kusut Demian karna aksinya barusan tidak berhasil

"Mas Demian, mobil nya sudah di panasin katanya sama pak danang, dan barang barang nya juga sudah bibi masukan ke mobil" ujar wanita yang umurnya hampir setengan abad itu

Demian berdecak dan berlalu dari sana tanpa mengucap kan sepatah katapun. Jihan langsung meminum air nya sampai tandas, lalu ia berpamitan ke Bibi Imah sebelum menyusul Demian

...

Setelah kejadian mereka yang hampir kepergok oleh bi Imah dan ada di dalam mobil pun tak ada percakapan sama sekali. Seperti nya Demian masih ngambek karna hal itu

Jihan tak terlalu memikirkan itu, nanti juga berhenti sendiri ngambek nya.

Tiba-tiba ponsel Demian berdering, terpampang nama Angga yang tengah menelfon nya

"Cek posisi bang" tanya Angga dari sebrang sana

"Di jalan"

"Ya posisinya dimana bambang!"

"Mana gue tau"

"Lah gimana sih" suara Angga terlihat ngegas "Jangan-jangan lo nyasar"

"Gue udah sering ke pantai itu, gak bakal nyasar" sinis Demian. Bocah satu ini sedikit meremeh kan nya

"Ya siapa lo anemia bang" kata Angga

"Amnesia goblok" ralat orang di sebrang sana. Sepetinya suara Tian

"Ya sorry, emang goblok dikit"

"Terus-terus"

DEMIANWhere stories live. Discover now