13. PROGRAM PELATIHAN UNTUK BERTRANSFORMASI MENJADI PELAYAN ISTANA

2 1 0
                                    

Akhirnya waktu sarapan pagi inipun berakhir juga. Dan kini orang-orang itu mulai beranjak bangkit dari kursi masing-masing dan segera berjalan meninggalkan ruangan makan. Setiap orang itu tampak sudah memahami sekali agenda mereka masing-masing. Hingga langkah mereka tampak pasti dalam memilih salah satu lorong dari semua lorong yang ada di sisi-sisi ruang makan ini.

Dan melihat bahwa Nacoco juga sedang bersiap untuk pergi meninggalkan ruang makan. Alifia dan Raisha pun segera bersiap untuk mencegatnya. Namun pada saat kedua wanita itu akan berlari untuk menyusulnya. Suara panggilan itu menghentikan langkah mereka.

"Raisha dan Alifia, kalian akan ikut dengan Tarona untuk memulai program pelatihan kalian," ujar Molasha. Tangan pria itupun mengarah pada seorang wanita paruh baya bertubuh tinggi dan besar yang tengah berdiri di sampingnya.

Tinggi wanita itu hampir sama dengan Molasha dan Kelan. Hingga membuat Alifia dan Raisha harus sedikit mendongak untuk memandangnya. Meskipun postur tubuhnya tampak mengintimidasi. Namun raut wajah wanita itu terlihat lembut dan keibuan. Dan pada saat ia berbicara untuk memperkenalkan dirinya, suara yang keluar dari mulutnya pun terdengar sangat bersahaja. Layaknya suara seorang ibu yang sedang berbicara kepada anaknya.

Wanita yang bernama Tarona itu mengenakan pakaian khas Mogotha yang berwarna putih. Rambutnya yang juga berwarna putih digulung dengan sangat rapih ke belakang. Dan pada rambut di bagian kanan depannya, ia mengenakan sebuah jepit rambut. Jepit rambut cantik yang berbentuk ukiran sepasang tanduk rusa.

Setelah menyelesaikan sesi perkenalan itu, Tarona pun mengajak Alifia dan Raisha untuk berjalan mengikutinya. Dan saat ketiganya akan melangkah memasuki salah satu lorong, terdengar suara lantang dari belakang mereka.

"Kalau kalian ingin segera bisa menyelamatkan teman kalian. Sebaiknya kalian patuhi apa yang diajarkan dan diperintahkan oleh Tarona," ujar Kelan dengan raut wajah yang terlihat sangat bersungguh-sungguh.

Alifia tampak malas mendengarkan wejangan yang diberikan oleh pria itu. Ia pun segera memalingkan wajahnya dan bergerak cepat memasuki lorong. Sedangkan Raisha masih bersikap sopan dengan memberikan jempolnya, sebagai isyarat persetujuan akan kata-kata Kelan. Kemudian ia pun segera melangkah di belakang Alifia dan Tarona. Lalu ketiganya berjalan menyusuri lorong temaram yang tidak terlalu panjang itu. Dan kini mereka sudah memasuki sebuah ruangan yang nampak seperti sebuah dapur yang sangat besar.

Ruangan dapur itu memiliki banyak tungku perapian, namun tanpa ada satupun cerobong asap. Tungku perapian itu berbentuk lubang bulat berukuran sedang. Lubang yang dibatasi oleh batu-batuan yang disusun tinggi mengitarinya. Beberapa wajan besar tampak diletakan di atas tungku itu. Dan pada tungku yang tidak terdapat wajan di atasnya, tidak terlihat adanya nyala api di sana. Hanya nampak pijar-pijar berwarna merah seperti bara api.

Beberapa meter di depan area tungku perapian itu, tampak beberapa meja panjang yang berbaris sejajar. Di sana, terlihat tiga orang wanita berpakaian putih yang sedang sibuk merajang bahan-bahan masakan. Beberapa orang lainnya yang juga berpakaian putih nampak sibuk berlalu lalang di sana. Mereka berlalu lalang membawa wadah berisi air dan menumpahkannya pada wajan-wajan yang ada di atas tungku perapian itu. Setelah itu mereka kembali membawa wadah itu keluar melalui pintu yang berada di area belakang dapur.

"Ini adalah imitasi dari dapur kerajaan Mogotha," ujar Tarona.

"Semua peralatan dan bahan-bahan yang ada di sini, bukanlah benda-benda biasa yang bisa didapatkan dengan mudah di pasar," lanjutnya lagi.

"Kalian lihat tungku-tungku dan perapian itu?" tanyanya sambil menunjuk ke lubang-lubang itu.

"Semua perapian itu adalah pijaran lahar panas yang langsung berasal dari perut gunung Gucievata," Tarona menjawab sendiri pertanyaannya. "Pijaran lahar yang berasal dari gunung itu, tidak hanya membuat apapun yang dimasaknya menjadi lezat dan matang dengan sempurna. Tapi juga berkhasiat untuk menghilangkan zat-zat buruk yang terkandung dalam makanan dan berpotensi mengganggu kesehatan," Tarona menjelaskan.

Petualangan di Negeri-Negeri Ajaib (Eskadia dan Mogotha)Where stories live. Discover now