4. DIMULAINYA PETUALANGAN

7 2 0
                                    

Dengan perasaan was-was dan jantung yang berdebar kencang. Alifia dan Raisha memandang jalur-jalur yang ditempuh oleh kendaraan yang sedang membawa mereka ini. Jalur yang diambil oleh pria itu bukanlah jalur yang mengarah ke jalan raya. Melainkan jalur yang membawa mereka ke arah pelosok yang ada di pinggiran luar kota.

Jalan-jalan yang mereka lalui semakin lama semakin kecil dan sepi. Dan kini, tampaknya jalan itu sudah bukan lagi jalanan yang beraspal. Ritme dan guncangan yang Alifia dan Raisha rasakan, menunjukan kalau jalan yang mereka tempuh itu tidak rata dan penuh dengan rintangan. Dan mereka merasakan kondisi itu dalam waktu yang cukup lama, sebelum akhirnya mobil itu berhenti.

Saat membuka pintu mobil, mereka merasakan suasana gelap yang ada di sekelilingnya. Tempat yang dipenuhi oleh banyak pepohonan itu tidak memiliki penerangan sama sekali. Hanya sinar bulan dan lampu sorot mobil itu saja yang membuat mereka bisa melihat keadaan di sekitar tempat itu. Dengan perasaan yang bercampur aduk, Raisha dan Alifia mengikuti langkah pria yang kini tengah berjalan di depan mereka.

Setelah melewati banyak pepohonan besar yang terasa seperti hutan belantara itu. Kini mereka tiba di depan sebuah gubuk sederhana. Gubuk itu terbuat dari kayu dan pada bagian atapnya hanya ditutupi oleh anyaman-anyaman jerami. Di depan gubuk itu, terdapat dua buah obor yang dipasang pada dua batang tonggak kayu. Tidak nampak ada satupun jendela pada gubuk itu. Hanya ada sebuah pintu masuk yang juga terbuat dari kayu. Melalui pintu inilah, pria misterius itu masuk ke dalam gubuk. Dan meskipun ragu, Raisha dan Alifia akhirnya ikut masuk juga ke dalamnya.

Kedua wanita itu terpana saat berada di ruangan bagian dalam dari gubuk itu. Ternyata gubuk itu hanyalah sebuah kamuflase. Tujuannya adalah untuk menyamarkan sebuah jalan yang ada di bagian bawahnya. Saat pria itu membuka sebuah lantai kayu, tampaklah beberapa buah anak tangga. Anak tangga yang membawa mereka menuju ke sebuah terowongan. Terowongan yang lebarnya cukup untuk dilalui oleh empat orang secara bersamaan.

Terowongan itu diterangi oleh cahaya yang dipancarkan oleh sejenis tumbuhan berbunga. Tumbuhan berbunga yang tumbuh dan merambat di sepanjang dinding terowongan ini. Raisha dan Alifia tidak bisa menahan rasa penasaran mereka pada tumbuhan yang bercahaya indah itu. Keduanya pun mulai mendekati tanaman itu dan hendak menyentuhnya. Tapi mereka tidak jadi melakukan itu, karena tiba-tiba terdengar suara yang cukup keras.

Kedua wanita itupun menatap pada dua orang pria yang sedang berjalan menuju ke arah mereka ini. Kedua pria itu mengenakan pakaian yang tidak umum untuk digunakan. Keduanya memakai baju yang tampak terbuat dari cangkang-cangkang kerang yang dirajut. Dan celana yang mereka kenakan itu, tampak seperti terbuat dari jalinan-jalinan rumput laut.

"Itu trend fashion baru ya?" ucap Raisha, sambil melongo memandangi pakaian yang dikenakan oleh kedua pria itu.

"Biarpun itu trend terbaru, tetep aja gue gak bakalan pernah mau kencan sama cowok yang pake baju kayak gitu," balas Alifia. Wajahnya terlihat jijik melihat pakaian itu.

Salah satu dari kedua pria berambut cepak itu tampak melanjutkan kata-katanya barusan. Kata-kata yang ditujukan kepada Raisha dan Alifia. Namun kedua wanita itu sama sekali tidak memahami bahasa yang digunakan oleh pria itu.

Sebelum Raisha dan Alifia sempat bertanya tentang apa maksud perkataan dari kedua pria berpakaian aneh itu. Sang pria misterius yang membawa Raisha dan Alifia ke sini, langsung mengambil alih pembicaraan itu. Dan di belakang ketiga pria yang sedang berbincang-bincang itu. Kedua wanita ini tampak berusaha untuk mendengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh para pria itu.

Raisha dan Alifia tidak bisa memahami apa yang sedang dibicarakan oleh ketiga pria itu. Tapi beberapa kali terdengar kata-kata yang berulang, seperti 'Mogotha', 'Meradas' dan 'Mirana'. Kata-kata yang terdengar asing itu, berulang kali terucap dari mulut ketiga pria itu. Namun pembicaraan yang terjadi di antara mereka tidak berlangsung lama. Dan kini kedua pria berpakaian aneh itupun kembali melanjutkan perjalanan mereka. Perjalanan menuju arah yang berlawanan dengan arah yang dituju oleh Raisha, Alifia dan pria misterius itu.

Petualangan di Negeri-Negeri Ajaib (Eskadia dan Mogotha)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt