36 sad or happy?

3K 303 12
                                    

Sudah beberapa bulan ini Lalice masih tinggal satu atap dengan Jenlisa, Lalice masih sabar selama ini dengan kedua ponakannya yang selalu mengerjainya setiap hari.

Lalice ingin sekali balas dendam kepada kedua ponakannya itu tetapi ia urungkan lagi niatnya mau bagaimanapun mereka anak dari kakaknya sendiri, mungkin tidak sekarang untuk mengerjai mereka balik?

Sebenarnya Lalice sudah cape tinggal satu atap bersama Jenlisa, setiap hari pasti keponakannya selalu menjahilinya apa lagi setiap malam ia selalu mendengar suara desahan yang membuat hatinya semakin sesak.

Lalice mengusap wajahnya dengan kasar ia lelah sekali baru pulang bekerja tapi sudah di hadiahi kejutan aneh dari kedua ponakannya.

"Bisa stres guee lama-lama tinggal di sini"

Lalice langsung merebahkan tubuhnya ke ranjang ia memejamkan matanya sembari memijit pelipisnya yang terasa pusing.

Lalice jadi memikirkan Jungkook, di mana dia saat ini? Kenapa dirinya sekarang merindukan pria jahil itu?

Semenjak kecelakaan itu terjadi Jungkook seperti hilang di telan bumi tidak lagi menampakkan dirinya kepada Lalice.

Apa Lalice benar-benar merasakan kehilangan seseorang sekarang?

_____

"Lily cepat pakai bajumu"

Sedari tadi Lisa terus mengejar Lily yang tidak ingin memakai baju padahal mereka harus bersiap-siap untuk datang ke acara pernikahan Jisoo dan Rose.

Lisa terus menghela nafas berkali-kali kenapa ia harus memiliki anak senakal mereka berdua kalau di satukan?

Lisa menatap Lim yang sudah duduk anteng sembari menonton tv hanya Lim yang menurut pada Lisa berbeda dengan Lily.

"Hon kenapa Lily belum memakai baju?"

"Dia susah sekali aku pakaikan"

Jennie menghela nafas menatap putrinya yang sedang bermain robot milik kakaknya, Jennie pun menghampiri Lily ia geram kenapa anak-anaknya terlahir sangat nakal?

"LILY PAKAI BAJUMU"

Lisa dan Lim tersentak saat Jennie membentak putrinya bahkan menatap tajam putri bungsunya, bibir Lily bergetar dengan matanya yang berkaca-kaca karna ini pertama kalinya mommynya membentak dirinya.

Lalice langsung keluar saat suara Jennie terdengar hingga kamarnya ntah kenapa Lalice senang sekali melihat momen seperti ini di mana ia bisa melihat keponakannya bersedih bahkan sampai menangis.

Lisa langsung menggendong Lily yang mulai menangis, Lily menangis kencang Jennie yang mendengar tangisan tersebut langsung masuk ke dalam kamarnya sembari memijat pelipisnya.

Sedangkan Lim? Ia hanya bisa berdiam dengan jantung berdetak kencang setelah mendengar bentakan mommynya.

"Hiks hiks Daddy"

"Ssttt makanya jangan nakal okey? Harus menurut" ucap Lisa sembari memakaikan baju Lily.

Setelah Lily memakai pakaiannya ia langsung memeluk erat tubuh Lisa dengan isakan yang masih bisa terdengar di telinga Lisa.

Lisa hanya menghela nafas sembari mengusap lembut punggung anaknya yang terisak, Lisa sedikit heran dengan Jennie sekarang moodnya sering berubah-ubah tapi Lisa tak ambil pusing mungkin Jennie kecapean setelah membantu dirinya berjualan di alun-alun.

"Hiks hiks hiks"

"Sudah jangan menangis"

Lisa menaruh Lily di samping Lim sedangkan Lim yang melihat adiknya terus menangis membawa ke dalam pelukannya, Lisa yang melihat itu tersenyum Lily benar-benar beruntung memiliki kakak seperti Lim.

Walaupun sikap mereka akan usil saat di satukan.

_____

JENNIE POV

Sedari tadi aku terus memperhatikan putri bungsuku yang duduk di belakang, tumben sekali ia hanya terdiam sambil menatap ke kaca mobil.

Bahkan aku melihat Lim mengajak ngobrolnya saja Lily hanya terdiam, apa aku sudah keterlaluan dengan membentaknya tadi? Kalau aku tidak membentaknya Lily pasti sulit sekali di atur, aku hanya bisa menghela nafas pasti nanti sikap Lily kembali lagi seperti semula.

Sampai di mana kami sampai di acara pernikahan Jisoo dan Rose yang terbilang mewah.

Aku turun dari mobil membuka pintu belakang aku hendak menggendong Lily tapi ia malah memundurkan tubuhnya dan turun dari arah pintu yang Lisa bukakan untuk Lim.

Kenapa dadaku sakit di abaikan oleh putriku sendiri?

Lisa menatapku "sayang ayo"

Aku mengangguk duo L sudah berjalan duluan dengan bergandengan tangan mereka seperti sepasangan kekasih versi cilik.

"Lilis sini"

Aku dan Lisa menoleh saat Seulgi memanggil di sana sudah terdapat beberapa teman-temanku dan juga Lisa.

Mereka benar-benar serasi sekali, sekarang kumpulan teman-temanku sudah memiliki kehidupan barunya bersama pasangan mereka.

Kami mengobrol bersama sampai pandanganku melihat kedua anakku yang duduk anteng, tumben sekali mereka diam? Pasti gara-gara Lily yang terdiam Lim juga ikut terdiam.

Bahkan Daddyku menawarkan beberapa kue pada Lily tapi hanya Lim yang menerimanya, kenapa perasaanku tidak enak? Padahal semua orang-orang yang ku sayangi berada di sini.

Aku sudah tidak tahan lagi melihat Lily yang hanya terdiam, mungkin dia haus? Gara-gara aku tidak memberinya uyyu selama sehari?

"Hon aku kesana dulu ya" Lisa mengangguk.

Aku akan memberikan Lily uyyu, aku hanya takut dia sakit aku tidak memberinya uyyu, aku juga harus meminta maaf karna sudah membentaknya tadi ntah kenapa hatiku sesak melihat putriku yang selalu ceria tiba-tiba terdiam.

JENNIE POV END

_____

Jennie melangkahkan kakinya menuju kedua anak-anaknya namun tiba-tiba.

"Hueekk"

Langkah Jennie terhenti saat merasakan mual ia langsung berlari menuju toilet Lisa yang melihat itu panik, Lisa pun mengejar Jennie sampai dalam toilet.

"Sayang kenapa?"

"Ga tau hon mual banget...kepala aku juga pusing"

"Ke rumah sakit ya? Aku takut kamu kenapa-kenapa"

Jennie hanya mempu mengangguk ia benar-benar rasanya akan pingsan kalau tidak di tahan oleh Lisa.

"Kenapa nak?"tanya nyonya Kim.

"Jennie tiba-tiba mual mom" ucap Lisa.

"Sudah lebih baik kamu bawa istrimu ke dokter Lisa, biar anak-anak dengan kami"

Lisa mengangguk ia membantu Jennie berjalan dengan pelan menuju mobilnya.

Sesampainya di rumah sakit Lisa langsung menggendong tubuh Jennie karna tiba-tiba istrinya itu pingsan.

"Dok bagaimana dengan keadaan istri saya?"

Dokter tersenyum "jangan khawatir istrimu baik-baik saja, hanya saja jangan sampai kelelahan di saat dia sedang hamil muda"

Deg

Jenlisa saling melirik dengan tatapan terkejut saat dokter mengatakan kata-kata itu.

"Istri saya hamil?"

"Iya istri anda hamil baru memasuki 2 Minggu"

Lisa menatap Jennie dengan mata berkaca-kaca Lisa langsung memeluk erat tubuh istrinya ia akan memiliki 3 anak.

"Makasih sayang"

Mata jenlisa berkaca-kaca setelah mendengar kabar bahagia tersebut.

Drettt~ drettt~

Ponsel Lisa bergetar ia langsung mengambilnya saat mertuanyalah yang menelponnya.

"Halo dad?"

"Lisa...anak-anakmu Lim dan Lily kecelakaan"

Deg

____
TBC

Lope Lope (JENLISA)✓Where stories live. Discover now